Sixty-four 'Practice

5 1 0
                                    

Keesokan paginya di sekolah, seperti biasa anak anak harapan bangsa memasuki kelas dan memulai pelajaran.

"Oh iya stef, Lo nanti sibuk gak?" tanya Clara.

"Emm gatau juga deh," ucap Stefanie.

"Kalo Lo gak sibuk Lo main kerumah gue ya," ucap Clara.

"Gue sendirian dirumah, nginep juga ya please," tambah Clara.

"Emm gue kabarin lagi nanti, yaudah kalo gitu gue mau latihan dulu," ucap Stefanie

"Oke semangat," ucap Clara.

Stefanie pergi ke ruangan latihan yang ada di lantai atas.

"Oh iya gue beli minum dulu deh," ucap Stefanie.

Saat Stefanie berbalik arah, ternyata ada Riko di hadapannya.

"Stefanie," ucap Riko.

"Riko, Lo udah masuk," ucap Stefanie.

"Iya gue udah masuk," ucap Riko.

"Gue minta maaf atas perlakuan gue," ucap Riko.

"Gue udah maafin lo kok," ucap Stefanie.

"Yaudah kalo gitu gue mau ke kelas dulu," ucap Riko.

"Oke," ucap Stefanie.

Stefanie pergi ke kantin.

"Bik beli minuman nya dua dong," ucap Stefanie.

"Loh kok tumben sendirian," ucap bik Riri.

"Iya bik," ucap Stefanie.

"Nak Rasya nya kemana?" tanya bik Riri.

"Ah bibik kok tanya saya sih," ucap Stefanie.

"Iya deh bibik bercanda," ucap bik Riri.

"Yaudah kalo gitu aku pergi ya bik," ucap Stefanie

Stefanie pergi meninggalkan kantin, dan belajar di ruangan latihan.

Jam bel pulang berbunyi.

"Stef nongki yuk," ajak Shinta.

"Emm gue harus latihan nih, sorry ya," ucap Stefanie.

"Oh yaudah next time aja," ucap

Di parkiran sekolah

Mobil kak Stefen sudah menunggu di luar gerbang.

"Kak," ucap Stefanie melambaikan tangan.

Stefanie langsung masuk ke dalam mobil dan berbicara kepada kakaknya.

"Kak aku kemaren menang loh olimpiade sastra," ucap Stefanie.

"Loh kok kamu baru bilang," ucap Stefen.

"Iya lupa maaf heheh," ucap Stefanie.

"Gitu dong adek kakak pinter," ucap Stefen.

"Oh iya hari ini kamu liat Rasya?" tanya Stefen.

"Emm enggak kak, aku sibuk latihan soal," ucap Stefanie.

"Emang ada apa kak?" tanya Stefanie.

"Emm enggak gak papa," ucap Stefen.

Hari itu Stefanie sangat sibuk sekali, dia berusaha untuk tetap fokus pada olimpiade fisika nya, papa dan mama nya sangat mendukung pendidikan Stefanie, begitu juga orang - orang terdekat lainnya.

Tak lupa Stefanie membaca buku yang di berikan Rasya, kotak besar yang berisikan latihan - latihan soal, Stefanie begitu antusias sekali dalam belajar, sampai larut malam pun Stefanie belum lepas dari buku soal tersebut.

Malam hari ini hujan, Stefanie belajar di dekat jendela, di temani dengan susu hangat dan juga cemilan di meja nya, Stefanie melihat ke arah jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam, sudah hampir larut malam.

Stefanie memutuskan untuk tidur dan membereskan buku - buku yang ada di mejanya. Pergi ke tempat tidur yang nyaman, dengan boneka - boneka kecil di sampingnya mencerminkan sekali jika Stefanie berhati manis.

Stefanie yang belum bisa tidur, memutuskan untuk membuka ponsel nya, dia melihat foto - foto waktu party night, salah satu foto yang membuat Stefanie gagal fokus, yakni foto bersama Rasya, entah dari mana tiba - tiba mereka bisa memakai warna baju yang sama.

Stefanie tersenyum bahagia saat melihat foto itu, Rasya yang tidak mau mengalah ternyata bisa sweet kepada Stefanie, bagaimana bisa itu terjadi bukan ?.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang