111 - together part 2

6 1 0
                                    

Rasya langsung mencari Bella, namun ternyata Bella sudah di bawa ke rumah sakit. Semua teman - teman Bella ikut panik karena sebelum pingsan Bella merintih kesakitan dengan di ikuti mimisan.

Sesampainya di rumah sakit semuanya panik karena dokter belum juga keluar.

"Tadi kenapa bisa gini sih?" tanya Rasya pada Shinta.

"Semua ini gara - gara Lo," ucap Shinta yang masih menangis khawatir.

"Kenapa gara - gara gue,tadi kan sama Lo ?" tanya Rasya

"Udah cukup ya ras," ucap Shinta pecah pada Rasya.

"What?" tanya Rasya.

"Gue gak bisa jelasin disini, ikut gue." ucap Shinta.

Rasya mengikuti langkah Shinta di belakang.

"Lo mau ngomongin apa?" tanya Rasya.

"Ini lagi genting Lo masih ada cari masalah sama gue, gue ada salah apa si Lo," ucap Rasya.

"Salah Lo banyak ras," ucap Shinta.

"Apa!! Jelasin ke gue," ucap Rasya.

"Lo inget gimana dulu Lo sayang sama Bella," ucap Shinta.

"Lo inget gimana Bella susah buat nerima Lo balik lagi ke dia" ucap Shinta mendorong Rasya.

"Lo inget Kak Danesh ngalah demi Lo, karena dia gak mau liat Bella gak bahagia sama dia." ucap Shinta.

"Tapi sekarang Lo malah buat dia drop dan sakit kayak gini," ucap Shinta menangis.

"Seharusnya Lo gak harus muncul lagi di kehidupan Bella," ucap Shinta.

"Bella seharusnya bukan sama Lo, tapi sama Kak Danesh." ucap Shinta.

"Lo sadar?, Semenjak lo hadir lagi di kehidupan Bella, dia gak semangat kayak dulu lagi." ucap Shinta.

"Tapi kenapa Bella nerima gue lagi?" tanya Rasya.

"Iya karena dia gak mau ngecewain Lo lagi anjing!!!" ucap Shinta.

"Dia gak mau saat dia pergi dari kehidupan ini, ketika masih ada rasa sayang Lo ke dia yang belum selesai." sambung Shinta.

"Seharusnya Lo tau itu bangsatttt!!!" ucap Shinta menampar keras pipi Rasya.

Rasya tertampar dengan apa yang dikatakan Shinta.

"Seharusnya Lo buat dia bahagia!" tegas Shinta.

"Bukan malah sakit gini," ucap Shinta pergi meninggalkan Rasya

Stefanie ternyata mendengar semua apa yang bicarakan Shinta terhadap Rasya, tapi yang di bilang Shinta memang ad benarnya.

Dari arah belakang, ada seseorang yang menepuk bahu Stefanie, yang membuat Stefanie terkejut.

"Stef," ucap seseorang menepuk bahu Stefanie.

"Eh iya," ucap Stefanie balik badan.

"Udah biar gue aja yang urus Rasya," ucap Angga.

Stefanie mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Angga barusan.

"Oke, gue kesana dulu," ucap Angga.

Angga berjalan menghampiri Rasya yang tengah duduk sendirian.

"Ngapain Lo kesini?" tanya Rasya.

"Gue kesini karena gue masih nganggep Lo temen," ucap Angga yang duduk di samping Rasya.

"Gue harus apa?" tanya Rasya.

"Lo harus bertahan," ucap Angga.

"Gue bertahan di tengah - tengah kayak gini?" tanya Rasya.

"Lo mau mundur?" tanya Angga yang membuat Rasya terdiam.

"Yakin Lo mau mundur?" tanya Angga sekali lagi.

"Yang gue tau sih Lo gak bakal tega ninggalin Bella gitu aja," ucap Angga.

"Tapi dia," ucap Rasya terhenti oleh Angga yang berbicara.

"Apa?" tanya Angga.

"Dia nyuruh Lo pergi?" tanya Angga.

"Ikuti kata hati Lo," ucap Angga menepuk bahu Rasya dan pergi meninggalkan Rasya.

"Lo belum makan kan?" tanya Angga.

"Gue belum laper," ucap Rasya.

"Oke gue pergi dulu," ucap Angga melangkah jauh.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang