Ninety-three 'Konflik part 5

9 2 0
                                    

"Stefan kamu jagain adik kamu dulu ya, mama sama papa mau ketemu dokter dulu," ucap Papa.

"Iya pa," ucap Stefen.

"Gimana udah seger?" tanya Kak Stefen.

"Apaan si kak," ucap Stefanie.

"Oh iya kakak bawa hoodie kesukaan kamu tuh," ucap Stefen.

"Dari Rasya?" tanya Stefanie.

"Iyalah," ucap Stefen mengeluarkan Hoodie dari koper.

"Kak Rasya kesini gak?" tanya Stefanie pada Stefen serius sekali.

"Emm kita bahas yang lain aja ya dek," ucap Kak Stefen.

"Rasya gak kesini lagi ya kak?" tanya Stefanie.

"Mungkin Rasya lagi ada kendala jadi gak bisa kesini," ucap Stefen.

"Rasya kemana sih," batin Stefanie.

Bella POV.

"Pa," panggil Bella.

"Iya ada apa, kamu perlu apa sayang?" tanya Papa.

"Aku kenapa pa,?" tanya Bella.

"Kamu pingsan nak," ucap Papa Bella.

"Shinta mana pa?" tanya Bella.

"Ada di luar," ucap Papa.

"Pengen ketemu mereka," ucap Bella.

"Di luar ada Rasya, kamu ingin bicara padanya?" tanya Papa.

"Boleh pah," ucap Bella.

Rasya masuk ke dalam ruangan Bella, dan berjalan ke arah Bella dengan berlinang air mata tapi masih bisa tersenyum.

"Ras," ucap Bella.

"Lo apa kabar?" tanya Bella.

"Harusnya gue yang tanya, Lo apa kabar?" tanya Rasya.

"Harusnya Lo tau kabar gue, gue lagi gak baik - baik aja," ucap Bella.

"Iya bel," ucap Rasya.

"Bel," ucap Rasya.

"Iya gue tau Lo mau ngomong apa," ucap Bella tersenyum pada Rasya.

"Kenapa Bella,?" tanya Rasya.

"Lo udah tau kan jawabannya?" tanya Bella yang mulai meneteskan air mata.

"Lo anak baik ras," ucap Bella.

"Ya tapi kan gue gak akan ninggalin Lo apapun itu kondisinya Lo sekarang bel," ucap Rasya memegang tangan Bella.

"Engga ras, Lo gak gak bisa kayak gini terus," ucap Bella.

"Lo gak bisa selalu berharap sama gue," sambung Bella.

"Please bel," ucap Rasya.

"Gue masih sayang sama Lo," ucap Rasya.

"Gue tau Lo mulai suka sama Stefanie," ucap Bella tersenyum.

"Stefanie pantes ada di posisi Lo sekarang bukan gue," ucap Bella.

"Gue tau Lo juga masih sayang sama gue, tapi please ras Lo harus lepasin gue," ucap Bella.

"Gue gak banyak waktu buat jelasin ini semua ke Lo ras," ucap Bella.

"Gue boleh nemenin lo?" tanya Rasya.

"Iya boleh," ucap Bella.

Hari itu Rasya menemani Bella seharian dan sampai menginap di rumah sakit, Meskipun di rumah sakit ada Kak Danesh pacar Bella, tapi Rasya tak perduli.

"Lo ada malu gak sih?" tanya Shinta.

"Apaan lagi si Shin," ucap Rasya melepaskan tangan Shinta.

"Mikir kek jadi orang," ucap Shinta

"Gila kali ya Lo, Bella udah ada pacar bro," ucap Puja.

"Ya tapikan Bella ngizinin gue," ucap Rasya.

"Ya tapikan sama aja," ucap Shinta.

"Udah cukup ya, gue capek Shin gue capek harus dengerin kalian," ucap Rasya.

"Lo temen gue dari kecil Ja, lo pasti ngerti perasaan gue," ucap Rasya pada Puja.

"Gue capek ya ras Lo gak mau nurut apa yang kita bilangin ke Lo," ucap Shinta.

"Gue sayang sama Bella," ucap Rasya.

"Gue tau itu, tapi Lo juga ngerti Bella udah sama Kak Danesh," ucap Puja.
"Mendingan Lo balik sana," ucap Shinta.

"Cabut bro, biar kita disini," ucap Puja.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang