Di kamar
Setelah 2 jam mereka bercerita dan bersenda gurau bersama.
"Lo kenapa sih stef ?" tanya Clara.
"Gue tiba - tiba badmood," ucap Stefanie.
"Kenapa sih? Tumben banget" ucap Clara.
"Kakak gue mau nikah," ucap Stefanie
"Terus?" tanya Clara.
"Tapi papa mama gue gak ada yang mau kasih tau gue, mereka kasih tau gue mendadak, pas kakak gue pulang," gerutu Stefanie.
"Terus lo badmood nya dimana?" ucap Clara.
"Gue gak suka, gue adik nya dia gak mau kasih tau gue," ucap Stefanie.
"Mungkin kakak lo mau kasih kejutan ke lo Stefanie," ucap Clara.
"Tapi tetep aja gue gak suka," ucap Stefanie.
"Terus lo bakal diemin semua orang di rumah ini?" tanya Clara.
"Entahlah, lupain aja," ucap Stefanie.
"Oke," ucap Clara.
"Oh berarti kakak Lo belikan Lo tas itu biar Lo mau maafin dia," ucap Clara.
"Ya mungkin gitu," ucap Stefanie.
"Lo udah temuin kakak Lo?" tanya Clara.
"Tadinya sih gue udah ada niatan mau nemuin dia, tapi dia lagi vidcall sama calonnya," ucap Stefanie.
"Lo udah tau muka nya calon kakak ipar Lo?" tanya Clara.
"Ya belum dong, gue belum di kasih tau sama sekali," ucap Stefanie.
"Nah Lo harus cari tau," celetuk Clara.
"Buat apaan?", tanya Stefanie.
"Ya biar Lo tau aja," ucap Clara.
"Ogah ah gak ada waktu gue," ucap Stefanie.
"Ih keras kepala banget si Lo," ucap Clara.
"Suka - suka gue dong," ucap Stefanie.
"Urusan lo gimana sama Riko?" tanya Clara.
"Gue udah males bahasnya," ucap Stefanie
"Kalo dia masih ngejer - ngejer lo gimana?" tanya Clara.
"Ah yaudah sih, lupain aja deh," ucap Stefanie.
"Mending kita nonton film kesukaan gue Drakor," pinta Clara.
"Gas," ucap Stefanie
Selesai sudah menonton film Drakor waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 Wib.
"Lo belum ngantuk?" tanya Clara.
"Belum," ucap Stefanie.
"Lo mikirin apaan lagi sih?" tanya Clara.
"Kakak gue," ucap Stefanie.
"Kakak gue lagi mikirin gue juga gak ya?" tanya Stefanie.
"Mungkin," ucap Clara.
"Gue belum siap," ucap Stefanie.
"Kenapa?" tanya Clara.
"Iya 18 tahun gue bareng kakak gue, dan ya dia udah nemuin pasangan hidupnya," ucap Stefanie.
"Gue takut kalo kakak gue salah pilih," ucap Stefanie.
"Lo harus positif thinking stef," ucap Clara.
"Seharusnya," ucap Stefanie.
"Lo masih enak bisa berbagi cerita sama bokap - nyokap Lo, ada kakak Lo, lah gue?" ucao Clara.
"Lo jangan ngomong gitu dong," ucap Stefanie.
"Ya lagian Lo aneh banget, masa kakak nya mau nikah Lo gak rela sih," celetuk Clara.
"Iya gue takut nanti kakak gue gak sayang sama gue," ucap Stefanie.
"Kakak Lo gak gitu," ucap Clara.
"Jadi gue harus gimana?" tanya Stefanie.
"Temuin kakak Lo besok," ucap Clara.
"Gue yakin kakak Lo ada alasan dan sesuatu yang bakalan di ceritain sama Lo?" ucap Clara.
"Lo yakin?" tanya Stefanie.
"Yap, karena seseorang gak mungkin melakukan sesuatu hal kalau tidak ada alasan dan penyebab nya," ucap Stefanie.
"Huft iya juga sih," ucap Stefanie.
"Lo harus siap ketemu sama calon tunangan kakak Lo," ucap Clara.
"Harus gitu ya?" tanya Stefanie.
"Iya dong, kan bakalan jadi kakak ipar," ucap Clara.
"Semoga gue bisa nerima dia ya," ucap Stefanie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...