Fifty - eight 'Cuek part 2

6 1 0
                                    

"Kenapa ma?" tanya Stefanie.

"Ini dresscode untuk besok acara lamaran kakak mu," ucap Mama.

"Dan ini tolong ya kamu kasih ke keluarga Rasya sekarang," ucap Mama.

"Ha, enggak ah mah Stefanie males,  suruh supir aja ya ma ," ucap Stefanie.

"Gak boleh gitu gak sopan nak," ucap Mama.

"Kenapa gak kakak aja sih," ucap Stefanie.

"Kakak kamu masih di rumah kak Zanna mengurusi acara besok," ucap Mama.

"Yaudah deh," ucap Stefanie mengambil tiga paperbag di meja.

Sebenarnya Stefanie malas untuk memberikan nya ke rumah Rasya mengingat kejadian tadi Stefanie masih kesal.

"Ma aku Berangkat," pamit Stefanie.

"Iya hati - hati ya," teriak Mama.

Di mobil.

Stefanie menyetel musik fiersa Besari Waktu yang salah.

"Ya ampun dingin - dingin gini enaknya makan bakso," ucap Stefanie.

"Habis nganterin aja deh gue makan," ucap Stefanie

Sesampainya di rumah Rasya.

Bel
Ding dong ding dong

Saat Rasya membuka pintu, Rasya langsung melihat Stefanie di depan pintu.

"Nih dari mama gue, untuk acara lamaran kakak gue besok," ucap Stefanie memberi paperbag pada Rasya.

"Yaudah gue balik dulu, salam buat mama Lo," ucap Stefanie.

Stefanie berbalik arah, dan Rasya memegang tangan Stefanie.

"Gue minta maaf yang tadi," ucap Rasya.

"Gue pulang dulu," ucap Stefanie melepas tangan Rasya.

Stefanie pergi meninggalkan rumah Rasya.

"Hati - hati," ucap Rasya.

Di perjalanan pulang.

"Gue mau makan bakso dimana ya," batin Stefanie.

Stefanie melihat rumah makan bakso di samping toko boneka.

"Nah itu dia," ucap Stefanie.

Stefanie memarkirkan mobilnya.

"Bu, pesen bakso nya satu ya sama esteh nya satu," ucap Stefanie.

"Iya dek," ucap pegawai.

Stefanie duduk menunggu hidangannya.

Stefanie menyantap bakso nya, dari dulu Stefanie sangat suka sekali dengan bakso.

Handphone Stefanie berbunyi.

Ternyata Rasya yang menelpon.

"Kenapa dia nelpon gue, tumben banget," ucap Stefanie.

"Angkat gak ya," ucap Stefanie.

"Angkat aja deh siapa tau penting," ucap Stefanie.

"Tapi gue masih kesel sama dia," ucap Stefanie.

Rasya

"Halo stef," Rasya.

"Apa?" Stefanie.

"Lo dimana?" Rasya.

"Bukan urusan Lo," Stefanie.

"Lo masih marah sama gue?" Rasya.

"Pikir aja sendiri," Stefanie.

"Gue sibuk ras, bye" Stefanie

Stefanie langsung mematikan telpon dan melanjutkan makan.

Dan di susul kak Stefen menelpon.

"Kak Stefen," batin Stefanie.

Kakak

"Halo kak" Stefanie.

"Kamu dimana dek?" Stefen.

"Makan bakso kak," Stefanie.

"Kakak udah transfer ke kamu, kamu belikan dresscode buat teman - teman mu untuk acara besok ya," Stefen.

"Iya kak, makasih ya" ucap Stefanie.

Tut Tut Tut.

Stefanie langsung pergi dan pergi ke butik.

1 jam Stefanie memilih - memilih baju untuk teman teman nya, dan tak lupa aksesoris nya.

Stefanie melihat jam

"Ini masih jam 7, gue harus pulang sebelum jam 9 malam," ucap Stefanie.

Stefanie langsung bergegas pergi ke rumah Clara.

Call
Clara.

"Gue kerumah Lo nih, mau ngasih dresscode buat besok," Stefanie.

"Duh gue lagi gak di rumah gue di tempat sepupu gue, Lo titip di satpam aja ya," Clara.

"Oke deh," Stefanie

Tututuututut

Sesampainya di rumah Clara.

"Pak ini ada titipan dari saya untuk Clara, nanti di kasih ke dia ya pak," ucap Stefanie

"Iya nak, makasih ya" ucap pak satpam.

"Iya pak Stefanie pamit pulang," ucap Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang