107 - Canggung part 2

5 2 0
                                    

10 menit berlalu Stefanie selesai dari toilet.

"Gue harus bisa," batin Stefanie.

Stefanie kembali ke halaman samping dan duduk di samping Clara.

"Kalian kenapa?" tanya Stefanie.

"Kok jadi diem - dieman gini sih," ucap Stefanie mengambil gitar dan duduk di kursi.

"Yah elah gak usah canggung lagi," ucap Stefanie bermain petikan gitar.

"Gue mau ngomong sama kalian," ucap Bella yang membuat Stefanie berhenti bermain gitar.

"Gue juga," lanjut Rasya yang membuat Bella menoleh ke Rasya.

"Lo mau ngomongin apaan lagi si bro?" tanya Angga.

"Gak ada yang perlu di omongin lagi," ucap Stefanie membuat semuanya terdiam.

"Kan gue udah bilang ke kalian berdua," ucap Stefanie pada Rasya dan Bella.

"Tapi kalian gak nyaman sama kehadiran gue sama Rasya," ucap Bella.

"Gue fine - fine aja sih bel," ucap Stefanie.

"Iya gue juga kok," ucap Clara.

"Udah deh santai aja lagi bel," ucap Shinta.

"Kalo kalian terganggu gue bakal pergi kok," ucap Rasya.

"Ngapain lo pergi, mendingan disini aja." ucap Stefanie yang lagi - lagi membuat semuanya menoleh ke arahnya.

"Ada Angga ada Puja disini," ucap Stefanie.

"Iya ras bener tu kata Stefanie," ucap Clara.

"Gue tau kalian masih marah sama gue," ucap Rasya.

"Gue enggak tuh," ucap Stefanie pada Rasya.

Akhirnya semua hening kembali, entah bagaimana caranya mencairkan suasana ini tiba - tiba Clara berbicara.

"Manggang sosis yuk," ajak Clara.

"Ide bagus, ayok sama gue aja," ucap Angga.

"Yaudah kalo gitu gue buat minuman," ucap Shinta.

"Ide bagus gue bantuin deh," ucap Puja.

"Lah gue?" tanya Stefanie.

"Lo hidupin lagu aja deh mendingan, di dalem ada salon ambil aja," ucap Shinta.

"Oke," ucap Stefanie.

Rasya dan Bella bingung harus melakukan apa, semuanya sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

"Hmm gue boleh bantuin?" tanya Rasya.

"Lo ambil aja lampu di dalem ruangan Shinta, nanti Lo pasang di deket pohon," ucap Angga.

Rasya masuk ke dalam ruangan Shinta, dan Bella mendekat ke arah Clara dengan kursi roda nya.

"Gue bantuin Lo ya," ucap Bella.

"Iya boleh kok," ucap Clara.

Di dalam ruangan Shinta.

"Duh dimana ya salon nya," gerutu Stefanie di belakang ruangan.

"Lampu nya dimana ya," gerutu Rasya mencari lampu di lemari kayu.

Setelah mencari - mencari Rasya sudah menemukan lampu nya, dan ternyata disitu ada Stefanie yang sedang mencari salon.

"Nah itu dia," ucap Stefanie menunjuk ke atas dan mengambil kursi untuk mengambil salon.

Rasya mengetahui keberadaan Stefanie yang tidak jauh darinya, Rasya memperhatikan Stefanie yang sedang mengambil salon.

Dan kejadian tak terduga terjadi, kursi yang di ambil Stefanie ternyata ada bagian yang rapuh, keseimbangan Stefanie pun tergoyah, dengan sigap nya Rasya pun berlari.

Bugghhh, Stefanie jatuh ke dekapan Rasya. Stefanie terdiam menatap Rasya begitu juga dengan Rasya.

"Gue kangen Lo stef," batin Rasya.

"Gue kangen Lo Ras," batin Stefanie.

Ternyata kejadian tersebut di saksikan oleh Bella yang sedang mengambil wadah di ruangan Shinta. Bella cemburu dan sakit hati melihat Rasya dan Stefanie begitu dekat.

"Eh ras sorry," ucap Stefanie mengambil salon dan menjauh.

"Lo gak kenapa-kenapa?" tanya Rasya.

"Enggak kok, makasih ya," ucap Stefanie pergi meninggalkan Rasya.

"Oke," ucap Rasya canggung pada Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang