Sixty - six 'Belum usai

8 1 0
                                    

"Bel gue mau nanya sesuatu sama Lo," ucap Shinta.

"Apaan si Lo serius amat," ucap Bella.

"Ada yang Lo sembunyiin dari gue?" tanya Shinta.

"Apa? Gak ada kok," ucap Bella

Bella takut kalau Shinta tau penyakit Bella, karena sampai saat ini Bella belum bercerita kepada Shinta sahabatnya.

"Lo beneran udah move on dari Rasya?", tanya Shinta.

Bella terkejut ternyata Shinta bertanya soal perihal yang lain.

"Oh itu, udah kok," ucap Bella.

"Lo yakin?" tanya Shinta.

"Iya gue yakin," ucap Bella.

"Lo gak cemburu Rasya deket sama Stefanie?" tanya Shinta.

"Enggak kok," ucap Bella.

"Lo gak perlu bohong sama gue," ucap Shinta.

Ya lagi - lagi Shinta tau segalanya apa yang di rasakan Bella.

"Huftttt," hendusan Bella.

"Apa?" tanya Shinta.

"Gue capek," ucap Bella.

"Lo gak seharusnya nutupin semua ini," ucap Shinta.

"Gue harus gimana?" tanya Bella.

"Gue tau Lo udah gak perasaan lagi sama Rasya," ucap Shinta.

"Nah itu Lo tau," ucap Bella.

"Tapi masih aja Lo cemburu, liat Rasya sama yang lain," ucap Shinta duduk di jendela.

"Gue tau pas Lo ke toilet waktu Rasya sama Stefanie foto di party night kakaknya," ucap Shinta.

"Gue tau gue salah udah ninggalin Rasya," ucap Bella.

"Terus kenapa?" tanya Shinta.

"Kenapa Lo malah milih Kak Danesh?" tanya Shinta.

"Itu udah paling terbaik buat gue," ucap Bella.

"Lo jangan pasrah gitu aja dong," ucap Shinta.

"Lo tau kan Rasya masih aja ngejer - ngejer Lo," tegas Shinta.

"Iya gue tau, gue gak bisa nerima dia lagi," ucap Bella.

"Gue gak tau ya apa yang ada di pikiran Lo," ucap Shinta.

"Please lah, gue lagi gak mau bahas masa lalu," ucap Bella.

"Gue gak mau sabahat gue terjebak dalam perasaan yang gak pasti untuk orang lain," ucap Shinta.

"Kalo Lo ngerasa kak Danesh baik dari pada Rasya, gak gitu caranya buat Rasya bisa move on dari Lo," ucap Shinta.

"Lo kenapa bahas - bahas gini sih," celetus Bella.

"Gue sayang sama sahabat gue," ucap Shinta.

"Yaudah udah malem, gua pulang," ucap Shinta.

Shinta pergi keluar dari rumah Bella, rumah nya tidak jauh dari rumah Bella.

Stefanie POV

"Udah pulang dek," tanya Stefen.

"Udah dong," ucap Stefanie.

"Yaudah istirahat udah malem," ucap Stefen.

"Oke kak," ucap Stefanie.

Stefanie masuk ke dalam kamarnya dan duduk di meja belajar nya. Stefanie memikirkan Bella bagaimana hidupnya sekarang yang berusaha untuk sembuh.

Di sisi lain Stefanie memikirkan Rasya, yang sepertinya belum bener - bener move on dari Bella, dan sepertinya juga Bella belum move on dari Rasya.

Stefanie bingung harus bagaimana agar Rasya dan Bella bisa membicarakan masalah ini baik - baik dan membuat semuanya tenang, baik itu Rasya dan juga Bella.

"Loh dek belum tidur," ucap Stefen.

"Loh kak, belum nih mau nonton Drakor dulu," ucap Stefanie.

"Oh gitu," ucap Stefen.

"Jangan lupa minum vitaminnya," ucap Stefen.

"Iya kak udah kok," ucap Stefanie.

Ya begitu juga dengan Stefanie yang saat ini belum juga mendapatkan donor jantung yang tepat untuk nya.

Stefanie berfikir bagaimana jika nasibnya sama dengan Bella, sungguh Stefanie takut dan memilih untuk istirahat di kasir, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang