Eighty-seven 'Ada rasa

9 2 0
                                    

Pagi hari telah tiba, udara di ruangan Stefanie sangatlah sejuk, tiba - tiba masuk dokter ke ruangan Stefanie, dengan wajah tersenyum manis, dia adalah dokter spesialis jantung, Dr Dinda.

"Hai stef gimana keadaan kamu sekarang?" tanya Dr. Dinda.

"Agak mendingan dok," ucap Stefanie.

"Oh iya Pak Bu Stefanie bisa operasi hari ini karena lebih cepat lebih baik," ucap Dr. Dinda

"Serius dok?" tanya Stefen.

"Iya semuanya sudah saya urus, nanti sesudah jam makan siang operasi akan segera dimulai," ucap Dr.Dinda.

"Alhamdulillah nak akhirnya kamu bisa operasi juga," ucap Mama.

"Kalo gitu saya tinggal dulu ya," ucap Dr. Dinda.

"Iya ma akhirnya," ucap Stefanie.

"Papa mana ma?" tanya Stefanie.

"Papa lagi di administrasi nak," ucap Mama.

"Ma aku takut gagal," ucap Stefanie.

"Kamu gak boleh mikir kayak gitu nak," ucap Mama.

"Iya dek kamu pasti bisa kok," ucap Stefen.

"Rasya kesini gak ya," batin Stefanie.

"Aku kok tiba - tiba kangen sama Rasya ya," batin Stefanie.

"Kak aku mau keluar rumah sakit sebentar dong," ucap Stefanie.

"Iya nanti ya kakak pinjem kursi roda dulu," ucap Kak Stefen.

Flashback On semalam

"Rasya kok gak dateng - dateng ya," ucap Stefanie.

"Hayoo kamu mikirin Rasya ya," ucap Kak Stefen.

"Eh apaan si kak," ucap Stefanie.

"Kamu suka ya sama dia?" tanya Kak Stefen.

"Ih apaan si kak gak lucu," ucap Stefanie.

"Mungkin dia ada kerjaan atau apa gitu," ucap Kak Stefen.

"Padahal aku pengen banget Rasya disini," batin Stefanie.

"Apa mungkin Rasya jenguk Bella ya," batin Stefanie.

Rasya flashback on

"Oh iya gue harus jenguk Stefanie lagi mana gue udah janji," ucap Rasya.

"Duh gue keasikan benerin mobil papa ini, jadi lupa waktu gini," ucap Rasya kesal.

"Mana udah jam 11 malem lagi," ucap Rasya.

"Gue kesana aja deh liat Stefanie sebentar," ucap Rasya siap - siap pergi

Di rumah sakit flashback on

Rasya berjalan ke lorong rumah sakit menuju kamar rawat Stefanie. Saat Rasya sudah beberapa langkah ke menuju ke kamar rawat Stefanie. Rasya bertemu dengan Kak Stefen yang sedang duduk di luar bermain handphone.

"Rasya, mau ngapain?" tanya Kak Stefen.

"Emm maaf kak sebelumnya tadi aku benerin mobil Papa makanya telat dateng kesini jenguk Stefanie," ucap Rasya.

"Duduk kamu," ucap Stefen.

"Kamu liat ini jam berapa?" tanya Kak Stefen.

"Iya kak maaf aku cuma mau liat keadaan Stefanie aja kok," ucap Rasya.

"Stefanie udah tidur, dia butuh istirahat" ucap Kak Stefen.

"Kamu serius gak sih jagain adek gue?" tanya Kak Stefen.

"Iya aku serius kak," ucap Rasya.

"Stefanie dari tadi nungguin kamu sampe ketiduran," ucap Kak Stefen.

"Ssseriuss kak?" tanya Rasya terbata.

"Iya gue serius," ucap Kak Stefen.

"Kalo kamu benar sayang dan peduli sama Stefanie jangan buat dia nunggu," ucap Kak Stefen.

"Iya kak," ucap Rasya.

"Mendingan kamu pulang aja deh, udah malem,"
ucap Kak Stefen.

"Iya Kak," ucap Rasya.

Rasya pergi meninggalkan rumah sakit dan pulang kerumah nya.

"Kayaknya gue emang udah bener sayang deh sama dia," ucap Rasya terbaring di kasur nya.

"Tapi apa Stefanie mau sama gue?" tanya Rasya pada dirinya.

"Gue besok harus bisa jenguk Stefanie," ucap Rasya

Flashback end.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang