Eighteenth -Balkon

9 1 0
                                    

Rasya POV

"Eh bro gue tadi ngeliat Kak Danesh sama Bella," ucap Angga.

"Iya gue juga tadi liat," ucap Puja.

"Kak Danesh?" batin Rasya.

"Bro Lo harus cepet - cepet move on deh," celetuk Puja.

"Nah gue setuju banget," ucap Angga.

"Ah udah deh lupain aja," ucap Rasya.

"Lagian Lo kenapa sih kayak susah banget move on sama dia?" tanya Puja.

"Gue itu sayang banget sama dia," ucap Rasya.

"Tapi kalo dia gak sayang sama Lo gimana,?" tanya Puja.

"Nah itu dia," ucap Angga.

"Udah deh lupain males bahas gue," ucap Rasya.

"Nanti malem kerumah gue kita main PS," ajak Rasya.

"Oke sip," ucap Angga dan Puja.

Pelajaran di kelas hari ini sangatlah membosankan, apalagi ditambah dengan mata pelajaran tambahan, membuat anak sosiologi kewalahan.

"Buset banyak banget sih tugas," gerutu Angga.

"Iya nih mana Bu Dina galak banget," ucap Angga.

Tiba - tiba bel pulang sekolah berbunyi.

Di depan gerbang sekolah Stefanie bertemu dengan Rasya. Tetapi Stefanie berjalan melewati Rasya seperti tidak ada orang di sampingnya.

"Buset nih cewek gak noleh - noleh lagi," ucap Rasya.

"Gue denger apa yang Lo bilang," ucap Stefanie.

"Dasar cewek songong," ucap Rasya.

Stefanie tidak memperdulikan sama sekali apa yang di katakan oleh Rasya.

"Buset di cuekin gue," ucap Rasya.

Malam hari di rumah Rasya

"Dateng juga akhirnya kalian," ucap Rasya.

"Iya nih bro, macet Jakarta biasalah," ucap Puja.

"Bokap nyokap lo mana?" tanya Angga.

"Ada tuh di dalem, yaudah ayok masuk aja," ucap Rasya.

"Halo om Tante, kita main disini dulu ya," sapa Puja.

"Iya tan - om," ucap Angga.

"Oh iya silahkan aja, anggap saja rumah sendiri oke," ucap Papa Rasya.

"Siap om," ucap Puja.

"Oke ma - pa anak muda mau main dulu, Rasya tinggal ya pa ma," ucap Rasya.

"Iya nak," ucap Mama.

Sesampainya di balkon rumah Rasya

"Bro! Enak nya kita ngapain nih," ucap Puja.

"Main PS aja," ucap Angga.

"Nah ide bagus," ucap Rasya.

Rasya Angga dan Puja bermain PS sampai larut malam.

"Yess gue menang," ucap Angga.

"Yeee kutu kambing seneng amat," ledek puja.

"Enaknya ngapain lagi ya bro,"? tanya Rasya.

"Iya gue belum ngantuk juga," ucap Puja.

"Lo mau nginep atau pulang?" tanya Rasya.

"Gue pulang aja deh," ucap Angga.

"Iya gue juga deh," ucap puja.

"Sebelum pulang gimana kita cerita - cerita aja tentang masa depan," ucap Angga.

"Ah sok banget lo," ucap Rasya.

"Iya gimana habisnya gabut gue," ucap Puja.

"Kapan ya gue ada pacar lagi?" tanya Angga.

"Bintang aja ada pasangan, masa gue enggak sih," ucap Angga.

"Lo sama Clara aja," ucap Puja.

"Ah ogah, cantik - cantik lemot," ucap Angga.

"Di kasih solusi juga," gerutu Puja.

"Kalo lo gimana Ras?" tanya Puja.

"Gue masih belum bisa move on dari Bella" ucap Rasya.

"Yah elah,,,, sadboy banget sih," timbal Puja.

"Come on bro, mau sampe kapan lo gini terus," ucap Angga.

"Gua masih sayang banget ngga sama Bella," ucap Rasya.

"Iya terus gimana?" tanya Puja.

"Entahlah," ucap Rasya.

"Coba deh lo ajak dia balikan," ucap Puja.

"Nah ide bagus tuh," ucap Angga.

"Iya juga ya, gue gak kepikiran," ucap Rasya.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang