Twenty-four 'Heartache

9 1 0
                                    

Stefanie POV

Di dalam kamar Stefanie.

"Aku gak kenapa - kenapa kan dok?" tanya Stefanie.

"Keadaan adik sekarang sedang lemah, besok jangan masuk sekolah dulu ya," ucap Dr. Dinda.

"Tapi dok..." ucap Stefanie

"Dokter Dinda ngerti kok kamu anak yang selalu berjuang melawan penyakit kamu, kamu tetap semangat ya," ucap Dr Dinda.

"Sampai kapan kak aku bakalan gini terus," ucap Stefanie sedih

"Berdoa saja semoga kita mendapatkan donor jantung untuk kamu," ucap Dr. Dinda.

"Ya sudah dokter pulang dulu ya," ucap Dr. Dinda.

Saat Dr. Dinda keluar kamar

"Gimana dok, keadaan adik saya?" ucap Stefan khawatir.

"Kondisi adik kamu sedang melemah sekali," ucap Dr.Dinda.

"Sebaiknya adik kamu jangan terlalu banyak aktifitas yang membuat dia bisa kelelahan dan jangan membuat hal - hal yang bisa membuat dia terkejut itu bahaya sekali," ucap Dr.Dinda.

"Dok apa ada cara lain agar Stefanie anak saya bisa sembuh," ucap Mama Stefanie.

"Donor jantung, sampai sekarang pihak rumah sakit masih mencari donor jantung yang cocok untuk Stefanie," ucap Dr.Dinda.

"Dan satu lagi jangan membuat Stefanie, di hantui rasa khawatir dan ketakutan Stefanie itu sangat tinggi," ucap Dr. Dinda

"Baik dok terimakasih ya," ucap Stefen.

"Oke saya pulang dulu,,,, permisi," ucap Dr.Dinda.

Di dalam kamar Stefanie hanya bisa termenung memikirkan bagaimana agar penyakit jantung nya ini sembuh.

Author

Jadi gaes, Stefanie memiliki penyakit jantung sedari kecil, dan teman - teman dia sekolah tidak tahu tentang penyakit Stefanie, karena Stefanie tidak ingin semua orang tahu, tetapi Stefanie selalu hati - hati.

Termasuk Clara, Clara pun tidak tahu jika sahabat nya itu mempunyai penyakit jantung.

Tok tok tok

"Non ini bibi," ucap bibik Siti.

"Oh iya bi masuk aja," ucap Stefanie.

"Non ini makanan kesukaan non," ucap bibik Siti.

Bibik Siti juga salah satu pembantu di rumah Stefanie.

"Iya makasih banyak ya bi," ucap Stefanie.

"Non mau mandi sekarang atau nanti?" tanya bibik.

"Mungkin bentar lagi bik, makan dulu heheeh," ucap Stefanie.

"Ya sudah kalau gitu bibik ke kamar mandi non dulu ya, sekalian nyiapin perlengkapan non," ucap Bibik Siti.

"Oh iya bi, besok Stefanie gak masuk sekolah," ucap Stefanie.

"Oh gitu ya non," ucap bik Siti.

"Ya sudah bibik tinggal dulu ya," ucap bik Siti.

"Oh iya gue lupa mau ngabarin Clara," ucap Stefanie.

"Eh tapi Clara kan belum tau penyakit gue," ucap Stefanie.

"Duh alasan gue apaan ya," ucap Stefanie.

"Gue bilang alergi aja deh," ucap Stefanie.

Vid call
Clara.

"Haiiiii," Stefanie.

"Tumben Lo vid call gue, ada apa?" Clara.

"Gue alergi nih demam juga, jadi gue besok gak masuk," Stefanie.

"Yaaaaah gue kesepian dong," ucap Clara.

"Gue gak masuk 1 hari doang ya elah lebay amat si Lo," Stefanie.

"Lo mau gue bawain apa?" Clara.

"Emm gak usah deh," Stefanie.

"Ya udah gue tutup dulu ya, mau mandi gue," Stefanie.

"Okee get well soon stef," Clara.

"Thank you very much," Stefanie.

Tut Tut Tut Tut

Tok tok tok

"Siapa lagi sih," gerutu Stefanie.

"Iya masuk," ucap Stefanie.

Ternyata bik Rani yang masuk ke dalam.

"Non tadi kata mama jangan lupa minum obatnya, habis itu istirahat ya non," ucap bik Rani.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang