CASE OF CRIME : FILE 53

3 0 0
                                    

"Bung kau tahu bahwa kita tak bersalah akan hal ini. Aku yakin ada seseorang yang ingin menjebak kita atau iri terhadap kita."

"Tenang Tyron. Kau tau bahwa negeri ini tidak adil kepada kulit hitam. Itu bukan lagi aib dari negeri ini."

"Persetan dengan negeri ini, bahkan sepakbola negeri ini juga tidak bisa maju tanpa bantuan kulit hitam seperti kita. Benar bukan Donkey ?"

"Ya sudah pasti. Hari ini anak dan istriku kan mengunjungiku."

"Tepat, mereka juga akan mengunjungiku hari ini. Kapan ?"

"Pukul 10.00 pagi nanti."

"Kurang dari satu jam lagi."

"Kau menyukai mainan anak-anak ?"

"Apa ?"

"Mainan anak-anak, kau menyukainya ?" Donkey tersenyum, lalu di ikuti oleh Tyron.

Anak dan istri mereka datang di waktu yang sudah ditentukan. Mereka terlihat bahagia, walau mereka harus menerima kenyataan sebenarnya kepala rumah tangga mereka tidak bersalah. 

"Hi Tyrone."

"Hi Janine, Jenia, bagaimana sekolahmu ?"

"Baik saja ayah."

"Bagaimana seminggu pertama di neraka ini ?" mereka duduk bersama.

"Semuanya untuk awal baik saja."

"Donkey, aku tau kau tak bersalah dalam hal ini."

"Aku tau itu Lina, tetapi kau tau bahwa negeri ini tak pernah adil pada orang seperti aku,"

"Kau tau biasanya orang yang salah tangkap akan menjadi sangat lama."

"Aku tau, bisa menjadi tiga puluh tahun atau empat puluh tahun." anak Donkey memainkan mainannya dengan asik. 

"Bisakah kau membelikan mainan yang sama untuk Liana nanti ? Aku membutuhkan mainan itu. Percaya padaku, dalam waktu dekat aku akan kembali ke rumah." setelah selesai mereka bertemu mereka kembali ke ruang tahanan. 

Makan siang datang, Donkey segera berjalan keluar dari ruangannya, tetapi Tyron terlihat lemas, layaknya orang yang amat mengantuk, sipir membangunkannya, lalu Tyron tumbang di tubuh sipir dan jatuh ke lantai, segera juga Tyron sadar. Lalu ia berjalan untuk makan siang. 

"Semuanya berjalan dengan rencana. Kau mendapatkannya ?"

"Dapat. Apa kau mendapatkan mainan anakmu ?"

"Sudah. Kita akan keluar hari ini."

"Mari kita rayakan dengan berdansa di ranjang dirumahku malam ini, bawa istrimu nanti."

"Pasti. pesta ranjang, sudah lama aku tak merasakan itu."

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang