CASE OF CRIME : FILE 85

1 0 0
                                    

Aku tengah bersantai di sebuah cafe yang hanya berjarak satu gedung dengan gym. Aku di sana berbincang dengan temanku dan juga pelatih yang tengah bersantai. Aku sendiri bersantai sambil menunggu waktu untukku berlatih datang. "Bang gw latihan dulu yeh bang, nanti kita lanjut lagi."

"Ok, gw juga nunggu yang mau gw latih, katanya masih setengah jam lagi."

"Yaudah gw tinggal yeh bang," aku segera melangkahkan kakiku menuju gym, gym memiliki dua lantai, diatas dan juga bawah. "Bang, alat isolasi di atas gak bisa di pake ya bang."

"Lah ngapa mas ?"

"Gak tau seret apa gimana gitu katanya." aku mengangguk. Aku segera naik ke atas, karena memang aku melatih otot yang membutuhkan alat yang berada di lantai dua, melatih dada dan juga bicep. Sebagian besar alat ada di atas. Di saat aku naik ke atas salah satu seorang member kisaran paruh baya tengah memberikan oli atau sejenisnya. "Kasih oli pak ? Katanya gak bisa di pake itu pak."

"Cuma seret doang, kasih oli juga kelar ini." aku tersenyum. Aku mulai melakukan pemanasan dengan perlahan untuk otot yang akan kulatih pada hari ini. Setelah selesai aku segera memulai latihan.

Ditengah aku tengah latihan, lampu mendadak mati, dimana kondisi saat itu cukup ramai, dan pendingin ruangan yang mati akan membuat ruangan itu sangat panas, kami semua berhamburan keluar untuk mendapatkan udara dan juga sekalian istirahat. Setelah listrik kembali menyala, kami segera masuk kembali ke dalam dan berlatih kembali. 

Alangkah terkejutnya kami, ketika masuk ke dalam, seseorang tewas dengan terlilit lehernya. "Lah ko bisa sih kelilit lehernya, kan gak ada yang bawa karet kan, alat kan ada."

"Ini bukan pake karet bang. Masa iya gak tau."

"Oh iya. Gak mungkin bunuh diri ini.Bang lebih baik tutup gymnya sekarang bang, selagi kita cari siapa pelaku. Jangan kasih tau siapa-siapa bang. Bisa-bisa di tutup yang ada ini gym."

"Ok mas."

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang