Case Of Crime

CASE OF CRIME : FILE 75

Sebuah tempat dengan ukuran sedang menjual minuman Boba yang masih buka di tengah malam seperti ini, 23.30 malam. Mereka masih buka saat ini, sekarang tengah melayani salah satu pembeli, dimana target pemasaran dari minuman ini adalah anak-anak, remaja sampai dewasa. Mungkin orang dengan usia di atas itu tak begitu menyukai, karena gula yang begitu banyak, karena perharinya manusia hanya butuh tiga puluh gram gula saja, tidak lebih. Sedangkan dalam minuman seperti itu gula bisa jauh lebih dari itu.

Nida, seorang wanita usia awal perkuliahan tengah melayani seorang anak remaja kisarana usia enam belas sampai tujuh belas, ia memberikan toping komplit pada minuman yang mereka pesan, setelah itu mereka membayar dan meninggalkan tempat itu. 

"Nida, gw ke kost temen gw dulu yeh bentar."

"Ngapain dah ? Sepi nih gabut gw yang ada."

"Penting ini, kerja sama antara Boba dia sama kita nanti. Bakal banyak untung."

"Yaudeh jangan lama-lama ya, gabut nih gw, udah kaya patung idup diem aja tapi napas."

"Iya, Da bentar doang." temannya meninggalkan Nida sendirian di tempat itu. Nida duduk ssendiri sambil mendengarkan salah satu lagu kesukaanya. 

"Can you take me higer." satu patah lirik dari band rock tahun sembilan puluhan. Setelah ia selesai mendengarkan lagu itu ia memeriksa kesediaan varian rasa dari minuman yang mereka jual. Ketika di saat itu, berhenti lah dua orang dengan satu sepeda motor, Nida berpikir itu hanyalah seseorang yang berhenti, tetapi tidak.

"Serahin semua uang lo!" Nida merasakan sebuah ujung benda tajam pada belakang lehernya. Hal ini membuatnya ingat bahwa sang ibu juga pernah mengalami hal yang sama, dimana sang ibu mengalami peradarahan parah pada tangan kanan. 

Dengan pelan ia bergerak mendekati meja kasir, tetapi ia sebenarnya mengambil sebuah alat yang ia gunakan untuk memberikan toping kepada pelanggan, dengan cepat ia menggunakan alat itu dan mengenai leher perampok itu, dengan cepat dari leher perampok itu mengucur darah, sedikit demi sedikit saja, ia segera berlari dan meninggalkan Nida. 

Sedangkan temannya datang terlambat. "Da itu orang tadi naik motor ngapa kaya di kejar polisi ?"

"Itu rambok dongo. Gw hampir di rampok tadi."

'Hah masa sih ? Gila bener."

"Makanya gw bilang jangan ninggalin gue ya jangan, kena kan lo."

"Duh, sorry dah. Yuadeh kita tutup sekarang aja dah. Perasaan gw gak enak banget sumpah."

"Ok."