CASE OF CRIME : FILE 116

1 0 0
                                    

Terlihat seorang mahasiswa magang tengah berada di ruang autopsi sendirian, ia baru saja menyelesaikan sebuah autopsi yang didampingi oleh seorang dokter, ebelum mereka semua meninggalkan ruang autopsi mereka berada di ruangan itu untuk beberapa saat. Di saat ia ingin meninggalkan ruangan itu satu mayat datang. "Mba tolong di liat sekilas aja mba, soalnya dokter lagi pada istirahat. Sekilas aja mba, kaya kenapa dia bisa meniggal apa penyebabnya, itu aja sih mba." ia mengangguk setelah itu ia melakukan apa yang ia lakukan. 

Di ruang autopsi yang menyeramkan itu ia melihat telah memeriksa tubuh bagian depan, dimana ia melihat dua buah tulang rusuk patah dan menusuk ke dalam paru-paru, dua buah tulang itu berada di kanan dan kiri, mereka patah di deretan yang sama. Setelah itu ia memeriksa pada bagian tangan yang tampaknya biasa saja, namun disaat ia memeriksa pada bagian lipatan itu ia merasakan bahwa tangan itu patah. Ia segera membedah itu dan benar dugaannya. 

Setelah itu ia beralih ke daerah kepala dimana di saat ia meraba bahwa ada struktu tulang yang tak benar, seperti ada yang patah. Memang benar adanya, iya melihat bahwa tulang ubun-ubun itu patah, dimana itu bisa menyebabkan perdarahan otak dan kompres otak. Setelah ia selesai melihat mayat itu sekilas, ia menulis pada kertasnya. "Penyebab kematian korban : perkelahian, dan penyebab utama : tulang rusuk patah yang menusuk paru-paru." lalu ia menambahkan tulisan kecil. "Disebabkan oleh senjata polisi/tentara."

Ia berjalan meninggalkan ruangan autopsi itu lalu ia kembali untuk berkumpul bersama temannya yang lain tengah beristirahat. 

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang