CASE OF CRIME : FILE 99

2 0 0
                                    

Beberapa anak SMK tengah berkumpul di tempat warung biasa mereka menongrong. "Kita main itu, apa sih yang di lempar ke sasaran itu, seru bat anjay."

"Dart."

"Nah iya dart. Main kuy seru njir."

"Gw ada di rumah."

"Tapi yang dilempar kan kecil gak seru anjir, udah gitu cuma ada empat doang lagi, gak ada rasa boy."

"Yaudah pake shuriken aja tuh yang punya ninja."

"Nah ide bagus tuh, beli dah sono."

"Ada tuh di online. Harganya lumayan satunya."

"Ya udah beli dah, gw yang bayarin."

"Tiga lima dong. Gw kirain dua puluhan."

"Lah ogah, kalo satu aja gw sih ogah. Belom lagi ongkir, ongkir minimal tiga hari aja bisa sampe ceban lah ogah. Apalagi kalo yang bayar instan bisa sampe enam puluh ribu. Beuh ogah."

"Gak jadi nih kita ?"

"Lah jadi lah. Gw ada solusinya. Beli baja sono."

"Berat lah anjay."

"Ngapain yang berat Japra, mikir napa."

"Oh iya, berapa banyak ?"

"Satu aja, yang panjang, bawa ke bengkel terus kita buat di sana, sekalian bawa sasaran buat kita main nanti."

"Ok, yaudeh balik aja dulu kita, nanti kumpul di bengkel ya, langsung kita buat nanti yeh ?"

"Ok, yaudeh balik dah gw." mereka segera berpisah meninggalkan warung dimana mereka berkumpul. 

Sore harinya mereka kembali berkumpul membawa baja yang diperintahkan dan merakit mainan yang ingin mereka buat. "Nih bajanya boy, udah gw beli."

"Nah mantabu jiwa boy, kita kan punya gerinda nih, sama alat las juga. cepet dah ini." mereka memotong baja itu dan membuatnya menjadi mainan kurang lebih selama tiga puluh menit. Setelah jadi mereka segera bermain. "Beuuh jadi boy, tajem lagi. Kuy main kita." 

"Pinter juga lu ya, pake baja kaya gitu bisa jadi mainan, bisa juga tuh lempar ke orang ye kan ?"

"Yoi lah, anak STM otak udang buat apaan. Kita di desain buat terjun di dunia kerja boy inget itu."

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang