CASE OF CRIME: FILE 10

22 4 2
                                    

Hi, kali ini aku ingin kalian memecahkan sebuah kasus pembunuhan seorang model. Kali ini tak akan ada pertolongan sedikit pun. Menyerah artinya tak ada jawaban. Selamat memecahkan!

Siang ini, di sebuah gedung mewah di laksanakan sebuah pameran busana Versace. Busananya memang terkenal sangat mahal. Banyak model yang terlibat dalam pameran ini. Tetapi itu semua kandas. Karena salah satu model tewas, fatalnya model itu adalah yang mengenakan busana yang paling indah dan mahal. Seorang make up artist menelfon polisi.

Tiga orang polisi sudah di kirimkan untuk memecahkan kasus.

Will, Joseph, dan Briggle tengah berada di tkp, sebuah ruangan make over model itu sendiri.

"Kau adalah sang make up artist ?" tanya Will pada pria yang berpakaian seperti pria kemayu.

"Ya benar, aku adalah make up artist."

"Apakah kau melakukan make up ke semua model ?"

"Sebagian besar adalah aku, tetapi lainnya adalah asistenku."

Will mengangguk.

"Nona, apa aku boleh meminta kesaksianmu ?" tanya Joseph pada wanita berambut pirang terang berpakaian hitam keseluruhan.

"Ya tidak masalah."

"Namamu nona cantik ?"

"Sophia Regan."

"Nona, apa kau seorang hairstylist dan menata rambut dari sebagian besar model ?"

"Ya aku hairstylist dan sebagian besar memang aku yang menata rambut mereka."

"Apa kau mengetahui produk shampo untuk para model ?"

"Ya aku juga memberitahu mereka. Semua produk shampo aman secara keseluruhan."

"Baiklah, apa kondisi semua model dalam keadaan yang fit ?"

"Ya tentu. Mereka dalam keadaan fit."

"Kurasa cukup, terima kasih nona." Joseph duduk untuk mengolah apa yang baru saja ia dapat.

"Nona, apa kau penata busana ?" tanya Briggle pada seorang wanita rambut hitam pendek dengan dress biru.

"Ya aku penata busana."

"Kau yakin bahwa pakaian bersih ?"

"Tentu saja. Karena ini untuk pameran."

"Apa kau merasa ada orang selainmu yang menyentuh baju itu ?"

"Tak ada selain asistenku."

"Kurasa cukup." Briggle duduk di samping Will.

"Kau membentuk tubuhmu dengan gym dan alami ?"

"Ya tentu saja." Will masih bertanya dengan sang make up artist.

Will berjalan mendekati jasad yang tengah tergeletak. Will menyapu wajah bagian kanan korban dengan lembut. Setelah itu ia bangkit berjalan ke meja rias. Ia melihat sebuah lipstick yang terbuka isinya pun memyembul.

Will mengambil lipstick itu dan mengendusnya. "Aku menyukai bau lipstick ini. Terasa lezat di lidah." gumamnya.

Will kembali mendekati lagi sang make up artist. "Boleh kah kau merentangkan tanganmu aku ingi melihat hasil perawatan pada kukumu."

"Tentu." katanya dengan wajah serius. Will memperhatikannya dengan seksama.

"Anda kami tahan!"

Face the case, and solve it like a detective.

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang