Sebuah tempat lebih terlihat seperti gudang, dijaga oleh beberapa orang dengan senjata yang cukup mumpuni, gudang ini adalah sebuah pabrik narkoba. Seorang pria di dalam mengenakan kemeja putih panjang dengan sedikit bercak hitam, ia tengah mengawasi produksi itu dari atas, ia merupakan seorang polisi yang menyamar agar polisi bisa datang menangkap mereka. "Laporkan keadaan."
"Semuanya aman, mereka semua dalam keadaan yang santai."
"Bagaimana dengan bos ?"
"Aman, ia tengah memakai narkoba ditemani dengan tiga orang gadis. Gadis remaja."
"Ok, apakah aman untuk melakukan penyerangan ?"
"Kurasa tidak, aku harus memastikan sekali lagi. Segala jenis kemungkinan."
"Kabarkan kami bila sudah waktunya untuk menyerang. "
"Pesanku satu."
"Apa, bila kalian ingin membawa SWAT jangan bunyikan sirine, dan untuk polisi jangan ada yang mengenakan seragam polisi. Agar mereka mengira kalian adalah pembeli."
"Diterima." komunikasi berakhir. Polisi itu berjalan dari atas sekali lagi, ia juga melihat keadaan luar, ia juga melewati ruangan dimana dari bos itu, ia tengah menikmati layanan dari gadis remaja itu, keadaan yang sangat mendukung sekali. Aku berjalan mundur di ruangan bos, ia tengah menikmati tiga remaja itu, dan narkoba yang tersisa di mejanya adalah sebuah narkoba stimulan.
Aku kembali berjalan, kali ini keluar untuk melihat keadaan sekitar yang mendukung, dekat dari pabrik ini terdapat beberapa gudang yang kosong dimana ini bisa menjadi tempat yang bagus. Aku berjalan-jalan di luar cukup lama sampai akhirnya aku kembali. "Halo."
"Laporkan."
"Serang sekarang!" aku kembali masuk ke dalam gudang. "Dari mana saja kau ?"
"Ah hanya berjalan-jalan sekitar saja, aku sangat menyukai tempat kosong yang kalian pilih ini, rasanya sangat dekat dengan alam, dan ini membuatku damai sekali, bersentuhan dengan udara asli alam tanpa kontaminasi apapun." ia hanya tersenyum, aku lanjut naik ke atas. "Lima belas menit."
"Katakan bila kalian sudah dekat." detik demi detik akhirnya terlewatkan. "Kami sudah sampai."
"Sergap, sekarang!" aku turun dari tangga berdiri depan pintu gudang, aku melihat beberapa polisi yang menyamar. "Hey bung mereka beberapa orang yang ingin membeli narkoba kita."
"Ah ya mungkin saja." dan mereka mengeluarkan senjata dan segera menembak, aku segera berlari, masuk ke dalam, aku naik ke atas menembak mereka yang tengah memproduksi. "Penyergapan!" teriak salah satu dari mereka. Aku belari ke ruangan dimana bos masih menikmati tiga remaja itu. "Bagus sekali." ketembakkan pistolku empat kali yang membuatnya panik seketika.
"Keluarkan semua SWAT sekarang juga." dengan cepat rentetan tembakan memenhu gudang dan sekitar. Baku tembak cukup sengit, tetapi aku dari dalam mempermudah polisi dan SWAT menembaki mereka dari dalam.
Begitu di bawah kurasa aman aku segera turun melompat dari atas, tak kuduga adalah bos dari pabrik ini keluar dari ruangannya, polisi SWAT yang menggunakan rifle dengan jarak yang cukup jauh menembaknya, itu mengenai bahu kirinya, ia masuk ke dalam ruangannya mengambil beberapa butir pil dan juga menghisap sebuah bubuk. Lalu ia kembali muncul, aku yang melihatnya kutembak dia tiga kali, kurasa dua puluru mengenainya. Seperti di perut, dan juga dada.
Salah satu SWAT naik ke atas dan menemukan tiga gadis remaja dalam keadaan tanpa pakaian, sedangkan ia melihat sang bos narkoba dalam keadaan tak sadar.
Apa kesalahan yang bos narkoba itu perbuat setelah ia terkena tembakan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Case Of Crime
Mystery / ThrillerSUDAH DITERBITKAN. Silahkan PO dengan langsung chat. Buku berisi 151 kasus dengan tebal 432 halaman ada kasus dan juga jawaban. Pre order selama tiga hari. Hi, back with me again, Forgionne 247. Do u miss with my riddle ? I'm back again with my rid...