CASE OF CRIME : FILE 81

1 0 0
                                    

Aku terngah berada di sebuah apartemen, aku tengah sakit beberapa hari ini, aku sendiri sudah mengertahui dengan jelas apa penyakit yang kuderita. Penyakit itu sendiri baru kuawal setelah lima bulan lalu, tepatnya di saat virus itu masuk ke dalam tubuhku. Telfon masuk."Dana, cepat datang ke kantor sekarang."

"Mungkin tak bisa bos. Karena sekarang aku tengah sakit."

"Penyakit apa ?"

"Ah aku baru menyadari bahwa aku telah terinveksi virus itu lima bulan yang lalu."

"Tepat sekali, datang lah sekarang." aku terdiam. "Baik bos, bila itu maumu." aku segera berjalan menuju kantor, untuk menimalisir penyebaran, aku akan mengenakan masker untuk menjaga kesehatan orang banyak. 

Sesampai di kantor aku segera menghadap bosku. "Maaf bos, aku tak bisa melepaskan maskerku."

"Malam ini adalah malam yang spesial, dan tepat sekali kau mengidap penyakit itu. Karena memang itu lah yang kami butuhkan sekarang."

"Memangnya ada apa bos ?"

"Kau tahu bukan bahwa kita memiliki rekan bisnis yang belakangan ini tengah melejit bisnis mereka ?"

"Ya aku mengetahu itu, bahkan aku juga bekerja untuk mengalahkan mereka."

"Baik lah, kau bukan lah satu-satunya wanita tercantik di kantor ini."

"Bos, istrimu tujuh kali lebih cantik dariku."

"Ya, ia tengah mengandung anak ketiga dan keempatku."

"Selamat bos, kau memiliki anak kembar."

"Ok, kau datang ke malam perayaan mereka, dan di saat ia tengah dengan bangganya membicarakan kesuksessannya, berikan ia ciuman."

"Itu artinya aku harus masuk ke dalam, bagaimana bila mereka mendata tamu ?"

"Mudah, pihak cyber bisa mengurus itu."

"Ok bos." 

"Sampai jumpa malam nanti." malam itu aku mengiyakan perintah bosku. Aku mengenakan sebuah dress merah dimana warna paling sering untuk acara formal. Aku bersyukur memiliki rambut pirang yang indah ini, dan juga wajahku yang begitu sexy. 

Sudah saatnya, ia tengah membicarakan kesuksessannya, aku berjalan ke sampingnya, lalu memberikan ia sebuah ciuman pada bibirnya dengan hangat di depan tamu. Itu membuat tamu bertepuk tangan dan bersorak. "Selamat atas kesuksessanmu."

"Terima kasih cantik siapa namamu ?"

"Danna Caster."

"Calvin Arnhom."

"Senang bertemu denganmu." satu ciuman lagi untuknya.  Aku mengikuti pesta itu hingga selesai, setelah itu aku kembali ke apartemenku dan mengabarkan pada bos. "Selamat malam bos, aku sudah melakukan apa yang kau perintahkan."

"Ah terima kasih Dana, karena bila tanpamu mungkin rencana ini tak akan berjalan."

"Aku mendengar seperti suara istrimu di samping."

"Yah, kami tengah berbaring."

"Baik bos."


Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang