CASE OF CRIME : FILE 112

1 0 0
                                    

Seorang anak masuk ke dalam rumah dalam ekspresi wajah yang terlihat marah. "Senga banget sih baru punya mobil aja gaya banget, anjing!"

"Kenapa Ren ?"

"Itu pah, pak Tata songong banget baru punya mobil satu aja, gara-gara parkirnya mobil kita terlalu deket sama dia dia bilang gimana kalo lecet harus ganti bemper belom lagi biayanya kalo gede. Lah khawatir banget sama tuh mobil, kalo khawatir sih ya bawa tidur aja."

'Yah ilah Ren, dia emang keluarganya senga begitu songong. Temen papah aja pernah hampir ribut sama anaknya gara-gara hal yang sama. Padahal temen papah itu bisa beli mobil kaya anaknya pak Tata lima bahkan, tapi gayanya songong banget emang."

"Mati kek itu orang, udah tua ngerokok, gak mau gaul sama masyarakat udah gitu jadi RT gak becus banget, najis dah." ia berjalan ke dapur dan meminum sebuah jus. Ayah mendekati Rendy. 

"Ren, kan pak Tata itu kan punya penyakit jantung gara-gara dia ngerokok, tapi kan emang masih bandel dia, gimana kalo kita tingkatin aja resiko dia kena serangan jantung ?"

"Hah gimana pah caranya ?"

"Kita kan punya daging buat di panggang nanti malem, kebeneran papah juga beli dua hari yang lalu tiga lembar, ambil satu lembar kita panggang."

"Lah keenakan dong pak ?"

"Justru itu lah yang berbahaya Rendi. Ayo kita panggang yang itu aja."

"Ok pah." Rendy mengeluarkan daging yang ayahnya perintahkan agar cukup lembut. "Ren tolong ambil pelembut daging Ren."

"Nanas pak ?"

"Bukan yang satu lagi."

"Oh iya iya." ayah menuangkan itu dengan cukup banyak. "Lah buat apa pak itu ?"

"Liat aja nanti." ayah membalurkan bumbu-bumbu yang membuat daging itu terlihat lezat dan memanggangnya. "Beuhh pah ini enak banget pah, yang ada malah keenakan pah pak Tata."

"Heleh udah kamu liat aja nanti apa yang akan terjadi percaya sama papah, nanti malem papah bakalan buatin kamu pake bumbu yang sama, pasti."

"Pasti ya pak ?"

"Iya janji apa yang gak pernah papah tepatin."

"Ok kalo aku masuk kuliah ke tempat yang aku impiin aku mau drone ya."

"Iya, andaikan kamu gagal ayah juga bakal beliin kamu." mereka berbincang selama memasak daging itu sampai akhirnya daging itu matang dan ayah mengantarkan daging itu kepada pak Tata. 

"Maaf pak ganggu. Ini saya manggang steak, kebeneran saya lagi ada hari spesial hari ini, jadi saya mau bagi ke pak Tata."

"Oh terima kasih loh, saya kebeneran belom sarapan ini."

"Maaf pak, emang tadi bapak berantem ya sama anak saya ?"

"Oh iya pak, mobilnya mepet banget pak, saya ngeri kalo lecet, itu sekali ganti bemper depan mahal banget pak, makanya saya takut."

"Oh maklum sih pak. Mobil saya aja sering di buat pengok sama Rendi. Jadi emang itu anak rada bandel kalo di kasih tau, ya maklumin aja ya pak."

"Ya gak apa-apa pak."

"Silahkan menikmati pak, gak enak saya buat pak Tata laper."

"Yo makasih lo pak." ayah kembali ke rumah. "Nah Ren kita tunggu aja hasilnya beberapa lama kemudian nanti." 

Satu jam kemudian rumah pak Tata begitu heboh karena pak Tata mengalami serangan jantung yang membuatnya terjatuh di lantai. "Liat kan Ren, kamu sih gak percaya sama ayah."

"Mantab pah."


Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang