CASE OF CRIME : FILE 56

7 0 0
                                    

"Yang jelas aku tau dimana dia berada."

"Siapa ? Anak dari Evegeniv ?"

"Iya, ia selalu berada di gym yang sama, dimana ia berlatih sebanyak lima kali dalam seminggu."

"Tunggu ia bisa saja memiliki banyak teman di sana yang memungkinkankau terbunuh di tempat itu."  Kutatap dia. "Ok Frank. Kau tahu bisa saja di tempat itu ramai dan itu semua adalah teman dia."

"Tak ada kata mundur untuk memberikan serangan mental."

"Aku tau mau memakamkanmu bila kau mati di tempat itu."

"Kau lupa, beberapa hari lalu aku mencampurkan beton kepada tulangku, terutama pada wajah dan tulang terngkorakku. Lupa itu ?"

"Hanya saja jangan sampai mati di tempat itu."

"Aku sudah minum bersama dengan malaikat maut, bahkan kami sudah seperti saudara sedarah."

"Kapan terakhir kali kau berada di underground fight  ?"

"Tiga hari yang lalu. AKu mengalahkan juara tak terkalahkan mereka. Pertarungan jalanan akan memastikan bahwa aku akan menang dalam pertarungan kotor."

"Satu lawan satu, tidak satu lawan dua belas."

"Kita lihat saja Vilatov." aku bangkit dair dudukku. "Tanpa senajata ?"

"Hanya untuk anak taman kanak-kanak saja itu."

"Sudah bosan aku menyaksikan kebodohan ini."

Aku berjalan menuju tempat dimana anak dari seorang kriminal itu berada, sebuah gym. Tempat yang cukup menarik untuk bertarung, tentu saja ada senjata di tempat semacam itu, selama kau mau berpikir maka kau akan menemukan senjata di tempat itu.

Aku masuk ke dalam gym itu. "Karlenko Rakhmonov!" lalu ia segera muncul.

"Siapa bajingan ini ?" aku sangat kalah jumlah, ia memiliki delapan teman di belakangnya, tubuh mereka juga besar, sial.

"Tidak ada, aku hanya ingin memberikan hadiah saja untuk ayahmu." kataku sambil berjealan dan begitu dekat dengan wajahnya kupukul ia hingga terjatuh, lalu aku bergerak segesit mungkin untuk menghindari pukulan dari yang lain. 

"убей его!" mereka mengambil sebatang besi yang tak begitu panjang sebagai senjata. 

"Sial!" kulihat sekeliling, ah dapat. Senjata ini akan cepat melumpuhkan mereka, kebetulan sekali ada sepasang dekat dengan dimana aku berdiri. 

Aku melawan mereka semua dengan sangat hati-hati, menjaga jarak, dan selalu memperhatikan senjata mereka. Sykurlah Boxing yang kupelajari selama lima tahun tidak sia-sia. 

Satu demi satu mereka tumbang, dan darah demi darah menghiasi warna karpet dari gym itu. Hingga akhinya aku bisa mendekati Karlenko. "Bung dengar, aku bisa memberikanmu apapun, aku mempunyai berlimpah gadis sexy, uang, narkoba dan masih banyak lagi."

"Tidak perlu, karena aku hanya ingin memberikan ayahmu hadiah saja."

"Jangan kau bunuh dia."

"Ow bila kau tak ingin ia terbunuh tetapi ia seorang kriminal yang berbahaya. Ok ini adalah hadiahku untuknya." kupukul wajahnya dengan senjata yang sama dimana aku mengalahkan temannya, terus menerus hingga wajahnya hampir tak berbentuk.

"Ok itu saja hadiah untuk ayahmu, butuh biaya sekitar tiga ratus ribu Rubel untuk memperbaiki wajahmu. Jadi selamat tinggal, semoga harimu menyenangkan." sebelum meninggalkan gym itu kuletakkan kembali senjata yang kugunakan tadi.

Senjata apa yang digunakan ?

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang