CASE OF CRIME : FILE 45

4 0 0
                                    

Hah, kembali bekerja sebagai kasir di sebuah toko keperluan kesenian. Walau gaji yang terbilang cukup besar, tetapi aku merasa bosan juga pada pekerjaan ini.

"Selanjutnya." seorang bocah dengan minat seni tinggi baru saja pergi dari hadapanku. Membeli kanvas roll yang pajang, lalu pensil warna yang banyak, cat akrilik, spidol dan sketch book ukuran A3 sebanyak lima buah, dan refillnya sebanyak enam buah. Mungkin memang lahir untuk menjadi seorang seniman.

Kali ini seorang pria dengan topi hitam jaket hoodie, dengan tato yang terkihat di lehernya. "Letakkan kembali alat lukis itu."

"Aku akan membayar."

"Tidak, letakkan itu dan pergi dari sini."

"Pembeli adalah raja bung."

"Raja tak pasti membutuhkan kaki tangan. Aku memilih tak melayanimu."

"Apa yang salah denganmu ?"

"Aku tau kau tidak membeli pisau lukis itu untuk melukis."

"Bajingan sialan!"

"Aku tau kau akan menggunakan pisau lukis itu untuk menikam bukan ? Karena luka kecil jadi kau berpikir korban akan selamat bukan ? Tetapi yang kutahu pasti kau akan menikam dengan membabi buta."

Ia berjalan mundur ketakutan. "Pisau lukis, kau kira kau bisa membodohi aku dengan pisau lukis itu."

Pisau lukis seperti apa yang dimaksud ?

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang