CASE OF CRIME : FILE 62

2 0 0
                                    

Seorang guru Kung-Fu tengah memperhatikan murid andalannya tengah berlatih. Dimana gerakan lnya sangat lincah sekali, gerakannya sungguh indah. Gerakan seperti harimau, singa, dan ular semuanya sangat sempurna. Bahkan jurus seperti mabuk sekalipun begitu halus.

"Ari."

"Ya shifu."

"Saya akan ajarkan kamu ilmu yang sangat berbahaya. Jangan kamu salah gunakan. Beladiri tidak untuk menyakiti orang lain, tetapi melindunhi, menolong yang lemah."

"Baik shifu."

"Apa kamu sudah pernah mendengar ini sebelumnya ?"

"Belum sgitu. Saya baru belajar beladiri Kung-Fu saja."

"Baik, dimana jurus ini bisa kamu gunakan untuk menyerang banyak daerah vital."

"Apa kamu siap ?"

"Siap shifu."

"Ok. Saya akan test apakah kamu siap untuk ini. Push up sebanyak lima puluh kali, lari lima belas putaran, pull up sebanayak dua puluh lima kali."

"Baik shifu."

"Apakah kamu tulus ?"

"Pasti."

"Bila begitu push sebanyak dua ratus kali. Pull up tujuh puluh lima kali, lari tiga puluh lima putaran."

"Baik."

Sore hari.

"Cukup. Saya bisa melihat ketulusan kamu dari kamu menyelsaikan tantangan saya. Pukul 17.50 akan saya ajarkan kamu."

Ari tengah berjalan di sebuah gang sempit tengah malam. Dimana lingkungan itu cukup membuat bulu kuduk merinding. "Tolong!" terikan yang mengejutkan Ari di saat itu.

Ia segera berlari mencari sumber suara. Dimana ada seorang wanita yang di ancam oleh tiga preman bersenjata. "Mundur kalian!"

"Gak usah ganggu bangsat!" Ari berdo'a dalam hatinya. Dengan berani ia segera maju perlahan dan mengeluarkan jurus yang ia baru saja pelajari. Dimana mereka terkapar karena itu, ada yang diantara mereka tak bergerak dan ada juga yang sesak nafas.

Wanita itu berterima kasih kepada Ari. "Jurus apa tadi ?"

"Itu gak penting. Yang penting mba selamat. Belajar beladiri juga ?"

"Taekwondo. Sebentar lagi sabuk hitam."

"Selamat."

"Jurus apa tadi emangnya ? Keren banget. Ajarin mau nggak ?"

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang