CASE OF CRIME : FILE 76

3 0 0
                                    

Siang hari yang panas, terik dan ricuh. Warga sekitar bertengkar dengan mafia tanah yang ingin menguasai lahan mereka, mereka menolak untuk menjual tahan mereka. Bahkan rumornya ada satu warga yang tewas dibunuh hanya karena ia tak mau menjual tanah miliknya. Beberapa warga di senjatai yang cukup, seperti parang, pisau, golok, pedang, panah, senapan angin dan molov. Tetapi para mafia tanah beberapa dari mereka ada yang membawa senjata api asli. Warga yang mengetahui itu beberapa dari mereka menepi dan berembuk memikirkan cara untuk melawan mereka. 

"Bayu, lu punya kan molotovnya ?"

"Udah Ja, udah gw buat semalem. Ada lima belas."

"Ok, kita pake aja sekarang."

"Aduh maap ni mas. Itu udah di pake semuanya, soalnya kalo gak kaya gitu mereka bisa bunuh kita semua."

"Duh gimana ya pak Anjang, saya sama temen saya juga butuh pak. Ya udah lah pak, gak masalah."

"Soalnya mereka banyak yang ngindar mas kalo pake molotov, jadi itu cuma buat buat mereka mundur aja."

"Artinya kita butuh yang lebih nakutin dari molotov. Aji, lu punya kan molotv ?"

"Ada, tiga doang tapi, baru bat bikin."

"Ok pake."

"Tapi gw ada yang lebih bagus dari itu. Gw yakin mereka bakal balik, tambah pada luka-luka, Gw  jamin. Kan mereka ada yang punya senjata api kan ? Tepat banget udah itu."

"Ok. Gw tau itu apaan." mereka menggunakan bom pengganti dari molotov. 

"Lempar Aji!" Aji melempar bom itu, salah satu dair mafia menembak bom itu dan meledak, memberikan luka bakar yang membuat mereka mundur karena itu, mereka terus melempar bom itu dan menembaknya, al hasil banyak dari mafia tanah itu mundur. Karena itu warga segera berlari menyerang mereka, ada yang menggunakan ketapel dari jauh untuk menyerang mereka yang berlari.

"Mampus lu! Mundur lu asu! Btw itu lu beli dimana bomnya ?"

"Ya ilah itu bom kan di pake sama orang-orang kalo kamping atau nanjak gunung masa lau gak tau sih."

"Oh iya ya, gak kepikiran gw."

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang