CASE OF CRIME : FILE 137

1 0 0
                                    

Pagi hari di sebuah daerah rumah sudah sangat ramai dan banyak polisi juga. Di karenakan sang penghuni tewas dengan keadaan yang tercabik-cabik oleh hewan buas. Keadaannya begitu mengenaskan, banyak cabikan pada perut dan wajah, tak lupa uga cabikan di tenggorokan, polisi berasumsi besar bahwa cabukan pada perut lah yang membuat sang pemiliki rumah tewas. "Pemilik tewas karena cabikan hewan buas dan cabikan pada perut yang membuatnya tewas, karena cabikan yang dalam dan juga mengenai organ dalam, begitu juga dengan kehilangan banyak darah yang sangat cepat menjadi faktor kematian pemilik. 

"Damien berapa pisau yang kau miliki sekarang totalnya ?" polisi mencari siapa yang berbicara. 

"Pisau yang kumiliki total hampir tiga puluh buah." 

"Hey siapa itu ?" 

"Kami adalah tetangga korban pak, namaku Jerome dan dia Damien."

"Apa yang kau maksud berbicara seperti itu kepada temanmu sedangkan tetanggamu tewas mengenaskan ?"

"Pak, ini bukan lah sebuah ulah hewan buas, tak ada tanda bahwa hewan buas masuk, tak ada pecahan kaca, tak ada garukan dan lain sebagainya. Ini adalah pembunuhan pak."

"Yakinkan aku bahwa ini adalah pembunuhan."

"Kau tak lihat bahwa ada tanda pecahan kaca atau garukan pada pintu atau pada benda lainnya bukan ? Bahkan tak ada garukan pada sofa, semuanya bersih. Ini adalah pembunuhan pak."

"Menarik. Teruskan."

"Kau memiliki dendam pada korban bukan Damien ?"

"Apa yang kau bicarakan aku tak memiliki dendam padanya."

"Benarkah, setelah ia meniduri putrimu sebanyak tiga kali tanpa kau ketahui, dan yang terakhir kali ia sebenanrya hamil tetapi ia mengugurkan itu. Kau tak memiliki dendam di saat kau tak ia telah meniduri putrimu ?" ia terdiam. "Kau, kau adalah pelaku dari pembunuhan ini."

"Fitnah! Kau tak bisa menuduh tetanggamu sendiri adalah pelaku ini."

"Damien berapa banyak pisau yang digunakan US Army yang berbentuk melengkung ? Senjata itu juga populer di Filipina, kau memiiki berapa banyak ?"

"Dua belas."

"Kau, pembunuh ia bukan."

"Iya."

"Kau akan kutahan atas pencemaran nama buruk dan fitnah."

"Damien, katakan semuanya."

"Aku memang memiliki dendam kepadanya setelah kuketahui itu langsung dari putriku bahwa ia ditiduri oleh korban sebanyak tiga kali, begitu mendengar itu aku murka dan menunggu waktu yang tepat unutk membunuhnya, dengan bantuan koleksi pisauku, aku melancarkan pembunuhan ini dengan amat mudah."

"Dengan ini aku memintamu dengan baik-baik untuk mengenakan borgol ini." polisi itu memberikan borgol itu kepada Damien. "Terima kasih pak, atas layananmu yang sanga tbaik kepada masyarakat."

Case Of CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang