Lauk sardin dan telur Dadar serta sayur kacang goreng yang siap dimasaknya mula dihidangkan atas meja.
Angah yang menemani Dhia di dapur hanya tersenyum.
" Kenapa angah pandang Dhia macamtu? " Soal Dhia sambil mengangkat keningnya.
" Am, da lama t-tak makan m-masakan Dhia ." Jawabnya.
Tersenyum Dhia dibuatnya.
" Angah kan pandai masak, ingat lagi tak resepi-resepi yang Dhia selalu ajar tu?" Soal Dhia lagi.
Angah mengangguk.
" T-tapi tak sama r-rasa air t-tangan dari D-dhia dengan Am. Dulu Dhia s-selalu masak d-dengan Am. Am r-rindu." Jawabnya.
"Angah~, angah kena faham. Lepasni Dhia jarang-jarang dapat masakkan angah dengan abah macamni, sebabtu Dhia harapkan angah untuk masak macam Dhia. Angah tau tak angah ni istimewa sebab ada kelebihan memasak . Tak semua orang macam Angah ni reti masak. Jadi angah kena usaha dan terus usaha masak lebih sedap dari Dhia. Sambal nasi lemak kita dulu pun, hasil dari angah selalu tengok arwah mak masak kan?, Sebabtu kita sama-sama dapat jual makanan yang sedap. " Pujuk Dhia kepada angah.
Angah hanya merenung wajah Dhia.
" Dah, sekarang ni angah jangan sedih-sedih. Jom kita pergi mandikan Mangga dengan Uteh nak?" Bodek Dhia untuk menenangkan Angah yang sedang bersedih itu.
" Nak !" Terus segar Angah bila diajak mandikan kucing-kucingnya.
YOU ARE READING
BIDADARI DARI NERAKA
Fanfiction" Kau jangan mimpi yang aku nih akan ceraikan kau !, kau dengar sini baik² DHIA SAFIRAH ! mulai saat ini, kau bukan lagi bidadari hati aku SEBAB kau tu hanya HAMBA ABDI DARI NERAKA DAN AKU HARAMKAN SYURGA AKU UNTUK KAU JEJAK " - Dazril " Abg, Dhia...