Selepas ngaji malam diakhiri, Syila dan kedua temannya langsung buru-buru keluar kelas. Karena Mia ingin segara menempatkan tubuhnya di kasur. Padahal sehabis ngaji malam jadwal mereka adalah belajar bersama. Entahlah, nanti jika ditegur dengan kakak penjaganya pasti akan bangkit untuk belajar dengan sendirinya.
Saat mereka berjalan dengan santai menuju gerbang pondok putri, tiba-tiba dari arah belakang, Syila mendapatkan pukulan keras di bagian belakang kepalanya. Dan saat itu juga Syila mengucapkan istighfar seraya menoleh kebelakang, melihat siapa yang telah melakukan perbuatan kasar dan tidak jelas itu.
"Astaghfirullah!!!"
"Segala ngucap istighfar."
Ucap Lista dengan mulut kasarnya itu.
"Kenapa lagi sii kak?! "
Karena Mia yang tidak terima temannya diperilakukan seperti itu, dia pun langsung bertanya dengan nada yang ketus.
Tanpa mereka sadari, semua santri tengah memandang peristiwa yang kini sedang berlangsung di depan mata mereka. Terutama Ezal, dia yang saat itu tengah berjalan dari arah warung menuju rumahnya menjadi terhentikan. Tak jauh dari dia berdiri, disana ada kerumunan kecil yang sepertinya tengah terjadi pertengkaran.
"Syila??"
Gumam Ezal dengan menyipitkan matanya untuk melihat objek di depan dengan jelas. Menyadari bahwa itu adalah Syila dan Lista yang kini tengah berdebat, dia pun langsung melangkahkan kakinya menghampiri kerumunan itu.
"Nihh yaa, gara-gara temen lo yang sok culun itu, gue jadi pake krudung ngeselin in—"
"Ada apa ini??"
Pertanyaan Ezal yang tiba-tiba dan terdengar dingin itu membuat Lista menghentikan ucapannya, semua pandangan mata pun langsung beralih ke Ezal.
"Kenapa lagi sii lo??"
"Ezal??"
Lista terkejut dengan kedatangan Ezal yang tiba-tiba, dan kini cowo itu sudah berdiri di sampingnya.
"Ohh, jadi karena lo pake krudung pelanggaran UU lo jadi nyalahin dia?"
Tanya Ezal setelah sadar dengan krudung yang dipakai Lista.
Disana Lista hanya diam, menahan dirinya untuk tidak menjawab partanyaan Ezal. Karena jika dia melakukan itu, hukumannya akan menjadi bertambah, dan dia tidak mau itu.
"Gabisa jawab kan?? Pergi masuk aja lo."
Tukas Ezal memerintahkan Lista dan kedua temannya masuk ke dalam pondok. Dan mereka bertiga pun langsung menuruti perintah Ezal.
"Dan untuk kalian bubar. "
Perintah Ezal kepada santri lainnya yang masih stay di tempat. Kemudian semuanya pun menuruti perintah Ezal, begitu juga Syila dan kedua temannya juga berjalan masuk ke dalam pondok putri.
"Gimana Syil, kepala anti gapapa kan?"
Tanya Mia kepada Syila seraya mengelus bagian belakang kepala Syila. Kemudian disana Syila menggelengkan kepalanya.
Ezal yang samar-samar mendengar pertanyaan teman Syila itu membuatnya langsung menghentikan langkah mereka bertiga sebelum benar-benar mencapai gerbang.
"Tunggu!"
Mendengar itu, membuat mereka bertiga bersamaan menoleh ke belakang.
"Dia abis diapain sama Lista?"
Tanya Ezal yang kini sudah berdiri di depan Syila, Mia dan Hana. Melihat teman Syila yang bukannya menjawab pertanyaannya dan malah menoleh ke arah gerbang membuatnya langsung paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAL [TAMAT]
Teen FictionKetika anak pondok, apalagi anak dari pemilik pondok yang biasanya memiliki karakter alim dan mengerti agama, hal tersebut sangat berbeda jauh dengan Ezal. Karena didikan sang ayah yang terlalu keras dan ketat membuat Ezal menjadi anak yang keras k...