Yup! Kalian tidak salah melihat. Kini Ezal beserta ketiga temannya tengah berada di suatu klub malam. Dan ini kemauan Ezal sendiri untuk datang ke tempat yang tidak sepantasnya ia datangi. Lalu Alwin yang sebelumnya sudah pernah ke tempat seperti itu menyarankan klub malam dengan nama 'night owl paradise'.
Lampu-lampu bar yang menyilaukan mata dan dentuman musik yang sangat keras ditambah minuman memabukkan membuat pikiran Ezal melayang jauh. Perasaan sakit hati yang menyakitkan itu membuatnya ikut melayang tinggi seiring bertambahnya ia meneguk minuman itu.
"Anjaaiiii, puas puasin Zal. Kapan lagi bisa begini ya kan?"
Ujar Ben yang juga menikmati minuman beralkohol di tangan kirinya.
"Ini nih, sekalian mau cobain rokok nggak? Biar tambah mantep aja."
Sahut Chandra menawarkan rokoknya kepada Ezal yang sekarang tengah menundukkan kepalanya karena efek minuman alkohol.
"Boleh deh, satu aja."
Mendengar itu, dengan sangat senang hati Chandra langsung mengeluarkan sebatang rokok dari tempatnya dan memasukkan ke dalam mulut Eza.
"Tapi ini gimana cara ngisepnya?"
Tanya Ezal bingung, yang jelas membuat ketiga temannya tertawa.
"Aduhh Zal Zal, makannya sekali kali cobain rokok tuh."
Ucap Ben dengan nada mengejek.
"Gua nyalahin nih apinya, kalau udah kebakar lu isep pelan-pelan."
Ujar Chandra memberi penjelasan kepada Ezal. Lalu disana Ezal mengangguk paham meskipun aslinya sedikit ragu.
"Oke, langsung dicoba ya."
Tanpa menunggu lama, Chandra menyalakan koreknya dan membakar ujung dari rokok itu. Terlihat disana, Ezal langsung menghisap pelan rokok sesuai dengan penjelasan Chandra.
"Uhhukkk! Uhhhukkkk! Bangsat, panas anjing tenggorokan gua."
Pekik Ezal merasa terbakar saat asap itu mulai masuk ke rongga tenggorokannya. Bukannya merasa kasihan, ketiga temannya malah tertawa terbahak-bahak melihat temannya yang terlihat begitu bodoh.
"Yaa pelan-pelan makannya, atau nggak nih pakai pods gue. Ini dingin nih rasanya."
Ucap Chandra seraya mengeluarkan pods dari kantong hoodie nya. Disana Ezal langsung menerima dan mencobanya.
"Uhhukkk, ini lumayan sii ada rasanya. Kalau yang tadi, bangke rasa apa anjing panas doang."
"Yaudah, pake aja itu."
"Zal, gue saranin jangan terlalu banyak minum. Bau orang mabuk itu kecium banget soalnya."
Ujar Alwin memberi peringatan kepada Ezal.
"Halahhh, sekali kali gapapa lahh Win."
Jawab Ben yang mengentengkan dan menghiraukan perkataan Alwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAL [TAMAT]
Roman pour AdolescentsKetika anak pondok, apalagi anak dari pemilik pondok yang biasanya memiliki karakter alim dan mengerti agama, hal tersebut sangat berbeda jauh dengan Ezal. Karena didikan sang ayah yang terlalu keras dan ketat membuat Ezal menjadi anak yang keras k...