- 38 -

473 24 3
                                    

"Lo nggak sadar apa emang terlalu polos sii??"

Tanya Renda merasa sangat gemas dengan gadis yang kini berdiri di depannya. Ezal memang terlalu pintar memilih cewe. Kenapa dirinya bisa tidak sadar ada gadis se gemas ini di kelasnya.

"Aku ragu."

"Apa, menurut lo kenapa bang Ezal begini?"

Renda mencoba mencari tahu apa yang Syila pikirkan mengenai Ezal.

"Aku takut ke pd an."

"Coba jawab dulu aja."

Desak Renda agar Syila mau mengungkapkan apa yang dia pikirkan.

"Kak Ezal suka yaa sama aku."

Mendengar itu membuat Renda menghembuskan nafas legah. Akhirnya gadis itu paham juga.

"Correct."

"Hah? Beneran?"

Tanya Syila yang merasa belum yakin dengan tebakannya sendiri. Dia kira semua itu hanya halusinasinya saja, ternyata memang beneran terjadi.

"Yaa terus, ngapain coba bang Ezal nyanyi segala buat lo?"

Tanpa sadar senyum Syila terbit. Dia merasa pipinya memanas seketika. Dan jelas saja senyuman itu terlihat oleh Renda. Cowo di depannya langsung merasakan jantungnya berdebar saat melihat senyuman manis yang berada tepat di depannya.

'Oh Tuhan, tahan. '

---

"Anti kemana aja sihh, udah mau bel baru ke sini."

Tanya Mia kesal karena menunggu Syila yang tak kunjung datang.

"Hehe maaf yaa nunggu lama."

"Anti tadi ngapain ke perpus Syil?"

Tanya Hana masih penasaran kenapa tiba-tiba temannya itu ke perpus. Pasalnya dia tahu kalau perpus itu tempat yang sangat tidak baik. Dan Syila dengan tiba-tiba ke sana?

"Mmm, cuma nge cek buku-bukunya aja."

Mendengar jawaban Syila yang sedikit aneh itu membuat Mia dan Hana saling berpandangan. Tak lama kemudian bel masuk pun terdengar dan membuat pertanyaan yang ada di kepala mereka terhamburkan.

Syila berharap dengan jawaban yang dia berikan tidak membuat kedua temannya merasa curiga kepadanya, meskipun jawabannya memang terdengar sangat aneh. Sementara kedua temannya mencoba untuk mempercayai dengan alasan aneh temannya itu.

Saat Syila dan kedua temannya berjalan memasuki kelas, terlihat di sana ada Renda yang berdiri tepat di samping pintu, dan ada beberapa temannya lain yang sengaja berdiri di depan kelas. Di sana Syila dan Renda sempat saling berpandangan sebelum Syila memasuki kelas, dan tanpa sepengetauhan mereka, Mia menyadari bahwa Renda melihat Syila dengan sangat intens.

"Eh Syil, tadi anti dilihatin sama Renda tahu."

Ujar Mia seraya duduk di kursinya. Sementara Syila yang hendak duduk pun menjadi tertunda sedetik karena terkejut.

"Renda?"

Tanya Hana dengan kerutan di dahinya.

"Iyaa, tadi pas mau masuk kelas, kan ada dia tuh di depan."

"Mmm, tapi ana nggak tahu Renda yang mana."

Nice! Alasan yang sangat bagus bukan???

"Yang tadi berdiri di samping pintu pas."

Di sana Syila masih terdiam dengan mencoba membuat raut wajah seolah berpikir, siapa itu Renda.

"Halah biasa, paling juga dia terpesona liat kecantikan Syila."

EZAL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang