"Kita semua curiga sama Syila."
Ucapan Lista itu terus terngiang di telinga Mia dan Hana. Perbincangan singkat tadi sungguh membuat mereka berdua berpikir keras. Apakah yang dicurigain circle Lista itu benar adanya?
"Kok kalian pada ngelamun? Ini udah mau iqamah lohh."
Ucap Syila yang sudah siap untuk berangkat sholat maghrib berjamaah di masjid.
"Oh, iya Syil. Anti duluan aja daripada nanti telat."
Jawab Mia kemudian, lalu Syila hanya mengangguk sambil tersenyum kaku. Semenjak Mia dan Hana kembali dari pergi bersama Dini tadi, entah kenapa raut wajah mereka berdua terlihat aneh di mata Syila. Tiba-tiba ia menjadi penasaran mengenai perbincangan apa yang tadi mereka bahas.
"Mia, usahakan jangan buat Syila curiga atau penasaran mengenai perbincangan kita tadi. "
Ucap Hana saat Syila sudah berangkat ke masjid.
"Gimana ana nggak bereaksi demikian Han, anti juga pasti masih kaget dan nggak percaya kan mengenai tadi."
"Iyaa Mia, ana juga masih nggak percaya, tapi jangan sampe kita dengan sengaja membuat Syila menjadi tidak nyaman sama kita. Teman dia disini cuma kita."
Mia pun menghembsukan nafasnya untuk menetralkan kembali pikirannya, lalu bergegas untuk mengambil air wudhu.
---
Sungguh, pembahasan sore tadi sangat mengganggu pikiran Mia. Sampai ia sholat pun menjadi tidak fokus.
"Ezal udah ada pasangan, dan kita semua curiga kalau dia punya hubungan sama salah satu temen kalian."
Mendengar itu sontak membuat langkah Mia dan Hana berhenti seketika. Mereka pun menoleh ke sumber suara, Lista.
"Menarik untuk dibahas kan??"
Tanya Lista seraya tersenyum miring. Akhirnya Hana dan Mia pun terpaksa duduk melingkar bergabung dengan circle Lista.
"Oke, gue langsung ke intinya aja. Kita semua curiga sama salah satu temen kalian, kalau dia adalah pasangan Ezal sekarang."
"Maksudnya salah satu teman kita siapa ya kak?"
Tanya Hana penasaran, meskipun di lubuk hatinya menebak bahwa itu Syila.
"Iya, kita semua curiga sama Syila."
Mendengar itu membuat Hana langsung menoleh ke Mia. Sementara Mia hanya bisa terdiam kaku mendengar yang entah itu fakta atau bukan.
"Nggak percaya kan?? Ya sama kita juga."
Sahut Dini mengerti apa yang Mia dan Hana rasakan.
"Eee, bentar kak. Kok bisa langsung curiga ke teman kita yaa?"
Tanya Hana mencoba untuk mencari tahu lebih dalam.
"Sebenernya banyak yaa yang buat kita curiga ke dia."
Jawab Lista seraya menoleh ke Lidya dan Dini.
"Iya, jadi kita nggak langsung menyimpulkan bahwa itu dia."
Sahut Lidya.
"Eee, mungkin gue cerita di beberapa adegan aja yaa. Jadi, waktu pertama kali gue ada masalah sama temen lo itu kan waktu gue mau berangkat ngaji malam. Trus temen lo emang nggak sengaja nabrak gue, gue tahu itu, cuma yaa emosi aja gue. Itu posisinya ada Ezal, entah kenapa si Ezal nih belain temen lo sampai segitunya. Padahal posisinya temen lo kan baru aja masuk pondok, dan mana mungkin Ezal langsung tahu atau langsung kenal sama temen lo, kan nggak mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAL [TAMAT]
Teen FictionKetika anak pondok, apalagi anak dari pemilik pondok yang biasanya memiliki karakter alim dan mengerti agama, hal tersebut sangat berbeda jauh dengan Ezal. Karena didikan sang ayah yang terlalu keras dan ketat membuat Ezal menjadi anak yang keras k...