- 39 -

391 16 0
                                    

"Rel."

Panggil Ezal tepat setelah sholat jamaah subuh bubar.

"Apaan Zal?"

Tanya Varel seraya membalikkan badannya, dan melihat Ezal mengambil tas berwarna coklat yang berada di tangga-tangga.

"Nih, kasihkan ke dia."

Ucap Ezal seraya menyodorkan tas berwarna coklat berisikan susu yang kemarin dia beli.

"Susu?"

"Hmm, gue bingung mau kasih apa, yaudah itu aja."

"Gilakk, beli berapa lo Zal segini, gede banget lagi."

Tanya Varel yang masih melihat-lihat isi di dalam tas coklat yang berada di kedua tangannya.

"Dua ratusan ada keknya."

Jawab Ezal asal, karena dia juga tidak tahu satu botol susu itu seharga berapa, karena dia beli dua dengan rasa yang berbeda dan yang pasti harganya juga berbeda.

"Botolnya nih yang mahal."

"Yaudah lahh, gue nitip itu. Langsung taruh mejanya aja nggak papa, lagian nggak ada suratnya."

"Okeh, aman."

Setelah itu mereka berdua berpisah. Ezal kembali ke rumahnya, sementara Varel kembali ke kamarnya sambil menenteng barang Ezal di tangan kanannya.

"Apaan tuh bang?"

Tanya Renda saat melihat Varel yang baru saja masuk kamar dengan menenteng sebuah tas berwarna coklat di tangan kanannya.

"Sini."

Ucap Varel memanggil Renda agar berdiri dadi duduknya dan menghampirinya.

"Ini barang Ezal buat temen lo, langsung taroh di mejanya katanya."

Bisik Varel dengan posisi mengunci leher Renda dengan tangan kirinya, agar telinga anak itu dekat dengannya.

"Ohh siap siap."

"Berangkat lebih pagi."

"Aman bang, abis ini gue langsung siap-siap."

Ucap Renda seraya menerima barang Ezal dari tangan Varel.

---

Jam masuk sekolah berbunyi, bersamaan dengan Syila dan kedua temannya memasuki kelas 11 IPA 2. Terlihat di sana teman-temannya sedang heboh seraya menunjuk sesuatu yang berada di meja Syila.

"Syil Syila, ada yang ngasih anti sesuatu tuh."

Ucap salah satu teman cewe Syila dengan wajah yang sangat antusias.

"Ciee-cieee dari siapa tuh."

Sahut teman yang lainnya. Sementara Syila yang baru saja memasuki kelas dan mendapat teriakan heboh dari teman-temannya, seketika menoleh ke Renda yang saat ini duduk di bangkunya.

"Dari siapa Syil itu?"

Tanya Mia saat melihat tas coklat di meja temannya itu.

"Jangan-jangan, kakak kelas yang dulu nanyain soal bangku anti itu Syil."

Sahut Hana menebak-nebak siapa sosok dibalik cowo misterius yang menyukai temannya.

"Nggak tahu, hehe."

Tanya Syila asal dan langsung duduk di bangkunya. Di lihatnya isi di dalam tas coklat tersebut.

"Apa Syil isinya?"

Tanya Mia penasaran disusul dengan teman-temannya yang lain, yang juga menanyakan hal sama dengan Mia.

"Susu coklat."

EZAL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang