"Zal Zal!!!"
Panggil Varel setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, dan saat bertemu dengan Ezal, dia berencana untuk memberi tahu mengenai masalah Syila dengan Lista di pondok.
"Lo pastinya tahu kan si Lista pake krudung pelanggaran??"
"Tahu."
"Ternyata itu dia abis buat masalah sam—"
"Sama Syila."
"Anjirr!!! Kok lo udah tahu aja?"
Tanya Varel terkejut dengan Ezal yang sudah tahu sebelum dia memberi tahunya. Sejak kapan temannya itu tahu??
"Hmm, gue nggak sengaja denger pengumuman dari pengurus pondok putri kalau Syila dan Lista disuruh ke masjid, yaa gue jelas tahu gimana cara kerja pondok putri waktu sidangan."
"Trus-trus??"
"Trus gue langsung cek dong di buku daftar pelnggaran yang umi pegang, dan bener mereka ada masalah."
"Dan lo udah tahu masalah apa??"
Tanya Varel memastikan, karena kalau memang temennya itu belum tahu, dia harus cepat memberti tahunya.
"Udah."
"Lahh, lo tahu dari siapa? Emang di buku itu dijelasin masalah apa yang terjadi?"
"Yaa nggak lahh bodo. Waktu mereka ada masalah itu kebetulan ada gue."
"Hah, gimana maksudnya??"
Tanya Varel seraya duduk di tempat duduk yang berada di depan kamar.
"Sebenarnya cuma masalah sepele aja, dan gue juga baru tahu kalau masalah itu sampai membesar."
"Waktu itu, gue mau berangkat sekolah, trus nggak sengaja ketemu Lista, dia mau berangkat sekolah, dan Syila tuh tetiba lari-larian, dan dia nggak sengaja nubruk Lista. Yaa sebenarnya nggak sampe jatuh, emang dia aja yang alay."
Lanjut Ezal menceritakan kejadian yang terjadi pada waktu itu.
"Sama, sama persis kek ceritanya si Danang."
Ucap Varel seraya menganggukkan kepala berulang kali.
"Danang?? Oohh Danang ada cerita dari adeknya pasti."
"Iyaa, jadi gue bisa tahu itu iseng nanya ke Dini, karena dia nggak kasih cerita masalahnya apa, yaudah gue cari tahu sendiri."
Sebelum kembali membuka suara, Ezal menarik nafasnya dalam terlebih dahulu. Sebenarnya dia sangat marah kepada Lista, karena gara-gara tuh cewe, gadisnya yang anak baik-baik namanya menjadi tercoreng cuma karena hal sepele.
"Gue harus gimana Rel?? Terakhir gue tahu, kepala Syila ditabok sama tuh cewe brengsek, bangsat emang."
"Hahh?!! Ditabok?? Ehh beneran Zal??"
"Nggak percaya kan?? Sama gue juga sebenernya, tapi emang itu yang diceritakan temen Syila sendiri."
Mendengar itu membuat Varel memegang kepalanya speechless.
"Sabar Zal, gue paham perasaan lo saat ini. Tapi kalau lo mau balas dendam, lo mau cabik-cabik tuh muka Lista, gabisa Zal. Yang ada lo dicurigai. Yaa meskipun dia sendiri juga tahu kalau lo emang sebenci itu sama dia, tapi sama aja, dia pasti curiga lama-lama."
"Itu yang gue pikirin dari tadi."
Ezal dan Varel sangat tahu bagaimana mulut comberan Lista itu bekerja. Jika dia ada berita hot sedikit saja pasti sudah langsung di ungkap begitu saja, apalagi mengenai hal Ezal yang mendekati Syila. Bisa-bisa nyawa Syila terancam di pondok.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAL [TAMAT]
Teen FictionKetika anak pondok, apalagi anak dari pemilik pondok yang biasanya memiliki karakter alim dan mengerti agama, hal tersebut sangat berbeda jauh dengan Ezal. Karena didikan sang ayah yang terlalu keras dan ketat membuat Ezal menjadi anak yang keras k...