Now you're all I want
And I knew it from the very first moment
Cause a light came on when I heard that song and I want you to sing it again
I swear that every word you sing, you wrote them for me
(can I be him song)
- Adiva Arsyila
"Busyet inggrisan, artinya apaan Zal?"
Varel terkejut saat ikut melihat surat dari Syila yang isinya hanya tulisan inggris di sana.
"Gue Cuma tahu bagian atasnya doang, pokoknya dia baru sadar kalau selama ini dia emang mau sama bang Ezal."
Sahut Renda yang juga ikutan mengintip apa isi surat dari Syila.
"Njir, yang bener lu chil. Emang iya gitu artinya Zal?"
"Dia baru sadar kalau sebenarnya emang dia juga suka sama gue."
"Tuh kan."
Celetuk Renda yang agak kesal karena Varel tidak mempercayainya.
"Jadi?"
"Gue nggak yakin."
Ucap Ezal pandangannya lurus ke dapan. Dia masih kaget sekaligus tidak percaya kalau Syila akan menjawab seperti itu.
"Nggak yakin gimana?"
Tanya Varel tidak mengerti maksud Ezal.
"Ya gue nggak percaya kalau dia juga suka sama gue."
Jawab Ezal cepat seraya menatap lurus ke dua mata Varel.
"Mmm, gimana kalau gini bang, ntar malem waktu ngaji malem, kita tanyain langsung ke dia gimana? "
Ucap Renda memberi saran kepada Varel.
"Boleh—tapi bentar, maksud dari surat lo gimana dulu? Lo mau ada hubungan sama dia atau Cuma pengen tahu perasaan dia ke kamu gimana?"
"Ya gue nyatain perasaan gue, dan gue pengen ngejalin hubungan sama dia."
Jawab Ezal tegas.
"Okeh, biar gue sama Renda yang ngatur. Ntar lo tunggu aja di gazebo."
---
"Ehh kalian, ngapain??"
Tanya Lista yang tidak sengaja bertemu dengan Ezal, Varel dan satu orang yang dia belum tahu siapa nama bocah itu. Sungguh kebetulan sekali dia bertemu dengan Ezal saat dia dan ke dua temannya hendak berangkat ngaji sore.
Melihat Lista dan ke dua temannya hendak berjalan mendekat, Ezal memutar bola matanya malas.
"Gue masuk dulu."
Ucap Ezal seraya melipat surat dari Syila dan memasukkan ke kantong celana dengan cepat.
"Oh iya."
Jawab Varel, dirinya sudah siap menjawab pertanyaan yang akan Lista lontarkan nanti.
"Lohh Zal kok buru-buru masuk sii."
Tanya Lista saat melihat Ezal yang terlihat cepat-cepat untuk masuk ke dalam rumah.
"Kenapa?"
Tanya Varel kepada Lista.
"Lagi ngomongin apa kalian? Keknya serius banget tadi."
Mendengar pertanyaan dari Lista itu membuat ekspresi Renda melihatnya ilfeel.
"Masalah cewe, selebihnya gausah banyak tanya—yok Ren kita balik."
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAL [TAMAT]
Teen FictionKetika anak pondok, apalagi anak dari pemilik pondok yang biasanya memiliki karakter alim dan mengerti agama, hal tersebut sangat berbeda jauh dengan Ezal. Karena didikan sang ayah yang terlalu keras dan ketat membuat Ezal menjadi anak yang keras k...