"Lo bocil yang waktu itu sama Varel kan??"
Mendengar pertanyaan dari cewe di depannya itu membuat otaknya berpikir keras. Ia memang tidak asing dengan cewe itu, tapi entah siapa ia tidak tahu.
"Mbak Lista."
Seru Tia yang muncul dari belakang Renda.
Mendengar nama Lista sontak membuat ke dua bola mata Renda membulat. Ternyata cewe di depannya adalah Lista yang selalu mengidam-idamkan sosok Ezal untuk menjadi pasangannya.
"Cowo ini kan yang namanya Renda?"
Tanya Lista kepada Tia seraya menunjuk cowo di depannya menggunakan dagunya.
"Iya mbak."
Jawab Tia yang langsung membuat Lista tersenyum senang. Ia melangkah mendekati Renda dengan menyilangkan ke dua tangannya di depan dadanya. Sementara Renda hanya bisa berdiri dengan memasang wajah khawatir.
"Kenalin gue Lista teman kelas Ezal dan Varel."
Ucap Lista tanpa mengulurkan tangan.
"Oh, iya."
"Santai aja, gue disini bukan mau menyidang lo kok. Gue cuma mau nanya aja."
"Nanya soal?"
Renda disana benar-benar takut. Perasaannya mulai tidak enak. Ia takut akan salah bicara yang nantinya akan menimbulkan masalah untuk orang-orang di sekitarnya.
"Soal pacarnya Ezal."
Deg! Sudah Renda duga, pasti soal itu.
"Mmm, kenapa nanya ke saya ya kak?"
"Gausah sok polos deh lo cil. Gue udah tahu waktu kalian sama Varel dan Ezal di depan gazebo itu ngobrolin soal cewenya Ezal kan?"
Detak jantung Renda semakin berdetak tidak waras. Otaknya berpikir keras untuk menjawab pertanyaan dari Lista.
"Kenapa nggak langsung nanya bang Varel aja kak? Saya nggak tahu soal apa-apa tentang pacarnya bang Ezal."
"Hah? Nanya ke Varel? Lo yakin dia bakalan jawab? Bukannya sama aja kayak lo gini? Nutup-nutupin. Gue yakin lo tahu seseuatu, karena gue sekali dua kali lihat lo bareng sama Varel."
Cerca Lista.
"Saya emang sering bareng sama bang Varel karena emang kita satu kamar."
Mengetahui ternyata Renda sama saja seperti Varel, Lista pun memilih untuk menyudahi obrolannya dengan Renda.
"Okeh kalau lo nggak mau jawab, gue bisa cari tahu sendiri. "
Ucap Lista sebelum ia keluar kelas bersama dengan Lidya dan Dini.
Renda langsung menghembuskan nafasnya legah saat ke tiga cewe itu keluar kelasnya. Ia berharap jawabannya tadi tidak ada yang salah sehingga tidak membuat cewe itu curiga.
"Renda."
Panggil Tia yang sedari tadi masih berdiri tak jauh dari Renda.
"Mas Ezal udah punya pacar??"
Tanya Tia dengan wajah polos dan sedikit ada keterkejutan di sana.
"Gatau."
Jawab Renda singkat, lalu ia beranjak keluar kelas dengan berlari. Ia harus segera menceritakan kejadian tadi ke Varel.
---
"BANG VARELLL!!!!"
Teriak Renda saat masuk ke dalam kamarnya, dan mendapati Varel yang tengah duduk di tengah ruangan seraya memakan jajan di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZAL [TAMAT]
Teen FictionKetika anak pondok, apalagi anak dari pemilik pondok yang biasanya memiliki karakter alim dan mengerti agama, hal tersebut sangat berbeda jauh dengan Ezal. Karena didikan sang ayah yang terlalu keras dan ketat membuat Ezal menjadi anak yang keras k...