- 74 -

189 12 2
                                    

"Syila."

Panggil Ezal dengan tatapan serius menatap manik mata cewe di depannya.

Mendengar Ezal yang memanggilnya, Syila pun mendongak menghentikan kegiatan makannya.

Sebelum Ezal membuka suara, ia meraih tangan Syila dan menggenggamnya erat. Tindakan itupun tidak Syila tolak, meskipun cewe itu sedikit terkejut.

"Aku mohon banget ke kamu. Kalau Lista ganggu kamu lagi, tolong banget segera kasih tahu Renda yaa."

Melihat ketulusan di mata Ezal itu membuat hati Syila seketika meleleh.

"Aku gabakalan tahu apa-apa kalau kamu nggak ngasih kabar ke Renda. Karena semua info yang aku dapat itu dari Renda."

Lanjut Ezal masih tidak melepaskan tatapannya dari ke mata Syila. Disana Syila pun mengangguk pelan yang membuat Ezal menarik senyumnya senang.

"Yaudah, lanjutkan makannya, habis ini kita balik."

---

Sementara disisi lain, Alwin bersama dengan ke tiga cewe itu sudah berada di café sejak sekitar setengah jam yang lalu.

"Gue peringatin lo sekali lagi ya Lis."

Ujar Alwin seraya menatap Lista tajam. Sementara Lista yang sudah jengah dengan Alwin pun memutar bola matanya malas.

"Lo jangan ikut campur soal percintaan Ezal. Mau dia sama anak pondok kek, sama cewe yang lain kek. Kalau dia suka ya why not? Itu bukan urusan lo. Dan lo nggak bisa ngatur soal pasangan Ezal itu siapa."

"Hmm."

Melihat Lista yang acuh itu membuat Alwin geram. Tangan kanannya mengepal di atas meja dengan tatapan tajam yang tidak lepas dari Lista. Sementara temannya yang lain mengerti situasi semakin memanas, Lidya dan Dini pun berusaha membuat Lista agar tidak membuat Alwin semakin marah.

"Balik aja sendiri kalian."

Ucap Alwin kemudian, lalu bangkit dari kursi dan berjalan keluar café. Lidya dan Dini yang syok itu dibuat gelagapan. Sementara Lista tetap dengan sikap bodo amatnya.

"Lid, lo susul Alwin, biar gue yang ngurus Lista."

Pinta Dini kepada Lidya. Lalu tanpa banyak berpikir, Lidya pun bangkit dan berlari menyusul Alwin.

"Alwin!!!"

Mendengar teriakan Lidya membuat Alwin yang hendak membuka pintu mobil pun terhentikan. Cowo itu terlihat menarik nafasnya dalam sebelum berbalik badan.

"Win, bawa kita balik bareng kamu."

Ucap Lidya seraya mendundukkan pandangannya. Ia cukup takut melihat Alwin. Ternyata cowo kalau marah semenyaramkan itu.

"Lo ngomong sama tanah apa sama gue?"

"Maaf."

Ucap Lidya dengan memberanikan diri untuk melihat cowo di depannya.

"Kenapa lo yang minta maaf?"

"Maafin Lista Win."

Alwin pun membuang nafasnya kasar. Melihat Lidya yang mulia berkaca-kaca itu membuatnya tidak tega. Kalau dipikir-pikir, jika ia meninggalkan tiga cewe ini disini, lama-lama mereka bakalan jadi gelandangan karena tidak bisa balik ke pondok.

Terdengar suara pintu café terbuka membuat Alwin dan Lidya menoleh secara bersamaan. Mereka melihat Dini dan Lista keluar dari café. Ternyata Dini berhasil membuju Lista untuk menjaga ego dan kemauannya dihadapan Alwin. Agar mereka bertiga tetap bisa balik pondok bersama Alwin.

"Yaudah."

Ucap Alwin kemudian yang langsung membuat Lidya tersenyum senang.

"Syukron."

"Syurkon? Ha, apa tadi lo bilang?"

Mendengar Alwin yang salah berucap itu membuat Lidya menahan tawa.

"Syukron Alwin. Artinya terimakasih."

"Oh, iya."

---

Usai makan bersama di kedai ramen, kini Ezal dan Syila sedang dalam perjalanan ke indomarket tempat tadi mereka bertemu. Sebelum mendekati indomarket, Ezal tidak lupa untuk menelfon Ben, mempertanyakan posisi dua sejoli itu berada dimana sekarang.

"Yo Zal."

Ujar Ben disebrang sana.

"Dimana?"

Tanya Ezal langsung pada intinya.

"Nih barusan nyampe di indomarket, lo udah otw balik?"

"Yaudah, bentar lagi gue nyampe."

"Oke."

Sambungan pun terputus, kemudian Ezal kembali lagi fokus menyetir.

Tidak lama kemudian, mobil sedan Ezal berhenti tepat di indomarket. Terlihat disana sudah ada, Ben, Chandra dan Renda yang tengah duduk di depan indomarket. Ezal dan Syila pun turun dari mobil. Tanpa menyapa teman-teman Ezal, Syila langsung berjalan masuk ke indomarket untuk berganti pakaian.

"Cewe lo lucu banget sii Zal."

Ujar Chandra menahan tawa melihat Syila yang sangat tergesa-gesa masuk ke dalam indomarket.

"Gimana tadi? Aman?"

Tanya Ben mengenai first date temannya itu.

"Aman lahh."

Jawab Ezal dengan santai dan ekspresi wajah sumringah.

"Keknya bahagia banget tuh temen lo Ben."

Sahut Chandra ikutan senang mendengar kabar baik itu.

Tidak lama kemudian, Syila keluar indomarket kembali dengan setelan outfit seragam pondok. Ia berdiri kaku di depan Ezal dan teman-temannya. Sementara ke empat cowo itu hanya diam melihat ke arah Syila.

"Mmm, aku balik sekarang?"

Tanya Syila kepada Ezal dengan wajah polosnya.

"Ya iyalah sayang, ini udah jam sebelas lebih."

Jawab Ezal seraya mengusap puncak kepala Syila dengan lembut.

"Aduh duh duuuhhhhh."

"Sayangggg??? Boleeehhhh."

Ben dan Chandra yang melihat adegan romantis di depannya itu membuat mereka bereaksi histeris. Sementara Renda hanya tertawa melihat tingkah ke dua temannya Ezal itu.

Mengetauhi reaksi temannya Ezal membuat Syila sangat malu. Ia ingin segera melarikan diri dari sana.

"Yaudah, hati-hati di jalan. Ren biar Syila yang jalan duluan, lo dibelakang."

"Iya bang siap!"

Setelah itu, Syila dan Renda berjalan menuju jalan kecil yang berada di sebrang indomarket. Sementara Ezal mengantar Ben dan Chandra kembali ke café tempat Chandra menitipkan motor.

---

Disisi lain, mobil mewah Alwin pun sudah sampai di depan gang pondok pesantrean Ar-raudla. Jika tidak karena kasihan, Alwin pasti sudah meninggalkan ke tiga cewe itu di tempat café tadi. padahal dirinya sudah sangat muak dengan perilaku Lista yang terlalu ikut campur dengan kisah percintaan temannya.

"Alwin, makasih yaa."

Ujar Lidya kepada Alwin yang sedari tadi masih memasang wajah kesal.

"Hmm."

Tanpa berkata-kata lagi, Lidya pun turun dari mobil. Sementara Lista dan Dini sudah sedari mobil berhenti mereka langsung turun dari mobil.

Setelah Lidya turun dari mobil, Alwin langsung menginjak gas dan segara pergi dari sana. sungguh selama bertemu dengan Lista emosinya sangat terkuras banyak. Semoga kata-kata yang terdengar kasar darinya tadi dapat membuat Lista berhenti mencari tahu pacaranya Ezal. Meskipun itu sangat kemungkinan kecil. 

---

MAU SPOILER, ATAU INGIN TAHU KAPAN UPDATENYA? YUK LANGSUNG FOLLOW IG AKU (ich_aaaa11).

EZAL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang