Bab IX

1.1K 64 4
                                    

Harap bijak dalam membaca































"Tinggalah di rumahku" haruto.
"Hah?" Jeongwoo.

"T-TUAN MUDAAAAA" asahi yang kaget pun berteriak. Junghwan dan jeongwoo jadi bingung tadi asahi memanggil haruto dengan sebutan hyung, tapi kenapa sekarang jadi tuan muda?.

Di apartemen haruto

"Selain kamar dan studioku, semua tempat yang ada disini boleh digunakan, lakukan apapun yang kau mau dan makanan sudah tersedia di dapur. Ini adalah rumah yang kecil jadi kita tidak harus bertemu satu sama lain, kau bisa tinggal disini sampai masalahmu selesai" haruto.

Mulut junghwan dan jeongwoo terbuka lebar karna kaget atas pernyataan haruto. Apa yang dimaksud dengan rumah kecil?, RUMAN INI BAHKAN LEBIH BESAR 10× LIPAT DARI KOSAN JUNGHWAN!!. Dan bagaimana bisa haruto menawarkan tempat tinggal untuk orang yang baru dikenalnya beberapa hari.

( Gak usah heran calon-calon bulol yang begini tingkahnya:) )

"Bisa-bisanya dia bilang rumah ini kecil, saat pria itu memanggilnya tuan muda kukira itu hanya sebuah lelucon. Apakah dia benar-benar seorang alpha yang kaya?", Jeongwoo berkata dalam hati sambil melirik asahi dan haruto bergantian.

Junghwan menengok kearah jeongwoo dengan muka senang.
"J-jadi apa".

"Kenapa aku harus mempercayaimu"jeongwoo.
"Jangan salah paham, yang terjadi kemarin itu tidak disengaja. Tidak mungkin aku jatuh cinta dengan orang sepertimu, itu karna kau sedang heat sehingga hal itu terjadi" haruto.
"Ap.." jeongwoo kaget dengan perkataan haruto.

"Tuan muda ini bukan ide yang bagus, kau tidak bisa membiarkan omega tidak jelas tinggal di rumahmu" asahi.

"Tapi aku juga punya tanggung jawab atas apa yang terjadi padanya" haruto.

"Apa sejak kapan kau peduli dengan hal seperti itu" asahi bingung apa otak haruto sedang bergeser, kenapa dari tadi ia mengatakan hal yang tidak masuk akal.

"Sebenarnya kenapa kau sangat kawatir, apakah kau kawatir sesuatu akan terjadi diantara aku dan omega yang sedang terdesak ini?" Haruto.

(Ya iya lah to si asahi kawatir, gimana caranya omega sama alpha yang gak ada hubungan darah tinggal bareng terus gak kejadian apa-apa, kalo gak kejadian apa-apa sih fiks imannya setebel dompet orang yang baru gajian).

"T-tentu saja tidak, tapi tetap saja" asahi.

"Sudah cukup asahi" haruto.
"Tuan muda" asahi.

Jeongwoo yang melihat perdebatan itu jadi kesal, dikira dia tertarik apa sama alpha yang sok ganteng itu. "Hah jangan membuatku tertawa, AKU SAMA SEKALI TIDAK MEMILIKI KETERTARIKAN PADAMU" karna sudah sangat kesal akhirnya jeongwoo berteriak.

Jeongwoo lalu berbalik dan masuk ke kamar tamu yang sudah disediakan untuknya. "Aku akan membunuhmu jika kau masuk" sambil menatap haruto.

Brakk
Jeongwoo menutup pintu dengan keras. Tiga orang berada diluar pun bingung sebenarnya ini rumah siapa?. "Hah dia itu tidak tau malu💢" asahi.

"A-ah aku akan pergi" junghwan yang merasa tugasnya selesaipun pamit untuk pulang, harutopun mempersilahkan junghwan pergi.

"Berhenti melebih-lebihkan dan segeralah pulang" haruto.

Wajah asahi sudah sangat pucat "TIDAK MUNGKIN AKU MENGIZINKAN INI".






















Dikamar jeongwoo baru saja selesai mandi, sekarang ia sudah memakai piamanya. Ia mulai berbaring dikasur.
"Hah, memiliki kamar mandi di dalam kamar adalah hal yang terbaik".

"Aku tidak percaya aku hampir saja tertipu, mereka bahkan memakaikanku make up dan baju konyol itu. Ini sangat buruk, sejak aku bertemu dengan orang brengsek itu seluruh hariku menjadi buruk", jeongwoo mengomel-ngomel di dalam pikiranya sendiri.

"Bukanya menjadi alpha aku malah tinggal bersama alpha, sial kenapa hal seperti ini harus terjadi padaku. Tapi aku bertanya-tanya kenapa dia terus membantuku?, jangan-jangan dia memiliki perasaan padaku!!", Hanya dengan memikirkanya saja sudah membuat jeongwoo merinding.

"Tidak mungkin seperti itu, omega gila sepertiku. Hmp aku akan mencari pekerjaan, secepatny.." saat mengomel tiba-tiba jeongwoo merasa ngantuk dan akhirnya tertidur.

Snif snif hiks..
Sementara itu asahi membangun benteng dengan tidur di depan kamar haruto, ia menggunakan kantong tidur dan tidur tepat di depan pintu haruto sambil menangis seperti anak kecil yang berusaha melindungi barang berharga miliknya dari orang lain, "Tuan mudaa~".

Haruto yang mendengar isakan asahi dari kamarnyapun mulai mengingat perkataan asahi, "hah tentu saja asahi akan bertingkah seperti itu. Sejak aku memutuskan untuk tinggal bersama omega, apa yang aku pikirkan kenapa aku melakukan hal seperti ini", haruto sekarang merasa bimbang akan keputusanya.

Ia mengangkat tangan nya keatas dan melihat telapak tanganya, "ini pengalaman aneh bagiku, itu masih membuatku kawatir. Tapi yang lebih penting pria itu tampaknya memiliki bakat untuk membuat dirinya dalam situasi yang aneh", haruto lalu mengepalkan tanganya sambil merasa kesal.

"Hah terserah, selama dia bisa mengatasi heat nya dengan benar...", pikiranya dibuyarkan dengan pintu kamarnya yang terbuka menampilkan jeongwoo yang berdiri dengan wajah yang memerah dan nafas yang terengah-engah, sepertinya haruto akan dalam masalah lagi.

Area 18+



















































"Hah bagaimana kau bisa kesini" haruto.

Jeongwoo tidak menjawab pertanyaan haruto, ia malah langsung masuk ke dalam selimut haruto.

"Hey!, ah uh" haruto lantas membuka selimutnya dan melihat apa yang sedang dilakukan jeongwoo di bawah sana.

Jeongwoo menarik celana haruto dan mulai memegang kepunyaan haruto, "ini tidak keras sama sekali, aku akan membuatnya jadi besar" jeongwoo berkata seperti itu sambil mengelus-elus milik haruto.

"Ughh" haruto.

Kiss lick slurpp, jeongwoo mulai menciumi dan menjilat milik haruto.

"Hah ah" haruto mulai terbuai dengan permainan jeongwoo. Tapi itu tidak bertahan lama haruto mulai memegang kepala jeongwoo dan menjauhkan nya dari miliknya, "ugh apa yang kau lakukan?".

"Kenapa?" Jeongwoo.

"Bukan begitu cara melakukanya" haruto.

"Hmm?" Jeongwoo.

"Lupakan" haruto.
"Kau harus pergi minum obat", bukanya minum obat jeongwoo malah memasukan milik haruto kedalam mulutnya.

"Hah slurpp mnghh hah" jeongwoo menarik maju mundur mulutnya.

"Ughh" haruto.

"Slurp mnhh ahh"
Jeongwoo menatap mata haruto,
"Seperti ini?".

Nafas haruto sudah tidak beraturan, ia menatap wajah jeongwoo yang seperti tidak ada penyesalan sama sekali.

Keadaan haruto sudah sangat berantakan, ia harus menghentikan ini semua. Tapi bagaimana caranya?, jeongwoo yang heat terus-terusan menggodanya.

"Hah yang benar saja, pria ini" haruto.





































Bersambung.......
Kuhanya tersenyum:)
Teubay

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang