Harap bijak dalam membaca
"Itu bukan hanya sebuah kebetulan, aku harus cepat", haruto berlari keluar kamar, tapi sebelum keluar ia mendengar suara jeongwoo "hmm", haruto lalu menoleh ke arah jeogwoo yang tertidur pulas.
Beberapa jam kemudian, haruto ternyata memilih untuk menulis lagunya di samping jeongwoo yang sedang tertidur. Saat ini jeongwoo masi tertidur pulas, haruto lalu melepas headset yang ia kenakan.
"Hah" ia lantas melirik jeongwoo.
"Jika aku meninggalkanya sendirian, aku merasa dia akan menghilang lagi. Lihatlah dia tertidur sangat pulas" haruto kemudia mengusap rambut jeongwoo. "Aku berada di sampingnya saat itu, jika itu alpha lain selain aku" lamunanya dibuyarkan dengan lenguhan jeongwoo."Nghh" jeongwoo mulai membuka matanya perlahan. Haruto yang melihat jeongwoo terbangun, hanya diam menatap jeongwoo sambil terus mengelus kepala jeongwoo.
Saat melihat haruto di sampingnya mata jeongwoo langsung terbuka lebar, dia menoleh ke kanan dan kekiri.
"Waaahhhhh" ia berteriak dan hendak kabur lagi dari kamar haruto, namun sebelum itu terjadi haruto sudah terlebih dahulu menarik piama yang jeongwoo kenakan.
"Jadi kau akan berusaha melarikan diri lagi?" Haruto.
"What the.." mereka berdua dikejutkan dengan suara dari arah pintu, dan ternyata itu adalah asahi yang baru bangun tidur. Asahi benar benar shock lihatlah itu airmatanya yang suda mengalir sangat deras, benteng yang ia bangun dengan mengorbankan tubuhnya yang sakit dan kedinginan karna tidur dilantai semalam ternyata sia-sia dan mudah diterobos oleh jeongwoo.
"Aku tau, aku tau itu akan terjadi. Aku sudah menjaga di depan pintu denga hati-hati, tapi dia masi bisa melewati pertahananku??" Asahi memegangi kepalanya sendiri.
(Pertahanan apa sa lu aja tidur semalem sambil ngorok-ngorok)
"Menjaga dengan hati-hati apanya, kau tertidur seperti orang mati" sarkas haruto sambil menuangkan teh.
"Meskipun dia begitu berisik semalam" haruto berkata sambil melirik jeongwoo yang mukanya sudah merah kara sedang menahan malu.
"Seperti yang kuduga, orang brengsek ini mendekati tuan muda dengan maksud tertentu!, mari kita cepat buang dia" Asahi menunjuk jeongwoo sambil masih menangis.
"Apa kau gila untuk apa aku melakukan itu!!" Jeongwoo yang dituduh pun tidak terima. "Bukankah dia yang sengaja membawaku" sambil menunjuk haruto. "Huh?" Haruto.
"J-jika heat seseorang datang, BUKANKAH KAU HARUS MEMBERI MEREKA OBAT!!" Teriak jeongwoo.
Haruto menghela nafas panjang, benarkan dugaanya kalau jeongwoo akan menyalahkanya atas kelakuanya sendiri.
"Aku ingin melakukan itu, tapi kau malah melompat kepadaku dan tidak membiarkanku memberimu obat. Saat itu aku tidak memiliki obat ditangan ku, makanya aku tidak bisa memberimu apapun"."Dan ya obat tidak bekerja padamu terakhir kali". Jeongwoo sekilas teringat perkataan dokter yang memeriksanya, "beberapa obat mungkin tidak bekerja, jadi kau harus menemukan obat yang cocok untumu" ia baru teringat pesan dokter itu.
Pipi jeongwoo langsung bersemu merah, "T-tapi tetap saja kau tidak harus melakukan semua hal itu, orang mesum sialan" sangking malunya jeongwoo sampai tantrum dan malah memarahi haruto.
"Tutup mulutmu, bagaimana bisa kau memanggil tuan muda dengan sebutan orang mesum sialan", asahi semakin jengkel pada jeongwoo, kenapa jeongwoo selalu saja tidak mau mengakui kesalahannya.
(Sabar sep, orang sabar pantantnya lebar)
"Lalu apa tujuannya membawaku kemari, bukan kah dia membawaku karna ingin melakukan hal yang macam-macam padaku?" Jeongwoo.
Asahi mendorong-dorong kepala jeongwoo sambil marah, "bagaimana mungkin tuan muda yang seorang dominan alpha, menginginkan omega jelek dan bodoh sepertimu".
"Hah apa yang kau katakan" jeongwoo.
"Bukankah itu kenyataan, sial ini pertama kalinya aku melihat omega jelek sepertimu" asahi.(Jangan benci sahi ya gays dia begitu karna nganggep haruto tuh kayak sahabat dari kecil. Di chapter kedepanya pas jeongwoo kesusahan si asahi kok yang nolong jeongwoo, mereka bakalan jadi besti tapi tingkahnya kayak tom&jery yang setiap harinya bikin haruto makin depresi🤣🤣.)
"KAU YANG JELEK"
"APA AKU TIDAK PERNAH MENDENGAR HAL ITU SEBELUMNYA, MUNGKIN INI KARNA SEORANG OMEGA BODOH YANG MENGATAKANYA" mereka berdua malah saling meneriaki, tolong ingat ini di apartemen bukan di hutan belantara.Haruto yang melihat itu hanya bengong diam saja dia terlalu bingung dengan situasi saat ini. Bahkan untuk menghentikan pertengkaran mereka, sekarang asahi dan jeongwoo saling dorong-dorongan.
"Kau ini, apa yang salah denganmu. Kenapa kau terus memanggilnya tuan muda, apakah dia pangeran atau semacamnya" jeongwoo dari kemarin penasaran kenapa asahi selalu memanggil haruto dengan sebutan tuan muda.
"Tuan muda adalah, dia a-adalah salah sat..." tukk. Haruto mengetuk kepala asahi, "itu sudah cukup".
"Berhenti membicarakan omong kosong dan segeralah bersiap, kita harus latian hari ini" haruto.
"Tapi tuan mudaaa, bagaimana jika heat nya datang lagi. Dia akan menempel tidak jelas padamu lagi" asahi.
"Berhenti membuat keributan, itu bukan masalah besar" haruto.
"A-apa" jeongwoo.
"Jika heat nya datang lagi, kalau begitu aku akan mengurusnya sampai temannya datang dan membawakan obat yang benar" haruto berkata hal itu sambil menengok ke arah jeongwoo yang sedari tadi diam diambang pintu."Ya itu jika dia tidak ingin hamil" ceklek, haruto menutup pintu apartemenya.
Jeongwoo membuka mulutnya kaget atas perkataan haruto yang begitu fulgar, pipinya sampai merona. "SI BRENGSEK ITUUU".
Ditempat latihan asahi terus memikirkan perkataan haruto, "tidur bersma omega bukan masalah yang besar?, apakah tuan muda benar-benar mengatakan hal itu?". Asahi bingung seorang haruto yang membenci omega mengatakan hal seperti itu?.
"Berkumpul sebentar, aku sedang membuat lagu baru" haruto.
"Lagi?, ini bahkan belum lama saat kau membuat lagu kemarin" kata salah satu teman haruto.
"Ini masih belum sempurna" haruto menyetel musik yang baru saja ia buat. Saat musik mulai berputar teman-teman haruto langsung melotot termasuk asahi."Apa kau menjual jiwamu pada iblis?"
"Aku tidak sabar menunggu hasil dari lagu ini" kata haruto sambil tersenyum miring.
"Sama aku juga".
"Tuan muda, sebenarnya apa yang terjadi?" Asahi menatap haruto dengan wajah kawatir.Sementara itu keadaan jeongwoo di apartemen haruto sekarang.
"Hah kesepakatan, kesepakatan dengan ku katanya?. Apa aku gila sehingga mau melakukan itu lagi!!".
"Hamil?, aku ingin hamil dam memiliki bayi", ingatan itu kembali terlitas dimana ia meminta dihamili oleh haruto.
Pipi jeongwoo langsung merona, braakk..saking malunya ia sampai membenturkan kepalanya ke pintu kamar.
"MATI, MATI KAU BODOH" ia masih membentur-benturkan kepalanya.
"Itu tidak bisa terjadi lagi obat, obatnya. Bukan, bukan itu" jeongwoo langsung berlari ke arah ranjang dan mengambil ponselnya.
Sambil menangis ia mengambil hanponnya dan mengetikan sesuatu disana.
"Aku harus keluar, aku harus menemukan pekerjaan".
Bersambung....
Yo yo kembali lagi bersama saya, penulis gabut nan imut (pd banget anjir). Okelah segitu dulu, teubayy👋.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | Hajeongwoo
Romance"Aku bukan omega!!" jeongwoo "Mau kau menyangkalnya dengan cara apapun itu tidak akan mengubah fakta kalau kau itu seorang omega" haruto Mengambil cerita dari manga "Love Is An Illusion" Bercerita tentang kisah dua orang asing yang akhirnya terjebak...