Bab XXXII

847 69 12
                                    

Harap bijak dalam membaca




"Ini sakit, perutku rasanya sakit" jeongwoo.

Saat mendengar itu haruto langsung menyibak selimut yang mereka kenakan.

"Ughh" terlihat kasur haruto sudah basah.
"Air ketuban mu pecah" haruto.
"Apa?, apa bayinya akan keluar sekarang. Aku belum menyiapkan apapun apa yang harus kulakukan?. Haruto aku takut, aku takut.." air mata jeongwoo sudah jatuh membasahi pipinya.














"Arghhhhh, FUCK KAU BAJINGAN BRENGSEK. ARGHHHH AKU AKAN MENINGGAL, AKU AKAN MENINGGAL" sekarang jeongwoo sudah berada di ruang bersalin, saat ini ia tengah menjambak rambut haruto dengan sekuat tenaga.

Jeongwoo merasakan mules yang luar biasa. Para perawat, dokter dan asahi yang melihat penganiyayaan jeongwoo terhadap haruto tidak bisa melakukan apapun, mereka takut jika mereka ikut campur maka mereka lah yang akan jadi penganti haruto.

"ARGGHHH, AAACKK" Jeongwoo masih menjambak rambut haruto dan ya haruto hanya diam dan menahan rasa sakit yang ia terima.

"Kau idiot bajingan, kau tidak merasakan ini dan kau menyebut itu adalah kemanusiaan. Hanya mati, matilahhh" jeongwoo.

"T-tuan anakmu akan segera keluar" perawat akhirnya memberanikan diri berbicara.

"T-tidak lama lagi" dokter.
"Hanya satu kali, ayo dorong satu kali lagi" dokter berusaha menuntun jeongwoo.

"Aaaarrghh" jeongwoo.

Tik tik tik
Suara tetesan air infus


Oekkk eokkk
"Bayinya keluar" dokter
"Ini dia seorang pangeran kecil yang sehat" perawat.

Mata haruto langsung berkaca-kaca ia tak percaya bahwa bayi kecil itu adalah anaknya.

Haruto dengan cepat menengok kearah jeongwoo yang sedang terengah-engah sambil menggengam rambut haruto yang rontok karna jambakanya.

"Kau berhasil, kau sudah bekerja keras" haruto mencium kening jeongwoo.

"Dia memiliki sepuluh jari kaki dan tangan, apakah anda ingin memotong tali pusarnya?" Tanya seorang perawat kepada haruto.

"Ya aku mau" haruto.

Oekkkk, haruto melihat anaknya ia benar-benar tak percaya sekarang ia menjadi ayah dari bayi mengemaskan ini.

"Potong disebelah sini" perawat.

Cklik
"Selamat tuan" perawat.

"Mari kita lihat momy sekarang" saat perawat membawa bayi itu pada jeongwoo kejadian tak terduga terjadi.

"Tidak, aku tidak ingin melihat dia. Aku tidak ingin melihat" jeongwoo.

Beberapa menit kemudian bayi haruto dan jeongwoo sudah dibersihkan dan sekarang sedang berada di inkubator bayi.

"Wow dia sangat kecil, aku tidak percaya ini" asahi sedang melihat bayi dari luar ruangan.

"Bagaimana bisa dia tidak ingin melihat bayinya, dasar orang yang berhati dingin" asahi.

Saat ini haruto hanya terduduk di depan ruangan bayi. "Shit aku tidak mempunyai waktu untuk berbicara denganya, kemarin kita sangat dekat. Andai saja aku mendapatkan kesempatan untuk berbicara denganya" haruto.

"Apa yang akan kau lakukan?, kau tidak terlihat seperti akan memberinya uang dan mengirimnya pergi" Asahi.

Haruto menangkup wajahnya dan menutupi wajahnya, pikiranya sangat kacau saat ini.

"Itu bukan pilihan, tapi jika itu pilihanya.." haruto.

"Hmmp kau bisa mengabaikan kontrak sialan itu, itu bahkan tidak bermatrai. Apakah dia benar-benar berpikir setelah melahirkan itu semua akan berakhir?, ia harus ikut bertanggung jawab juga. Menurutku itu akan beresiko jika dia kembali seperti dulu.." omongan asahi terpotong oleh haruto.

"APA YANG BISA DIA LAKUKAN JIKA DIA SEORANG OMEGA?" Haruto benar-benar kalut sekarang.

"Master" asahi.

"Maafkan aku, lupakan semua yang kukatakan. Aku akan kembali setelah merokok" haruto berlalu pergi meninggalkan asahi.





Lima menit haruto merokok di luar rumah sakit, setelah itu ia kembali dan membasuh mukanya dikamar mandi. Saat melihat penampilanya sendiri dikaca ia bisa melihat wajahnya yang sangat berantakan.

"Ini bukan situasi yang kuharapkan,kau bisa melakukan ini sedikit lagi dan..." haruto berjalan menuju ruangan jeongwoo.

Tapi saat ia melihat kedalam jeongwoo telah memberikan kejutan lain padanya. Ruangan yang jeongwoo tempati sekarang kosong.

Jeongwoo telah pergi meninggalkan haruto dan bayi mereka.

"Tapi dia selalu berhasil melakukan hal yang mengejutkanku".






End of season 1















Bersambung.......

Huhuhu gak kerasa udah sampai akhir season 1😭😭.

Terimakasih untuk para readers yang udah ngikutin cerita ini dari awal sampai sekarang, terimakasih juga atas suportnya diseason 1 ini.

Karna season 1 udah selesai aku bakalan rehat untuk beberapa hari😔. Sebenernya pengen langsung lanjut ke season 2 tapi aku kehalang kerjaan😄, jadi butuh persiapan buat nulisnya. Tolong dimaklumi ya, terimakasih.

Nah bagaimanakah nasib jeongwoo dan haruto selanjutnya?. Mari kita lihat perjalanan cinta mereka diseason 2.

Teubayy👋👋.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang