Bab XIV

1K 61 2
                                    

Harap bijak dalam membaca

Area 18+












































Tap tap tap
Haruto berjalan dengan cepat mendekati jeongwoo lalu mendorongnya ke kasur.

"What the he..wahhhh"
Grabb, haruto memeluk erat pinggang ramping jeongwoo.

"Ughh" haruto mengukung jeongwoo di bawahnya, mereka saling bertatapan. Hah hah hah, nafas haruto terengah engah.

"Uwahhhh" jeongwoo berbalik dan ingin kabur tapi haruto menahannya dengan menindih tubuh jeongwoo. Ia mulai menghirup aroma jeongwoo yang sangat manis dan menenangkan, setelah itu ia mulai mnegecupi leher jenjang jeongwoo.

"Apa yang salah denganmu, bagaimana dengan orang tadi" jeongwoo bertanya sambil mengeliat kegelian karna ciuman dari haruto.

"Aku tidak butuh dia, dan juga aku menyadari bahwa aromanya sangat menganggu" haruto masih terus mendusel pada leher jeongwoo.

"Hah, T-tidakkkk" teriak jeongwoo.
Bukanya berhenti haruto malah menarik baju jeongwoo ke atas dan membisikan sesuatu yang berhasil membuat wajah jeongwoo merah padam.

"Kau juga terangsang bukan?, itu bahkan sudah terlihat saat aku datang. Pehernomon mu bahkan sudah menyebar kemana-mana, kau tidak bisa menyembunyikannya" haruto.

"Tidak kau salah" bantah jeongwoo.
Tangan haruto mulai meraba area dada jeongwoo yang montok, haruto menyingkap baju dan menarik jelana jeongwoo.

Slipp
"Ahhh" ternyata milik jeongwoo sudah keras dan sudah sangat basah.

Haruto melihat tubuh jeongwoo dari belakang. "Lihat ini kau bahkan sudah basah" ia menmainkan milik jeongwoo yang ukuranya sangat kecil jika dibandingan dengan milik haruto.

"Ughh" haruto membalik tubuh jeongwoo jadi membelakanginya.

"Ada apa dengannya dia bahkan tidak menyukaiku?" Jeongwoo bingung ada apa dengan haruto saat ini.

"Dua kali, dua kali aku membantumu. Bukankah ini adil jika kita melakukanya lagi?" Pikiran haruto tidak jernih sekarang, matanya sudah dipenuhi dengan kabut nafsu.

"Apakah ini untuk mencari inspirasi lagi?" Batin jeongwoo.

Haruto melihat badan jeongwoo dari atas. Jeongwoo terlihat sangat seksi, pantatnya yang montok dan bulat sempurna, kulitnya yang seputih susu, paha dan kakinya yang ramping, pinggang kecil nan ramping yang rasanya akan remuk kalau haruto menyentuhnya sembarangan serta lubang jeongwoo yang sudah sangat basah dan berkedut daritadi.

"Hahh" haruto mulai mengangkat pinggul jeongwoo.
"Ughh ahh" ia memasukan satu jarinya ke lubang jeongwoo.
"Hic ahhhh" desahan jeongwoo terdengar sangat merdu ditelinga haruto.

"Hakh mnnhh ukhh"
"Santai saja, aku melakukan hal ini karna tidak ingin membuatmu sakit" haruto memaju mundurkan jarinya dengan tempo yang lumayan cepat.

Haruto menambahkan satu jadi lagi ke dalam sana.
"Hmmnn?, akhhh uwahh ah" desahan jeongwoo menjadi semakin kencang, begitupula haruto semakin gencar mempercepat gerakan tangannya.

"Ah ah hah s-stopp ah ah ughh" haruto hanya tersenyum. "Apakah ini selesai?" Jeongwoo merasa tangan haruto sudah keluar dari lubangnya. Ia menengok ke belakang dan wala.

Dia melihat haruto melepaskan bajunya dan mulai membuka celananya, terpampang lah milik haruto yang sudah tegak dan besar serta tidak lupa belahan otot perut haruto yang terlihag begitu seksi. Tunggu ada berapa kotak disana mari kita hitung, 1 2 3 4 5 astaga ada 8 kotak disana.

"W-what the hell, dia akan memasukan itu kedalamku?" Jeongwoo jadi takut sekarang setelah melihat ukuran milik haruto yang begitu besar.

Haruto tidak lupa memakai kondom.
"W-wahhhhh" jeongwoo berusaha melarikan diri lagi, tapi tetap saja sia-sia haruto menangkapnya lagi.

"Kau mau kemana hmm?" Sekarang haruto memeluk jeongwoo dengan erat.
"Tidak, itu tidak mungkin muat" jeongwoo sudah memejamkan matanya ia benar-benar ketakutan sekarang.

Haruto tersenyum lembut, "apa yang kau maksud tidak akan muat" ia mulai memasukan miliknya pada lubang jeongwoo, "Ah".

"Lihat miliku masuk kedalamu dengan mudah". "Aaahhhhhh" jeongwoo memegangi bagian atas ranjang.

Plok plok plok
"Hah hah ahh" haruto mulai menggeram nikmat karna miliknya dijepit dengan kuat oleh jeongwoo.

"Aku banyak tidur dengan para alpha dan beta, tapi aku mengakuinya tidur dengan omega jauh lebih nikmat" haruto memejamkan matanya menikmati setiap tumbukan yang ia berikan pada jeongwoo.

"Hah akhhh ahh"
"Ini seperti aku menemukan tempat yang aku tuju" haruto terus memompa jeongwoo dengan cepat. Plok plok plok bunyi itu terus mengema memenuhi seluruh penjuru kamar.

"Mnhhh"
Jlebb haruto memasukan miliknya semakin dalam, dan sialnya itu menegenai sweet spot jeongwoo.

"Kyahhhhhh"
"Ahhh ah ah"
"A-apa yang terjadi, bahkan aku tidak sedang heat". Jeongwoo keluar pertama mendahului haruto.

"Ackk t-tunggu" jeongwoo memegangi tangan haruto dan mengehentikan kegiatan haruto. "Ada apa?" Bingung haruto.

"Didalam perutku, r-rasanya aneh!, sesuatu mengelitik didalam sana".

Ah karna itu, haruto kira jeongwoo merasa sakit karna ia memompa jeongwoo terlalu kencang. Haruto lantas tersenyum, "itu bukan sesuatu yang aneh, itu karna kau merasa enak" jlebb haruto kembali memasukan miliknya lebih dalam.

"Ahhhh ah t-tunguu hic"
"Ahh mmnnhh nghh" haruto menarik kepala jeongwoo untuk berciuman.

"Tidak, tidak mungkin ini nyata" jeongwoo.

Kiss kiss
"Mnhh mmm hnnggh" splurtt splurt, jeongwoo keluar untuk yang kedua kalinya, splurttt haruto keluar menyusul jeongwoo. Ia semakin membenamkan miliknya masuk ke dalam jeongwoo.

"Ahhh hah mnnhh ughh" haruto mulai melepaskan ciuman mereka, benang salifa tampak terlihat karna ciuman mereka tadi.

"Hah hah hah" haruto melihat jeongwoo yang sudah sangat lemaspun memeluknya, ia mengendus bau dari tubuh jeongwoo. Ntah kenapa itu membuatnya sangat tenang.

Cup cup kiss
Haruto menciumi tengkuk dan pucuk kepala jeongwoo, sampai tiba-tiba jeongwoo bersuara dan menghentikan kegiatan haruto.

"Apa kau selsai sekarang?" Jeongwoo bertanya sambil menangis, muka jeongwoo sudah dipenuhibdnegan air mata. Haruto yang melihat itu sangat kaget, Apakah ia sudah keterlaluan?.

"Hiks hiks sniff" jeongwoo mendorong haruto keluar kamarnya.

"KELUARR"
BRAKKK, pintu kamar dibanting dengan sangat kencang oleh jeongwoo.

Haruto?
Dia hanya bisa bengong dan mencerna hal yang terjadi di luar pintu kamar jeongwoo🤣.































Bersambung.....
Hayoo too anak orang nangis tu, wkwkwk enak nya kita apain si tono ini?

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang