Bonus Chapter XIV 🦋🐺

593 40 5
                                    

Harap bijak dalam membaca


















"Akhirnya masa ujianku sudah berakhir".

Cklek

Sesampainya dirumah saat jeongwoo masuk ia sudah disambut oleh byul dengan mata yang berbinar-binar.

Setelah mereka berdua bertatapan, jeongwoo dan byul kemudian mengangkat tanganya ke atas lalu menari bersama.

"Hahaha".

"Aku fikir aku melakukan ujianku dengan baik" bangga jeongwoo.

"Kerja bagus momy!!" byul.

"Kerja bagus sayang, kau pasti mengerjakan ujianmu dengan baik" saat mendengar itu semangat jeongwoo tiba-tiba hilang. Melihat itu haruto jadi merasa bersalah.

"Oh itu tidak terlalu penting kan?, yang penting sekarang kau bisa pergi bersamaku" haruto.

"Pergi?" Jeongwoo.

"Iya pergi ke tour konserku" haruto.

"Konser tour, aku??" Jeongwoo merasa kebingungan, membuat haruto sedikit panik.

"Bukankah kau akan pergi bersamaku?" Haruto.

"Apa yang membuatmu berfikir seperti itu?, lagipula aku sudah memesan les untuk musim panas" mendengar itu haruto kaget sekaget-kagetnya. Bukankah waktu itu jeongwoo bilang mau ikut.

"Tunggu bukankah kau bilang mau datang dan melihatku tampil?" haruto.

Jeongwoo mulai mengingat-ingat, sepertinya haruto memang pernah mengatakan hal itu tapi jeongwoo tidak terlalu mendengarkanya.

"Hmm sepertinya mulai sekarang aku harus mmperhatika saat ia berbicara" batin jeongwoo.

"Jangan Jadi egois, disisi lain bukankah konsermu itu terlalu lama" jeongwoo berjalan meningggalkan haruto membuat haruto berjalan mengikuti jeongwoo.

"T-tapi" haruto.

"Tidak berarti tidak" jeongwoo.

"Momy bilang tidak!" Byul.

"Byul kau juga?, tapi bagaimana aku bisa pergi tanpamu?" Haruto menunjukan muka melasnya.

"LALU APA YANG HARUS KULAKUKAN PADA BYUL!!" jeongwoo.

"Byul?" Byul yang kebingungan menunjuk dirinya sendiri.











Dua minggu kemudian haruto berangkat mempersiapkan konser tekahirnya setelah konser ketiganya selesai.

Di dalam pesawat pribadi semua member merasa senang terkecuali haruto yang dari kemarin murung terus.

"Kita benar-benar melakukanya huh?".

"Aku pikir aku sedang bermimpi karna bisa naik pesawat pribadi".

"Uh apa kau baik-baik saja pak?" Pramugari merasa heran saat melihat haruto seperti orang yang sekarat.

"Jangan kawatir dia baik-baik saja" asahi.

"Jika aku tau akan jadi seperti ini maka aku tidak akan menyanyi untuk tour konser" suara haruto terdengar sangat lemas.

"KAU HARUS BEKERJA DENGAN LEBIH SERIUS!!" asahi.

"Aku tidak punya tenaga saat jeongwoo tidak ada di sampingku, mungkin karna kita sudah terikat" haruto.

"Tapi kalian sudah pernah terpisah selama dua bulan dan kalian baik-baik saja tuh" asahi.

"Asahi!, jeongwoo tidak akan mendengarkanku. Bisakah kau berbicara denganya?" Haruto.

"APA AKU INI PENGANTAR PESAN PRIBADIMU??, aku bahkan membiarkan kalian melakukan panggilan vidio di layar yang besar" asahi.

"Ya dia tidak pernah mau mengangkat vidio lagi setelah tau kita melihatnya di layar yang besar, hyung selalu mewakilkan jeongwoo untuk berbicara" haruto.

Mendengar itu asahi langsung tertawa.

"Aku kawatir kau akan bersikap seperti ini saat berada dihadapan fans kita" mendengar itu haruto jadi merasa sedikit bersalah.

"Tapi kenayataanya kau tampil sangat luar biasa dikonser kita yang terakhir. Kau adalah orang yang profesional jadi teruskan kerja kerasmu!" lanjut asahi.













Dilain sisi jeongwoo tengah terbaring lemas dirumah sambil menemani byul bermain.

"Apa kau bercanda?!!, kenapa jadi seburuk ini dalam dua minggu. Aku merasa seluruh tubuhku kehilangan energi. Phernomonku menjadi semakin gila karna merindukan bajingan itu. Apakah ini yang terjadi setelah orang terikat?, aku bahkan tidak bisa fokus saat disekolah" batin jeongwoo.

"Ini akan jadi gawat" byul memeriksa denyut nadi jeongwoo menggunakan alat mainan dokter yang haruto belikan.

"Oh itu sakit dok!" Jeongwoo berpura-pura sakit saat byul memeriksa badanya.

"Ini saatnya kau minum obat" byul.

"Tiba-tiba?" Jeongwoo.

"Jika kau tidak melakukanya kau tidak akan cepat sembuh!" Byul.

"Momy tidak sakit, momy hanya merasa lemas karna dadymu tidak berada disini" jeongwoo.

"Apa kau merindukan dady. Aku merindukan dady juga tapi aku inikan seorang big boy!" Byul menunjukan pose kerenya.

"Bukan seperti itu, ini hanya. Apa yang harus kulakukan dengan phernomonku?" Jeongwoo.

"Phernomon?" Batin byul kebingungan karan jujur saja byul tidak tau benda macam apa itu.

Aha lebih baik dia menelpon dadynya saja agar memberikan momynya phernomon.

"Mari telfon dady" byul.

"TIDAK!!" jeongwoo langsung merebut ponsel ditangan byul membuat byul terjatuh sambil tertawa.

"Aghh, hahaha momy kembalikan padaku!!" Byul.

"Aku tidak bisa membiarkan dia melihat keadaanku yang seperti ini!. Ayo jeongwoo!!, aku tidak akan membiarkan ikatan ini mengambil alih tubuhku!" Batin jeongwoo membara.















Sesampainya dihotel haruto langsung merebahkan dirinya disofa.

"Aku benar-benar tidak memiliki energi, kenapa tidak ada orang yang mempercayaiku?".

(Kau akan lebih sering berjauhan mulai sekarang. Kau tidak bisa berekting seperti ini terus!!), itulah yang asahi katakanya padanya.

"Aku tau itu tapi tidak ada yang lebih berarti bagiku daripada byul dan jeongwoo, aku hanya ingin membawa mereka dalam saku ku setiap waktu" haruto mulai menciumi pakaian jeongwoo yang ia bawa diam-diam.

"Hmm baju ini mulai berbau sepertiku" mungkin karna terlalu lama aroma jeongwoo mulai memudar dari baju itu, kemudian haruto mulai berjalan ke arah pintu.

"Setiap kali aku melangkah untuk membuka pintu keluar, aku membayangkan jika kau ada dibalik pin...".

Haruto terdiam membeku melihat orang yang ada dihadapanya sekarang. Apakah ia sedang bermimpi?, tidak mungkin orang ini ada dihadapnya.

Deg deg deg

"Kenapa sibrengsek ini diam saja?" batin jeongwoo kesal campur malu.

Ya orang yang berada di depan pintu kamar haruto adalah jeongwoo.

"Aku pasti sedang berhayal".





























Bersambung.............

Nih yang kagen hajeongwoo🙏🤣.






Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang