Bab X

1.2K 68 3
                                    

Harap bijak dalam membaca

Area 18+






























Asahi tertidur lelap di depan kamar haruto. Sementara itu di dalam kamar haruto.

"Mnnh slurpp"
Jeongwoo masi terus menjilati dan mengulum milik haruto.

"Lagi??", haruto.
"Kamu!, apakah kau memiliki kepribadian ganda atau semacamnya. Bahkan jika kau heat perbedaan antara kau yang sadar dan yang sekarang sangat jauh berbeda, kau akan menyalahkan orang lain lagi nanti setelah sadar jadi berhentilah melakukan hal ini". Haruto tidak mau bertengkar dengan jeongwoo lagi nanti setelah sadar.

"Berhenti?, jadi kau mau memasukanya sekarang", tanya jeongwoo. "Tidakk!!" Haruto.

Jeongwoo tidak mendengarkan haruto dan malah mulai membuka celananya. Haruto sudah panik, matanya tertuju pada bagian bawah jeongwoo yang sudah sangat basah. Jeongwoo mulai berjalan dan naik ke atas haruto.

"Haa nghh" ia mulai mengarahkan milik haruto ke lubangnya.

"Ahh tidakk, apa yang akan kau lakukan jika kau hamil?!!" Haruto sudah sangat panik sekarang.
"Hamil?, aku ingin hamil!!" sekarang pikiran jeongwoo sudah tidak jernih, ia tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Sekarang yang dia inginkan hanya segera nemasukan milik haruto ke dalam lubangnya.

"Apaa??" haruto kaget dengan pernyataan jeongwoo.
"Aku ingin.."
"Ughh" haruto memejamkan matanya.
"Aku ingin memiliki bayi" milik haruto sudah masuk setengah ke dalam lubangnya.

"Hngg ukh ahh ahh" jeongwoo keluar hanya karna memasukan separuh milik haruto ke lubangnya.
"Hah hah ini bahkan belum semuanya yang masuk" haruto sudah pasrah sekarang ia mulai memegang milik jeongwoo yang sudah dipenuhi cairan.

"Ahh k-karna itu terlalu b-besar hikk" jeongwoo.
"Ahh ugh hnngh ukhh", plok plok plok. Suara penyatuan mereka mengema memenuhi ruangan.

"Ahh fuck, aku tidak ingin mengeluarkanya, aku ingin cum di dalamnya 100 kali, bahkan jika kemungkinan dia hamil kecil", pikiran haruto sudah benar-benar tidak waras sekarang.

"Ahh akh ahh...more m-more" jeongwoo terus mendesah di atas haruto. "Hnghh" haruto melepaskan tautan mereka dan mulai mengukung jeongwoo di bawahnya, "maafkan aku aku tidak bisa memberimu lebih dari ini" haruto lantas membuka laci di samping tempat tidurnya dan mengeluarkan kondom berukuran XXL dari sana, ia merobek bungkus itu dengan mulutnya dan mulai memasangkan benda itu pada miliknya.

Jeongwoo yang tidak sabaranpun mulai mengocok miliknya sendiri, "nhh emhh".

"Kau sangat tidak sabaran, sebentar lagi aku akan memasukanya" haruto membuka kaki jeongwoo lebar-lebar lalu.

Jlebb "aakhhhhh" jeongwoo mendesah sangat kencang karna haruto langsung memasukanya dalam sekali hentakan.

"Ahh ahh ahh"
"Hah ugh ahh"
"Apakah itu sakit?" Haruto bertanya sambil menatap kawatir ke arah jeongwoo.

Jeongwoo menarik tengkuk haruto dan mulai menciumnya, "cup cup cup" jeongwoo hanya mengecupi bibir haruto karna sebenarnya dia tidak tau cara berciuman.

"Jadi kau tidak tau cara berciuman?, buka mulutmu" ia mengangkat dagu jeongwoo. Jeongwoo menurut dan membuka mulutnya, haruto dengan cepat langsung memasukan lidahnya kedalam mulut jeongwoo dan mulai mengobrak abrik mulut jeongwoo.

"Hmm mmh hng" mereka beeciuman sambil milik haruto terus memompa dibawah sana. Haruto mulai melepas kancing piama jeongwoo satu persatu, ia melepas ciumanya dan langsung melahap puting kemerahan milik jeongwoo.

"AHH!! ahh ah akhh, ini enak rasanya sangat enak" jeongwoo menekan kepala haruto agar semakin dalam melahap putingnya.

Haruto menatap jeongwoo, "aku benci ini, kita baru saja bertemu beberapa saat. Tapi kami melakukan hal seperti pasangan, kami tiba-tiba memiliki perasaan yang membuat kita lapar satu sama lain. Karna itulah aku membenci omega", haruto berpikir seperti itu sambil terus memaju mundurkan miliknya, tidak lupa ia menjilati tengkuk jeongwoo yang sangat menggoda.

(Mang eakk?, sorakin ges kalo sampek haruto jadi bulol)

"Aahh ah ah" jeongwoo hanya bisa mendesah, merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Tapi kenapa harus pria ini?" haruto menatap dalam jeongwoo.

"Akhh ukhh mnnhhh" jeongwoo sudah mencapai pelepasan yang ke 3 kalinya. "Mnhhh ughh" splurtt, tidak lama kemudian haruto menyusul dengan pelepasan pertamanya. Ia memeluk erat tubuh jeongwoo yang sudah sangat lemas, sampai tiba-tiba matanya terbuka lebar ia mulai menjauhkan tubuh jeongwoo darinya. Ditatapnya wajah jeongwoo yang sudah tertidur lelap.

Huft...Deg deg deg
"Lagi!!, itu mengalir di dalam kepala ku", tiba-tiba muncul melodi musik lagi dikepala haruto. "Itu bukan hanya sebuah kebetulan!".






























Bersambung....
Agak pendek kali ini. Isinya cuman adegan hok a hok e🙈, apa kabar si asep yang bangun besok?, gws ya sa🤣🤣.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang