Harap bijak dalam membaca
Saat ini keluarga kecil haruto sedang berkumpul di ruang tamu.
"Aboo" byul memegang jari telunjuk jeongwoo lalu memakanya. Jeongwoo yang melihat itu jadi merasa gemas.
"Aku masih tidak percaya, apa aku benar-benar melahirkan dia?" Jeongwoo.
"Tentu saja lihatlah dia sangat mirip denganmu" haruto.
"Yang benar?" Jeongwoo yang mendengar itu jadi senang.
"Lihatlah rambut, hidung dan matanya sangat mirip dengamu. Ya kecuali tahi lalat yang ada di bawah matanya" haruto menjelaskan sembari menoel-noel pipi gembul byul.
"Jadi aku kelihatan seperti ini?" Jeongwoo melihat wajah byul dengan seksama.
Haruto hanya tersenyum melihat interaksi jeongwoo dan anaknya. Tak lama kemudian haruto mendekat dan mencium pucuk kepala jeongwoo.
"Bau phernomon nya jadi lebih kuat dari sebelumnya" batin haruto.
"Jadi kita sudah terikat?, ya sepertinya begitu. Kita berdua sudah lama berada disekitaran orang lain tapi tidak ada satupun orang yang membuat ku tertarik. Menjaga byul bukan satu-satunya alasan aku menjadi lemas dan lelah" haruto semakin mendekat dan terus menciumi kepala jeongwoo.
Sedangkan jeongwoo yang terus dicium menjadi tersipu, dengan pelan ia menoleh ke arah haruto yang sedang menatapnya. Wajah mereka semakin mendekat.
Cup
Haruto mulai mencium bibir merah milik jeongwoo.Mereka terus berciuman sampai jeongwoo merasa ada sesuatu yang aneh. Byul?, ia masih mengendong byul.
"Goo?" Byul yang melihat tinggkah kedua orangtuanya jadi bingung.
Dengan cepat jeongwoo melepas ciumanya dengan haruto dan mengelap mulutnya. "Ekhem" muka jeongwoo sudah semerah tomat sekarang.
Haruto yang melihat wajah memerah jeongwoo hanya tersenyum tipis. Ia mulai menyenderkan badanya pada tubuh jeongwoo.
"Aku ingin tau kapan itu terjadi?" Haruto.
"Apa?" Jeongwoo.
"Ikatan kita" haruto.
"Hmm" jeongwoo sebenarnya malu membahas ini."Sepertinya itu terjadi pada saat malam sebelum byul lahir, kita akan dalam masalah besar jika kau meninggalkan negara ini. Aku masih tidak percaya asahi mencoba melakukan itu.." jeongwoo yang mendengar nama asahi jadi kawatir.
"Apa yang akan kau lakukan padanya?" Jeongwoo.
"Kenapa?, apa kau ingin aku menghukumnya lagi?" Haruto.
"Emm" jeongwoo.
"Huaaaaaaaa, aku benar-benar tidak tau. Aku tidak tau kalau dia ingin melihat byul dan aku juga tidak tau kalau dia terikat padamu. Dia bilang dia tidak ingin tinggal di korea, satu-satunya cara yang terpikirkan olehku hanya itu aku minta maaf master" asahi kembali menangis saat di introgasi oleh haruto.
"Aku yakin kau melakukan ini semua karna kau berpikir itu yang terbaik untuk kita semua" haruto.
"Maafkan aku" asahi.
"Sebenarnya saat aku tau dia bersamamu aku merasa lebih lega daripada marah" mendengar itu asahi langsung menghentikan tangisanya.
"Saat dia melarikan diri, mengetahui dia bersamamu seratus ribu kali lebih baik daripada melihanya bersama orang lain yang tidak aku kenal" lanju haruto.
"Mungkin yang dia butuhkan adalah waktu untuk mencerna semua kejadian yang menimpanya" haruto.
"Master" asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is An Illusion | Hajeongwoo
Romance"Aku bukan omega!!" jeongwoo "Mau kau menyangkalnya dengan cara apapun itu tidak akan mengubah fakta kalau kau itu seorang omega" haruto Mengambil cerita dari manga "Love Is An Illusion" Bercerita tentang kisah dua orang asing yang akhirnya terjebak...