Bab XXI

937 64 12
                                    

Harap bijak dalam membaca















Snif snif

"Hm?"

"Bau enak dari mana ini?". Saat tidur jeongwoo mencium bau yang sangat enak, seketika itu jeongwoo langsung membuka matanya lebar dan segera bangun.

"Apa kau sudah bangun?".

Haruto berjalan mendekati jeongwoo dan duduk di samping jeongwoo. "Aku membuat sarapan untuk kita berdua, apa kau mau?". Jeongwoo jadi tersipu karna perhatian yang haruto berikan padanya.

Sekarang mereka berdua sudah duduk dimeja makan. "Kau bilang kemarin ingin makan makanan jepang" jeongwoo memandangi meja yang sudah dipenuhi oleh masakan khas jepang buatan haruto.

Posisi haruto sekarang berdiri di samping jeongwoo. Ia kawatir jeongwoo akan mual atau tidak menyukai makanannya.

"Beritahu aku jika kau tidak suka ataupun kau merasa sakit, aku akan membuatkanmu yang lain" haruto.

Jeongwoo mulai menyantap makanan yang haruto buat. Saat makanan itu masuk mulutnya jeongwoo kaget kenapa itu bisa enak sekali, ia heran kenapa haruto bisa membuat makanan seenak ini?.

(Jawabanya satu, ya karna dia itu watanabe haruto)

"Shit, ini sangat enak", jeongwoo memakan masakan haruto dengan sangat lahap. "Apa itu enak?", jeongwoo tidak menjawab pertanyaan haruto, ia hanya terus fokus memakan masakan haruto.

Haruto yang melihat jeongwoo makan dengan lahap pun merasa senang. Ia tidak berhenti tersenyum sambil terus memandangi jeongwoo.

"Aku selalu salah menduga tentangnya, dia bukan tipe orang yang menunjukan kepedulianya" haruto.

"Aku lega melihatmu makan dengan baik, sepertinya morning sicknees mu tidak terlalu buruk. Jika ada sesuatu yang kau suka katakan saja padaku, aku akan membuatkanya untukmu" haruto berjalan membereskan piring-piring bekas mereka dan mencucinya.

Jengwoo hanya diam menerima semua perlakuan manis yang haruto berikan untuknya.

"Ya sekarang aku harus pergi" jeongwoo mulai berjalan menjauhi meja makan, haruto yang mendengar itu menghentikan kegiatan mencuci piringnya. Mau kemana jeongwoo dengan keadaan dirinya yang sedang hamil.

"Pergi ke mana?" Haruto.
"Aku harus bekerja" jeongwoo.
"APA!, kau tidak boleh bekerja. Kau ingat apa yang dokter katakan, kau butuh banyak istirahat" Haruto.
"Tapi aku harus mengembalikan uangmu" jeongwoo menatap sedih ke arah haruto.

"Jangan kau tidak perlu mengembalikanya, ngomong-ngomong uang itu tidak seberapa untuk ku" haruto memakaikan selimut ke badan jeongwoo agar ia tidak kedinginan.

"Kau hanya perlu beristirahat dan memedulikan kesehatanmu" jeongwoopun tersenyum sangat lebar, ah jadi ini tujuan srigala licik satu ini. Ia berpura-pura sedih supaya haruto membebaskanya dari hutang-hutangnya😂. Padahal tidak perlu sampai berakting seperti itu, jika jeongwoo bilang tidak mau membayarnya pun haruto tidak akan keberatan, karna bagi haruto uang yang ia keluarkan saat itu tidak seberapa.









Di cafe

Junghwan membuka mulutnya lebar, siapa orang yang ada dihadapanya ini?. Apa benar dia jeongwoo temanya.

Sekarang junghwan dan jeongwoo sedang berada disebuah cafe. Jeongwoo mengenakan pakaian yang dibelikan oleh haruto dengan bangganya. Ia sudah seperti toko branded berjalan, dari atas kepala sampai bawah kaki ia mengenakan barang bermerek semua. Nah sekarang kalian taukan alasan junghwan sampai kaget tadi.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang