Bab XXIII

799 52 4
                                    

Harap bijak dalam membaca












Dirumah asahi, ia tengah makan bersama keluarganya.

"Kau tau, kau adalah satu-satunya orang yang ku percaya", kata-kata haruto kemarin terus tengiang-ngiang dikepala asahi.

Karna terus memikirkan itu asahi jadi bengong. Ayah dan ibu asahi heran melihat putranya yang sudah seperti orang gila. Akhirnya karna kesal ayah asahi pun memukul kepala asahi dengan sendok nasi.

"Sejak kau pergi dari rumah kau kehilangan tatakramamu. Cepat makan atau pergi dari meja ini".

"Ow kenapa kau melakukan itu" asahi yang dipukul merasa tidak trima. Kenapa dia dipukul, apa salahnya?.

"Sudah saatnya kalian bertindak bersama, dan berhentilah merepotkan tuan haruto. Dia membawamu bersamanya karna dia adalah orang yang baik, hanya itu tidak lebih".

"Ayah itu tidak tau apa-apa" asahi berkata sambil mengejek ayahnya.
"Apa dasar kau bocah kurang ajar" ayah asahi marah-marah sambil memegangi kepalanya yang pusing karna anak semata wayangnya ini.
"Sudah kalian berdua hentikan" akhirnya perdebatan itu dihentikan oleh ibu asahi.

"Aku adalah satu-satunya orang yang master percayai didunia ini" asahi mulai memejamkan matanya sambil meyatukan tangan.

"Master jangan kawatir, aku akan menjadi tangan dan kakimu dan mengabdikan seluruh hidupku untuk.. mu..??".

Asahi tercengang melihat pemandangan di depanya, saat ini dia sedang dalam perjalanan ke apartemen haruto. Tapi apa ini??, dia melihat haruto sedang diperbudak oleh jeongwoo. Jeongwoo meminta haruto membawa boneka yang sangat besar bahkan itu lebih besar 2× lipat dari haruto.

"CEPAT BAWA ITU KESINI" Jeongwoo meriaki haruto yang berjalan sangat lambat.

"Sebentar aku datang" haruto bersusah payah mengendong boneka itu.
"Kau sangat lambat, bahkan seorang siputpun bisa mengalahkanmu" jeongwoo.
"Maaf" haruto.

Hawa hitam mulai menyelimuti asahi. "Dasar potongan sampah itu", "Huu hahh" asahi mulai menarik nafas dalam dan membuangnya, ia berusaha untuk tenang.

"Orang yang setia tidak akan takut mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah, karna itu aku harus.." asahi sedang membuat rencana dikepalanya.












Dirumah haruto

Jeongwoo sedang bersantai sambil senderan di samping boneka yang baru saja haruto belikan.

"Hey apa kau melakukanya dengan benar" jeongwoo.

"Melakukan ini dikamarku?", haruto sedang memegangi hiasan bintang yang akan menyala saat gelap.

"Kamar mu ini sangat membosankan mari kita hidupkan sendikit" memang benar kamar saruto itu hanya dipenuhi dengan warna hitam.

"Okey" haruto mulai menempelkan bintang itu satu persatu di atap kamarnya.

"Hehehe" jeongwoo merasa senang karna ia berhasil mengerjai haruto.

Ting
"Huh?"
"Ohh" jeongwoo kira apa, ternyata itu bunyi pesan dari hp nya. Itu pesan dari junghwan, disana tertulis junghwan meminta jeongwoo untuk mengabarinya jika terjadi sesuatu karna junghwan merasa sangat kawatir.

"Huh sepertinya aku tidak bisa mengabaikanya selamanya", jeongwoo denga cepat membalas pesan itu. (Aku tidak bisa pergi setelah apa yang terjadi, maafkan aku).

Setelah mengetik pesan itu jeongwoo langsung menjatuhkan badannya disofa. "Shit kenapa ini harus terjadi padaku" ia mulai memukuli perutnya.

Ting
Terdengar bunyi pesan masuk lagi dari hp jeongwoo, ia mulai bangun perlahan dari sofa. "Ugh sekarang apa lagi, huh?".



















Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang