Bab XXVI

743 55 4
                                    

Harap bijak dalam membaca





Flasback jeongwoo

Ibu jeongwoo sedang duduk dilantai sambil menangis dan disana terlihat ayah jeongwoo yang memarahi sambil menggenggam tangan ibu jeongwoo dengan kasar.

"Tidak, aku tidak mau" rosè (ibu jeongwoo).

"Tuan kim sudah menunggumu, apa kau akan mengacaukan ini lagi" june (ayah jeongwoo)

"Bukankah ini saatnya kamu mendapatkan penghasilan, jadi lakukan saja seperti yang kuperintahkan" june.

Ibu jeongwoo terus memberontak dan menangis, sedangkan jeongwoo hanya bisa melihat dari balik tembok karna ia juga takut ayahnya akan marah padanya. Jeongwoo mulai meringkuk dan menutupi telinganya sambil berharap orangtuanya akan berhenti bertengkar dan berbaikan seperti dulu.

"Momy, momy ayo bermain puzel" jeongwoo berusaha menghibur ibunya yang terbaring dikasur dengan memunggunginya.

"Jeongwoo momy sedang lelah" rosè.
"Tapi aku bosan" jeongwoo.
"Pleasee..?" Ibu jeongwoo menutup mukanya rapat-rapat, tidak lama kemudian rosè membuka matanya dan berdiri menatap jeongwoo.

"Jeongwoo apakah kau ingin bermain di luar bersama momy?" Rosè.
"Iya tentu saja" muka jeongwoo langsung berseri-seri.

Mereka jalan-jalan mengelilingi taman lalu berhenti disebuah toko boneka. Ibu jeongwoo membelikan sebuah boneka untuknya, boneka itu adalah boneka kelinci besar yang sering jeongwoo bawa saat tidur. Akhirnya mereka samapai rumah, dirumah ibu jeongwoo menidurkanya.

"Jeongwoo momy harus pergi kesuatu tempat sebentar, bermainlah bersama mr. Bunny sampai momy kembali. Momy akan segera kembali, okay?" rosè.

Jeongwoo hanya mengangguk-ngangguk saja. Ia tak tau bahwa kata-kata itu adalah kata-kata terakhir yang akan ia dengar dari ibunya. Bukanya kembali rosè malah pergi dari rumah dan meninggalkan jeongwoo sendirian dengan ayahnya, rosè tak pernah kembali lagi kerumah. Sejak itulah kehidupan neraka jeongwoo dimulai.

"Momy, cepat kembali".

End of flasback

Jeongwoo membuka matanya yang sudah dipenuhi oleh air mata. Ternyata semua itu adalah mimpi jeongwoo dimasalalu.

"Aku ketiduran lagi" jeongwoo.
"Aku bermimpi tentang momy lagi" jeongwoo mengelus-elus perutnya, tak lama kemudian dia melepas bajunya dan berlari menuju kamar mandi.

"Aku berkeringat, mari kita mandi".

Jeongwoo sudah di dalam kamar mandi sekarang. Dari seluruh ruangan yang ada di rumah haruto ia paling menyukai kamar mandi, karna disana terdapat bathtub tercintanya.

"Hemm sepertinya bajingan itu pulang" jeongwoo.

"Hey hey alpha" jeongwoo memencet-mencet layar yang ada di belakang bathtub, sementara itu haruto sedang fokus mempraktekan cara menganti popok pada bayi dari buku.

"ALPHAAA, cepatlah kemari" jeongwoo.

Haruto yang mendengar teriakan jeongwoo kaget, ia langsung berlari ke arah kamar mandi.

"Ada apa?" Haruto.
"Tolong gosokan punggungku" jeongwoo.

Bukanya melakukan hal yang disuruh jeongwoo haruto malah diam mematung memandangi punggung telanjang jeongwoo yang mulus.

"Hem?, apa yang kau lakukan. Ayo gosok punggungku!" Jeongwoo.
"Ah tentu, baiklah" akhirnya haruto sadar dari lamunanya.

Haruto mulai mengosok punggung jeongwoo dengan perasaan tidak karuan, jantungnya berdetak sangat kencang sekarang. "Ayolah haruto kau harus fokus, buanglah pikiran kotormu itu".

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang