Bab LXXV

526 47 9
                                    

Harap bijak dalam membaca















Pagi hari di kediamana hajeongwoo mereka mendapatkan kabar buruk.

Jeongwoo benar-benar tidak habis pikir kenapa nilainya bisa sehancur ini?. Perasaan ia tiap hari terus belajar.

"Aku bisa pergi kemana dengan nilai seperti ini?" Jeongwoo.

(Ini kejadian sebelum jeongwoo masuk kampus)

"Emm tidak mendapatkan nilai yang bagus dalam tes bukanlah hal yang penting" haruto.

"Hey keluargamukan kaya, jadi mungkin saja kau bisa memasukanku ke suatu kampus yang bagus dengan bantuan donasi" jeongwoo.

"Apa yang kau bicarakan?, bahkan jika kau bisa masuk dengan cara seperti itu kau tidak akan bisa bertahan di kelas!" Haruto.

"Ughh" jeongwoo.

"Jujur saja kau mungkin tidak mendapat waktu yang cukup, kurasa kita harus mencobanya lagi tahun denpan" haruto.

Dengan cepat jeongwoo menggelengkan kepalanya. Ia tak mau byul tumbuh dan melihat dirinya yang ketinggalan sekolah.

"Aku tidak ingin mengulang lagi, aku sudah teglambat masuk sekolah. Aku hanya ingin cepat bersekolah!" jeongwoo.

Hah haruto menyerah ia tidak bisa melawan keinginan istri tercintanya.

"Baiklah walaupun bukan disekolah yang bagus itu tidak masalah karna kau hanya perlu belajar. Jadi jangan merasa tertekan okay?" Haruto mengelus-elus rambut jeongwoo.

Dan begitulah caranya jeongwoo menjadi mahasiswa. Saat ini haruto sedang mengantarkan jeongwoo ke kampusnya menggunakan mobil.

"Wow ini sangat besar!" jeongwoo.

"Dan saat aku mengatakan sekolah yang bagus itu tidak penting, aku sebenarnya tidak memiliki ide sekolah mana yang mau menerima jeongwoo. Dan dia menyiapkan semuanya untuk bisa masuk. Mungkin masuk melalui donasi adalah jawaban dari smuanya" haruto tersenyum masam.

"Yo adik kelas" junghwan.

"Junghwan!!" jeongwoo segera berlari ke arah junghwan.

"Oh halo" junghwan menyapa haruto.

"Kau harus segera pergi, atau mungkin orang akan menangkapmu!" Jeongwoo.

"Okay" haruto.

Haruto tersenyum menatap kepergian jeongwoo dengan senyum yang cerah.

"Tapi lagi-lagi dia bahagia, jadi aku kira tidak masalah, tapi...." haruto.













Beberapa minggu berlalu....

Jeongwoo sedang dalam kelas dengan perasaan gelisah, dia merasa tidak bisa fokus pada pelajaran.

"Aku tidak mengira ini sama sekali, tidak ada satupun anak disini yang niat belajar" dapat jeongwoo lihat mahasiswa lainya hanya tidur, bermain hp atau memakai make up saat dosen sedang menjelaskan materi.

"Ya ampun bahkan siswa menengah juga bisa mengerjakan soal ini" jeongwoo mengerjakan soal dengan sangat cepat.

"Huft".

Baru saja bernafas lega dosen yang mengajar langsung berlari ke arah jeongwoo.

"Kau sudah selesai?!".

"??".

"Dan dosen menjadi sangat senang saat aku menyelesaikan soal yang sangat mudah. Mungkin aku benar-benar datang ke tempat yang salah, mungkin seharusnya aku mendengarkan perkataan haruto. Tapi jika aku mengikutinya taun depan apa yang akan berubah?. Dan yang lebih penting....."

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang