Bab LXXXVII

416 32 6
                                    

Harap bijak dalam membaca
















Menejer berhasil membawa yoshi tepat waktu ke rumah sakit, semua pil ysng yoshi telan berhasil untuk dikeluarkan. Terhitung yoshi meminum sebanyak 20 butir pil sekaligus, pantas saja ia langsung tepar seperti itu.

Menejer lantas menatap wajah yoshi yang masi terlelap lalu mengambil henfon milik yoshi.

"Dia tidak akan mengatakan apapun, untung saja keluarganya tidak mengetahui tentang hal ini. Kalau tidak mereka pasti akan menyalahkan yoshi lagi" batin menejer, walaupun yoshi sering berbicara kasar padanya tapi ia sudah menganggap yoshi sebagai saudaranya sendiri.

Saat membuka henfon milik yoshi ia bisa melihat bahwa yoshi melakukan banyak sekali panggilan pada satu nomor.

"Apa itu anak yang kemarin?, tapi seorang beta?. Apa benar yoshi tertarik padanya?".




















Junghwan tengah duduk termenung di tangga yang ada dilapangan kampusnya.

"Junghwan hyung mau bermain bola bersama kami sebentar?".

"Tidak kalian main saja" junghwan.

"Okay" setelah itu segerombolan adik kelas junghwan langsung berlalu pergi.

"Ada apa denganya?, aku tidak pernah melihat dia seperti itu".

Junghwan masih saja teringat wajah yoshi terakhir kali. Ia bisa melihat bahwa yoshi hampir menangis.

"Tidak, hal yang sudah dia lakukan tidak bisa ditoleransi".

Ringgg....

"Halo?".

(Halo emm apa ini benar nomornya mr. So junghwan?)

"Ya anda benar" junghwan.

(Emm ini sohn siho, kita bertemu di konser terakhir kali)

"Boleh aku tanya kenapa kau menelfon?" Junghwan.

(Ya ini sedikit rumit tapi yoshi sakit dan dia ada dirumah sakit saat ini. Aku berharap kau bisa datang menjenguknya).

Junghwan terdiam, yoshi sakit?. Ia kawatir tapi ia masih tidak bisa memaafkan hal yang yoshi lakukan pada asahi.

"Apa itu parah?" Junghwan.

(Ya dia overdosis karna terlalu banyak meminum pil depresi. Dia bahkan mendapatkan pemompaan perut, ya seperti yang kau dengar dia tidak baik-baik saja)

"Aku minta maaf aku tidak bisa melihatnya, tidak seperti ini. Aku minta maaf" setelah itu junghwna langsung mematikan sambungan telfonya.

"Tidak tunggu".

Akhirnya menejer kembali masuk ke ruangan yoshi untuk melihat kondisi yoshi.

"Hah dia terlihat seperti pria baik tapi dia menolak dengan begitu datar".

"Hey" yoshi.

"Kau sudah bangun?" Menejer segera berlari ke ranjang yoshi.

"Aku minta maaf tapi aku sudah melihat ponselmu".

"Apa kau menghubungi junghwan?" Yoshi.

"Iya".

"Apa yang dia katakan?" Yoshi.

"Dia tidak akan melihatmu seperti ini".

"Aku paham, mr. Sohn" yoshi mulai bangkit dari tidurnya.

"Ya?".

"Lakukan sesuatu untuku".













Di tempat lain band haruto sedang beristirahat sehabis pemotretan grup.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang