Bab XL

729 55 7
                                    

Harap bijak dalam membaca
















Pagi harinya saat haruto terbangun ia mencoba meraba-raba kasur disampingnya, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan orang disana. Saat ia membuka mata jeongwoo sudah tidak ada disana.

"Jadi ini pilihanmu?" Haruto meremat sprei dengan kuat.

Tok tok tok
"Apa kau ada di dalam master, bolehkah aku masuk?" Asahi.

Haruto dengan cepat memakai pakaianya. "Ya masuklah" haruto.

Asahi datang dengan mengendong byul, "aku mendengar seseorang pergi dari pintu depan, apa yang terjadi?" Asahi.

"Apa dia pergi lagi?" Haruto.

"Jagalah byul aku akan pergi dan mencarinya, aku yakin dia belum bergi terlalu jauh" asahi.

Haruto menerima byul dan mengendongnya. "Goo" Byul, saat melihat wajah byul haruto langsung tersenyum.

"Tidak usah asahi, i'st okay" haruto.

Asahi yang mendengar itu terkejut, apa maksudnya dengan i'ts okay?. Apa haruto sudah tidak perduli lagi dengan jeongwoo.

"Kau tidak perlu mencarinya lagi" haruto tersenyum sambil memejamkan matanya.




















Huft hah hah

Jeongwoo berlari ditengah malam, keadaaan jalan sangat sepi saat itu.

"Kemana aku harus pergi?, sekarang aku harus pergi kemana?" Jeongwoo.

Jeongwoo teringat satu orang, dengan cepat ia membuka hp nya. "Junghwan, aku harus menelfon junghwan".

Tin

Belum sempat jeongwoo menelfon dari arah samping ada sebuah mobil yang mengklaksonya.

"Hey aku tau itu, kau orang yang ada dipesta itu kan?" Yedam.

"Jadi kita bertemu lagi Mr. Cutie alpha" lanjut yedam.

Jeongwoo hanya terdiam menatap yedam.

"Apa yang kau lakukan sendirian dipinggir jalan, apa kau sedang menunggu seseorang untuk menghabiskan malam dengan mu?. Man ayolah itu tidak keren, kau kan seorang alpha" goda yedam.

"Apa kau masi tertarik padaku?" Pertanyaan itu membuat yedam sedikit terkejut.

"Aku bukan seorang alpha lagi" jeongwoo.









Di apartmen yedam

"Jadi kau menjadi omega dimalam itu huh?, hahaha aku tau itu instingku tidak pernah meleset" yedam mengambil wine dan mulai meminumnya.

Sementara jeongwoo hanya terdiam di sofa ruang tamu.

"Tidak mungkin bagi seorang omega menyembunyikan identitas mereka di depan para alpha" yedam.

Jeongwoo melihat sekitar, "dia terlihat cukup kaya, mungkin dia bisa melindungiku?" Batin jeongwoo.

"Pemandanganya indah bukan, lihatlah selama yang kau mau" yedam.

"Seberapa kaya kau?" Jeongwoo.

"Cukup kaya" yedam.

"Lebih kaya dari watanabe?" Jeongwoo.

Yedam langsung mengrenyitkan keningnya.

"Kenapa kau membawa nama mereka sekarang dasar anak nakal, apa kau mengenal mereka?" Yedam.

Yedam yang tidak ingin kalah mulai menyombongkan keluarganya.

"Keluarga kita sudah saling mengetahui sejak zaman kakek kita masing-masing dan aku juga bersekolah di sekolah yang sama dengan anak bungsu watanabe itu. Dia benar-benar seorang bajingan sialan" yedam.

"Dia terlihat sangat sombong karna semua keluarganya menjadi alpha dominan, tapi siapa yang tau bisnis gelap apa yang mereka lakukan dibelakng itu semua" yedam mulai memfitnah dan menjelek-jelekan keluarga haruto agar jeongwoo merasa terkesan padanya.

Nyatanya jeongwoo malah semakin tidak tertarik pada yedam.

"Ngomong-ngomong lihatlah dirimu" yedam mulai mengangkat dagu jeongwoo. Terlihat disana sudah banyak bekas kemerahan akibat ulah haruto.

"Kau terlihat sangat menikmatinya setelah menjadi omega" yedam.

"Jadi kau tidak menyukainya?" Jeongwoo.

"Sayangnya aku sangat menyukainya" yedam mulai tersenyum miring.

Tipis-tipis 18+
(Yang akan membuat kalian emosi)

























Di dalam kamar yedam...

Jeongwoo sudah berada di atas yedam, yedam sudah telanjang bulat sedangkan jeongwoo masih memakai atasanya.

"Tidak ada foreplay sama sekali?, tentu saja hal agresif ini sangat cocok untuku. Tapi kita bisa melakukanya perlahan" yedam.

Sedangkan jeongwoo masih berusaha melonggarkan lubangnya tapi itu tidak berhasil, mau sedalam apapun ia memasukan jarinya lubangnya tak kunjung basah.

"Dia terlalu banyak biacara" batin jeongwoo kesal.

"Tunggu" jeongwoo.

"Shit kenapa aku tidak basah sama sekali, mungkin ini karna aku belum lama ini berhubungan sex" jeongwoo mulai membayangkan wajah haruto.

"Bersama dia bahkan hanya dengan sentuhan kecil bisa membuatku basah" jeongwoo.

Jeongwoo mulai memasukan milik yedam kedalam lubangnya. Melihat hal itu yedam sedikit terkejut.

Jeongwoo mulai teringat perkataan ayahnya.

("Yang bisa kau lakukan hanyalah menjual dirimu seperi yang jalang itu lakukan" june)

"Ini seperti yang dikatakan orang brengsek itu" jeongwoo.

"Tunggu aku tau kau buru-buru, tapi bukankah ini terlalu cepat" yedam.

Seolah tidak mendengarkan jeongwoo masih terus memasukan milik yedam dengan perlahan.

"HEY!!" yedam.

"Ya benar aku hanya bisa melakukan ini" jeongwoo.

Baru bagian kepala milik yedam yang masuk jeongwoo sudah merasa sangat pening, bukan karna milik yedam yang terlalu besar melainkan ia merasa mual saat milik yedam memasukinya.

(Btw masi gede punya haruto guys🙈)

"Huh?, hoekkk" jeongwoo langsung berdiri dan menutupi mulutnya.

"Apa ini terjadi lagi?" Jeongwoo.

Yedam berdiri dan menghampiri jeongwoo yang terduduk dilantai.

"Hey apa kau sudah terikat dengan seseorang?".

















Bersambung....

Gimana udah emosi belum?




Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang