Bab LXXXIII

466 37 0
                                    

Harap bijak dalam membaca





















"Mau masuk ke dalam sebentar?".

Mendengar pertanyaan itu jantung junghwan langsung berdetak kencang. Pikiranya sudah melayang ke mana-mana sekarang.

"Apa dia mau aku masuk ke dalam?" Batin junghwan.

Brak...
"Ha mnhhh" ia menciumi leher jenjang milik yoshi.

Cup cup
"Yoshi".









"Junghwan?".
Yoshi heran kenapa sedari tdi junghwan hanya diam saja.

"Apa yang harus ku lakukan, aku sekarang sedang memakai dalaman bercorak polkadot" batin junghwan.

"Hey so junghwan!!" Yoshi.

"Hah a-aku, anu".

Melihat junghwan yang gugup yoshi langsung berjalan mendekati junghwan sambil mengenggam sesuatu.

"Apa?" Junghwan.

"Kau ini tidak bisa di ajak bercanda ya?" Yoshi memberikan sejumblah uang pada junghwan untuk biaya naik taksi.

"Bye" setelah itu yoshi langsung masuk ke apartemen miliknya.

"??".

Malu, junghwan benar-benar malu sekarang. Bagaimana ia bisa berfikiran kotor seperti itu?!, dasar orang bodoh.

Di dalam apartemen yoshi....

"Hah ada-ada saja, oh" yoshi teringat sesuatu.














Sesampainya dirumah junghwan berlanjut mengerjakan tugas kuliahnya.

"Arghhh".

"Idiot, dasar kau idiot. Bagaimana aku bisa memikirkan hal itu, rasanya aku ingin mati saja".

Sangking malunya junghwan sampai berguling-guling dilantai.

"Dia bermain-main denganku, dan dia melihatku sebagai orang bodoh. Dasar brengsek!!💢" junghwan.

"Tapi setiap kali aku memikirkan wajahnya hatiku langsung meleleh, apa aku memang sangat menyukai wajahnya?".

Junghwan merasa sangat aneh pada dirinya sendiri. Saat melihat wajah yoshi rasanya ia selalu ingin melindungi wajah itu agar tidak pernah menangis dan selalu tersenyum. Apa ia hanya benar-benar menyukai wajahnya saja?.

"Yang benar saja apa yang harus kulakukan?".



























Pagi yang begitu cerah di kantor agensi yoshi.

"Yoshi apa kau ingin melihat disain baru yang dibuat pada tiketmu?. Hmm syal siapa itu?, itu sama sekali tidak terlihat seperti seleramu" menejer.

Yoshi melihat sebentar ke arah syal junghwan.

"Berikan aku satu tiket dengan tempat duduk yang bagus" yoshi.

"Huh?, apa kau akan mengundang seseo..."

Brakkk

Belum selesai mendengarkan pertanyaan menejer yoshi langsung buru-buru pergi dari studionya.

"??".

Tubuh menejer mulai bergetar ketakutan, ia takut jika yoshi akan membuat ulah lagi.

"Itu bukan w-watanabe jaheyuk kan?".






















Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang