Bab XXIV

763 57 1
                                    

Harap bijak dalam membaca












"Aku kira hamil itu mudah".

Hoeek hoek urgh hoekk

"Apa kau baik-baik saja?, saat pertama kali kau muntah kita pikir itu karna roti" haruto bertanya sambil mengusap-usap punggung jeongwoo yang sedang muntah di closet.

"Morning sicknes mu  sangat berisik seperti dirimu" asahi hanya diam melihat diambang pintu kamar mandi.

Jeongwoo merangkak keluar dari kamar mandi dengan muka pucat pasi. Ia mulai menangis karna rasa pusing yang mendera kepalanya.

"A-aku tidak bisa melakukan ini lagi, aku menyerah. Aku tidak akan melahirkan bayi ini" jeongwoo.

"Menyerah pantatmu, kau pikir hanya master yang terikat oleh perjanjian sialan itu. Bodoh seharusnya kau mendengarkanku" asahi tersenyum puas, karna jeongwoo mendapatkan balasan atas kejahilanya.

"Bayi itu menghukum mu karna kau sudah menjadi orang yang buruk" asahi.

Jeongwoo duduk bersimpuh dilantai, sambil menahan kesal. Badanya mulai bergetar.

"Sesuatu di dalam perutku ini bukan bayi melainkan iblis" muka jeongwoo sudah sangat memelas.














Crunch crunch

Jeongwoo sedang tiduran sambil memakan buah peach.

"Peach adalah satu-satunya yang bisa kumakan" mata jeongwoo sudah berkaca-kaca.

Haruto menoleh kearah jeongwoo yang sedang makan dengan tatapan kosong.

"Hah aku bersyukur setidaknya kau bisa makan itu" haruto.
"Aku sudah makan terlalu banyak, kurasa aku akan menjadi salah satu dari mereka.." jeongwoo.
"Hmm?, hahaha" haruto.
"Kenapa kau tertawa?" Jeongwoo melotot k arah haruto.

"Ya hanya saja kau tidak tau kan bagaimana bau phernomon mu?" Haruto bertanya sambi tersenyum tampan ke arah jeongwoo.

"Ya bagaimana aku bisa tau?" Jeongwoo.
"Kau berbau seperti peach dengan sedikit bau bedak. Dan karna kau tidak bisa makan-makanan selain peach.." karna kata-kata haruto jeongwoo jadi teringat dengan perkataan jay dulu.

"Kau berbau seperti omega" jay.

"Jadi.." haruto.
"KAU PIKIR ITU LUCU, AKU SEDANG MENDERITA DISINI DAN KAU MENERTAWAKANKU" jeongwoo tiba-tiba berdiri dan memerahi haruto yang menertawainya.
"Tidak bukan itu maksudku, maaf" haruto.







Jeongwoo duduk dan lanjut tiduran disofa.
"Huh dia pikir ini salah siapa, ini membuatku jadi kesal. Apa yang harus kulakukan padanya agar dia membayarnya??", saat sedang ngedumel jeongwoo tiba-tiba ingin makan takoyaki.

Disisi lain haruto dan asahi sedang latihan bermain gitar untuk konser mereka.

"Hey hey hey, haruto harutooo!!" Haruto yang mendengar teriakan jeongwoo langsung menemuinya.

"Ada apa?" Haruto.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" jeongwoo.
"Apa itu?" Haruto.
"Aku ingin takoyaki" jeongwoo.
"Hah takoyaki?" Haruto.
"Iya" jeongwoo.
"Apa masi ada tempat yang buka jam segini?, baiklah aku akan mencarinyaa" haruto akan memesan melalui aplikasi tapi jeongwoo menghentikan haruto.

"Tidak bukan sembarang tempat takoyaki, aku menginginkan takoyaki dari tempat yang biasa aku beli. Aku hanya mau makan dari sana" jeongwoo melipat tanganya sambil menatap haruto.

"Kau lihat itu, sekarang sudah jam 11 malam!. Apa kau tidak bisa makan apa yang sudah ada saja?💢" asahi.
"Siapa yang bilang aku yang menginginkanya, bukan aku tapi dia yang menginginkanya. Sesuatu di dalam perutku mengatakan ingin memakan itu💢" jeongwoo menusuk-nusuk perutnya dengan jari.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang