Bab XV

995 55 1
                                    

Harap bijak dalam membaca


"KELUARR" haruto hanya termenung kaget di depan kamar jeongwoo.













Dikantor jaehyuk

Jaehyuk memegangi sebuah botol kecil yang ntah apa itu isinya.

"Kau seharusnya datang lebih awal" jaehyuk.
"Aku tidak ingin merepotkanmu saat kau sibuk master" asahi memalingkan matanya dari jaehyuk.

"Jangan kawatir kau tidak mengangguku, bagaimana kabar haruto. Apa yang dia lakukan sekarang?", Jaehyuk duduk di atas meja kerjanya.
"Seperti biasanya" asahi.
"Hemm sepertinya dia masih belum juga mengencani omega" asahi yang mendengar itu merasa sedikit kaget, ia langsung cepat-cepat memalingkan matanya dari jaehyuk.

"Aku takut dia akan menikahi musiknya hahaha" asahi mencoba mencairkan suasana dengan menguba topik pembicaraan.

"Oh aku mendengarkan musik kalian" jaehyuk.
"Aku tidak menyangka kau akan mendengarkanya" asahi.
"Haruto dulu memberikanku sebuah cd, itu sudah lama sekali" jaehyuk tersenyum sambil melihat cd pertama yang dulu haruto berikan padanya.

"Kau buruk dalam bermain bass" tiba-tiba jaehyuk jadi mengkritik permainan bass asahi.
"KAU MEMANGGILKU KESINI UNTUK MENGATAKAN ITU??" Marah asahi.

"Ya itu adalah hobi yang bagus" jaehyuk membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit turun.

"Tuan muda benar-benar serius dalam hal ini, jika kau mendengarkan lagu baru kita.." omongan asahi dipotong oleh jaehyuk.

"Aku tau haruto pandai dalam segala hal, jadi tidak heran dia pandai dalam musik juga. Ini waktu dimana kalian merasa membutuhkan sesuatu untuk digapai, entah itu musik, pelajaran atau hal yang lainya. Pada umur ini kalian juga ingin menjadi normal, dilain sisi dia hanya ingin bertemu dengan beta atau alpha bukan?", Jaehyuk semakin mendekat kearah asahi. Saat jarak wajah mereka hanya tinggal 10 cm lagi jaehyuk menarik tangan asahi. Ia memberikan sejumblah uang tunai kepada asahi, asahi lalu balik menatap jaehyuk.

"Asahi" kata jaehyuk sambil memberikan uang itu ke genggaman asahi.
"Dia tidak membutuhkan uang sebanyak ini" asahi.
"Aku tau haruto tidak suka menghambur-hamburkan uang, pergi dan belilah makanan yang enak untuk dirimu. Dan tolong jagalah haruto" jaehyuk mengatakan hal itu sambil terus menatap intens pada asahi, ia bahkan mulai mengeluarkan Pehernomonnya.

Asahi menatap heran ke arah tuannya yang satu ini, kenapa dia terus menatapnya?. Asahi yang seorang beta tidak terpengaruh oleh Pehernomon jaehyuk. Semua Pehernomon yang jaehyuk keluarkan mental dari tubuh asahi.

"Aku berterimakasih untuk itu tuan, semoga harimu menyenangkan" asahi membungkuk memberi penghormatan.

Jaehyuk tersenyum kecewa, "hah seorang beta".

Asahi keluar dari kantor jaehyuk, ia merogoh sakunya dan mengambil sesuatu disana.

"Hah ini lagi, semua orang itu benar-benar membuatku tidak nyaman. Hanya tuan mudalah yang memperlakukanku dengan normal, hu hu hu master" asahi jadi merasa sedih, ia ingin cepat-cepat menemui haruto.
























Sementara itu haruto sedang berjalan di luar dengan aura yang sangat menakutkan.

"Inspirasi?, ya benar aku tidak bertemu dengan nya sama sekali hari ini, dia terus saja mengunci dirinya di dalam kamar" wajah haruto sudah sangat masam, orang-orang sampai menciut untuk mendekati haruto.

"Shit ini sangat membuatku marah, itu hanya sebuah sex. Banyak omega di luar sana yang menggunakan pasangan saat heat dibandingakan menggunakan obat, mereka semua hanya melihat dominan alpha dan omega seperti hewan".

(Kau kira uwoo itu omega apaan hah?, jeongwoo itu omega mahal boss😤)

"Dia benar-benar merasa tidak suka bercinta dengan alpha sepertiku?" Haruto bingung apa iya jeongwoo menolak pesonanya.

Haruto jadi teringat perkataan jeongwoo waktu pertama kali mereka bertemu.

"Aku alpha".
"Aku bukan omega!!".
"Mulai sekarang kau harus meminta izin ku untuk mencari pekerjaan, jika kau tidak bisa menemukan pekerjaan. Kau bisa membersihkan rumah saja".

Haruto seketika menghentikan langkahnya. "Mungkin aku menyakiti perasaanya" haruto jadi merasa bersalah pada jeongwoo. "Ahh ntahlah aku tidak tau lagi".

Ia lalu menengok ke arah sebuah kafe, disana tertulis mencari pegawai untuk kerja part time dari jam 10.30 pagi sampai jam 5 sore.

Dingg

"Oh, hai haruto sudah lama tidak bertemu" perempuan pemilik kafe itu tenyata adalah kenalan haruto.
"Hmm melihat kau adalah pemiliknya, mmm kau tau. Apakah kau masih membutuhkan seorang part timer?". Tanya haruto dengan serius.























Bep bep bep
Haruto membuka pintu apartemennya,  ia memegangi kartu nama dari kafe yang ia kunjungi tadi. Tapi haruto dikejutkan dengan jeongwoo yang sudah berpenampilan rapi sambil membawa sebuah tas dan koper.

"Kau mau kemana?" Haruto.
"Aku pergi!!" Jeongwoo
"Pergi kemana, apakah kau menemukan tempat untuk tinggal?" Panik haruto.
"Aku akan pergi ke tempat junghwan".

"Tapi disana ada seorang alpha" haruto.
"Disini juga ada seorang alpha, jadi apa bedanya. Kau itu juga seorang alpha" jengwoo jadi marah.

"Kau pikir kau itu berbeda?, aku tidak akan bertahan di lubang sialan ini lagi" jeongwoo berkata sambil memunggungi haruto.

Haruto sangat panik sekarang, jeongwoo ingin meningalkan rumah karna ulahnya.

"T-tunggu a-aku, AKU MINTA MAAF" teriak haruto. Jeongwoo yang kaget langsung menengok ke arah haruto.

"Aku membuat kesalahan, itu tidak akan terjadi lagi. Aku bahkan menemukan pekerjaan untuk mu, itu disebuah coffee shop. Pemiliknya menyuruhmu untuk datang interview" haruto dengan muka panik langsung menyerahkan kartu nama itu pada jeongwoo.

"Dia sangat baik, dan pekerjaanya juga tidak terlalu berat" haruto menatap cemas pada jeongwoo.

"Kau benar-benar tidak akan melakukan apapun?".

"Aku tidak akan melakukanya" haruto.

"Kalau bergitu berjanjilah padaku kau tidak akan melakukan apapun bahkan saat heat ku datang. Tidak perduli apapun yang kulakukan".

"O-okay aku berjanji".

"Hmmm" jengwoo jadi sedikit senang atas usaha haruto mencarikanya kerja.
"Ayo masuk kembali. Ngomong-ngomong tempat itu mungkin terlalu ramai, itu akan menjadi tidak nyaman untuk temanmu juga" haruto mendorong jeongwoo masuk rumah lagi ia juga membawakan tas dan koper jeongwoo.

"Tapi junghwan menyuruhku datang" sanggah jeongwoo.

"Bilang saja kau merubah pikiranmu, kau tidak perlu membersihkan rumah. Kau hanya perlu diam saja okey?" Haruto terus mendorong jeongwoo masuk.
"Apa kau tidak keberatan?" Tanya jeongwoo.
"Tentu saja tidak" haruto langsung menjawabnya dengan cepat.
"Hmm jika kau mengatakan itu".

Tunggu sebentar haruto jadi bingung, kenapa ia melakukan ini semua. Kenapa ia menahan jeongwoo yang mau pergi.

"Sebenarnya apa yang terjadi??" Haruto.























































Bersambung.....

Aku: Hmmm bau-bau bulol sudah tercium disini wahahaha.
Haruto: Diem lu!!.

Love Is An Illusion | HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang